Asam urat dan rematik adalah dua kondisi kesehatan yang seringkali menimbulkan rasa nyeri dan peradangan pada sendi. Meskipun keduanya memengaruhi sistem muskuloskeletal, penyebab dan mekanisme perkembangannya memiliki perbedaan signifikan. Memahami perbedaan ini penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin dalam tubuh. Purin adalah senyawa kimia yang secara alami terdapat dalam tubuh dan juga dalam makanan tertentu. Ketika tubuh memecah purin, asam urat terbentuk. Sebagian besar asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal dalam bentuk urin. Namun, pada beberapa orang, tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya secara efektif. Hal ini menyebabkan penumpukan kristal asam urat di dalam tubuh, terutama di sekitar persendian.
Penumpukan kristal asam urat ini dapat memicu peradangan akut yang dikenal sebagai serangan gout. Gejala serangan gout biasanya muncul tiba-tiba, seringkali di malam hari, dan ditandai dengan nyeri hebat, bengkak, kemerahan, dan rasa panas pada sendi yang terkena, paling sering di jempol kaki, tetapi bisa juga terjadi di pergelangan kaki, lutut, siku, atau pergelangan tangan.
Istilah "rematik" seringkali digunakan secara umum untuk merujuk pada berbagai kondisi yang memengaruhi sendi, otot, tulang, dan jaringan ikat di sekitarnya. Namun, dalam konteks medis, rematik lebih sering dikaitkan dengan penyakit autoimun seperti artritis reumatoid. Artritis reumatoid adalah penyakit peradangan kronis yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang lapisan sendi (membran sinovial).
Peradangan ini dapat menyebabkan penebalan membran sinovial, yang kemudian merusak tulang rawan dan tulang di dalam sendi. Berbeda dengan gout yang bersifat episodik dan seringkali menyerang satu sendi, artritis reumatoid biasanya bersifat simetris (menyerang sendi di kedua sisi tubuh, misalnya kedua lutut atau kedua pergelangan tangan) dan dapat memengaruhi banyak sendi secara bersamaan. Gejala rematik, khususnya artritis reumatoid, meliputi kekakuan sendi (terutama di pagi hari yang berlangsung lebih dari satu jam), nyeri, pembengkakan, kelelahan, dan penurunan berat badan.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat atau rematik, di antaranya:
Penanganan asam urat dan rematik memerlukan pendekatan yang berbeda:
Jika Anda mengalami gejala nyeri sendi yang parah, bengkak, kemerahan, kekakuan yang membatasi gerakan, atau gejala yang tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat akan sangat membantu dalam mengelola kondisi ini, mengurangi rasa sakit, mencegah kerusakan sendi lebih lanjut, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.