Setiap surat dalam Al-Qur'an memiliki keistimewaan dan pesan tersendiri. Salah satu surat yang sering dibaca dan memiliki makna mendalam adalah Surat Al-Falaq. Surat ini merupakan surat Makkiyah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Mekkah sebelum beliau hijrah ke Madinah. Surat Al-Falaq bersama dengan Surat An-Nas sering disebut sebagai "Mu'awwidzatain," yaitu dua surat perlindungan.
Pertanyaan yang sering muncul adalah: Ayat pertama dari Surat Al Falaq adalah apa? Jawaban singkatnya adalah, "قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ" (Qul a'udzu bi rabbil falaq).
Terjemahan dari ayat ini adalah: "Katakanlah (Muhammad), ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menciptakan fajar’." Kalimat pembuka ini bukan sekadar sebuah pengantar, melainkan sebuah perintah ilahi yang memiliki kedalaman makna spiritual dan filosofis yang patut direnungkan.
Kata "Falak" dalam ayat pertama ini memiliki beberapa tafsir. Sebagian besar ulama menafsirkannya sebagai "fajar" atau "subuh." Fajar adalah waktu ketika kegelapan malam mulai tersingkap dan cahaya pagi mulai menyingsing. Ini adalah momen transisi yang indah, simbol dari terbitnya harapan setelah masa-masa sulit, atau terangnya kebenaran setelah kezaliman.
Dengan memulai permintaannya untuk berlindung kepada "Tuhan yang menciptakan fajar," Allah SWT mengajarkan kepada kita bahwa Dia adalah sumber segala sesuatu, termasuk keindahan dan perubahan alam semesta. Fajar menjadi simbol kekuatan dan kekuasaan Tuhan dalam menciptakan dan mengatur alam. Ini adalah pengingat bahwa di balik setiap perubahan, termasuk datangnya terang setelah gelap, ada Sang Pencipta yang Maha Kuasa.
Selain makna fajar, ada pula yang menafsirkan "Falak" sebagai bintang yang terbelah atau jalan bagi benda langit. Tafsir ini juga menggarisbawahi kemahakuasaan Allah dalam mengatur pergerakan benda-benda langit dengan presisi. Apapun tafsirnya, inti dari ayat ini adalah sebuah pengakuan dan seruan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang memiliki kekuatan untuk menciptakan dan mengendalikan segalanya.
Penggunaan kata "Qul" yang berarti "Katakanlah" sangat penting. Ini menunjukkan bahwa ayat ini adalah perintah langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yang kemudian menjadi teladan bagi seluruh umat Islam. Perintah ini menekankan pentingnya mengikrarkan perlindungan kepada Allah secara lisan dan meyakininya dalam hati. Ini bukan sekadar permintaan pasif, melainkan sebuah tindakan aktif untuk mencari pertolongan dan keamanan dari Dzat yang Maha Pelindung.
Dalam konteks kehidupan, seringkali kita dihadapkan pada berbagai kesulitan, ketakutan, dan hal-hal yang tidak diinginkan. Manusia secara naluriah mencari tempat berlindung untuk merasa aman. Al-Qur'an mengajarkan bahwa tempat berlindung yang paling sempurna dan hakiki adalah Allah SWT. Ayat pertama Surat Al-Falaq ini menjadi pengingat bahwa perlindungan sejati hanya dapat ditemukan pada Sang Pencipta.
Mengetahui bahwa ayat pertama dari Surat Al Falaq adalah permohonan perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan fajar, memberikan kita perspektif baru dalam menghadapi tantangan hidup. Ketika kita merasa takut, gelisah, atau terancam oleh berbagai keburukan, kita diperintahkan untuk kembali kepada Allah, Tuhan yang memiliki kekuasaan atas segala fenomena alam, termasuk datangnya cahaya yang mengusir kegelapan.
Surat Al-Falaq secara keseluruhan diturunkan sebagai penawar dari berbagai keburukan, seperti kejahatan makhluk-Nya, kegelapan malam, sihir, dan kedengkian orang lain. Ayat pertamanya adalah fondasi dari permohonan tersebut. Dengan meyakini bahwa Allah adalah Pencipta fajar, kita juga meyakini bahwa Dia adalah Pencipta dan Penguasa atas segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa takut, dan hanya Dia yang mampu melindungi kita dari segala marabahaya.
Membaca dan merenungkan ayat ini secara rutin dapat menumbuhkan rasa ketenangan, keyakinan, dan kebergantungan yang lebih kuat kepada Allah. Ini adalah ajaran praktis dari Al-Qur'an yang dapat membimbing kita untuk menjalani hidup dengan lebih berani dan penuh harapan, selalu menyadari bahwa ada Dzat Maha Kuasa yang senantiasa menjaga dan melindungi hamba-Nya yang memohon perlindungan.