Ilustrasi bagian-bagian aerator dan cara kerjanya pada keran.
Memasang aerator pada keran air di rumah adalah langkah sederhana namun krusial untuk menghemat penggunaan air, meningkatkan kenyamanan, dan bahkan membantu menjaga kebersihan. Aerator bekerja dengan cara mencampurkan udara ke dalam aliran air, menciptakan aliran yang lebih lembut, tidak memercik, dan terasa lebih bertenaga meskipun volume air yang keluar lebih sedikit. Kesalahan dalam pemasangan bisa menyebabkan kebocoran atau aerator tidak berfungsi optimal. Oleh karena itu, memahami cara memasang aerator yang benar sangatlah penting.
Mengapa Memasang Aerator Penting?
Sebelum melangkah ke cara pemasangannya, mari kita pahami kembali manfaat utamanya:
Penghematan Air: Ini adalah manfaat paling signifikan. Aerator dapat mengurangi konsumsi air hingga 50% tanpa mengurangi tekanan yang dirasakan.
Mengurangi Percikan: Aliran air yang lebih terkontrol mengurangi percikan yang mengganggu saat mencuci tangan atau piring.
Meningkatkan Aliran: Meskipun mengurangi volume, pencampuran udara membuat aliran terasa lebih penuh dan bertenaga.
Pemasangan Mudah: Umumnya, memasang aerator tidak memerlukan alat khusus dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Biaya Rendah: Harga aerator relatif terjangkau, menjadikannya solusi hemat biaya untuk masalah penggunaan air.
Langkah-Langkah Cara Memasang Aerator yang Benar
Proses pemasangan aerator pada dasarnya cukup mudah. Berikut adalah panduan langkah demi langkahnya:
1. Identifikasi Jenis Keran dan Ukuran Aerator
Langkah pertama adalah memastikan Anda memiliki aerator yang sesuai dengan keran Anda. Ada dua jenis ulir utama untuk aerator:
Ulir Eksternal (Male Thread): Ulir berada di bagian luar aerator. Ini adalah jenis yang paling umum.
Ulir Internal (Female Thread): Ulir berada di bagian dalam aerator.
Selain itu, perhatikan ukuran diameternya. Ukuran standar yang sering ditemui adalah:
Kecil: Umumnya untuk keran wastafel kamar mandi.
Sedang: Sering digunakan pada keran dapur.
Besar: Kadang ditemukan pada keran di tempat umum atau keran khusus.
Jika keran Anda sudah memiliki aerator lama, Anda bisa melepasnya terlebih dahulu untuk mengukur atau melihat ukurannya. Jika tidak yakin, banyak toko perlengkapan rumah tangga menyediakan alat pengukur ulir atau Anda bisa membeli satu set aerator dengan berbagai ukuran.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Meskipun seringkali tidak memerlukan alat, persiapan berikut akan membuat proses lebih lancar:
Aerator baru yang ukurannya sesuai.
Lap bersih atau kain bekas.
Jika keran sulit dibuka, Anda mungkin memerlukan kunci inggris yang dilapisi kain (untuk mencegah goresan) atau tang.
Plester pipa (PTFE tape) jika Anda ingin memastikan tidak ada kebocoran sama sekali pada ulir.
3. Melepas Aerator Lama (Jika Ada)
Sebelum memasang yang baru, Anda perlu melepas aerator yang lama. Ikuti langkah ini:
Letakkan lap di bawah keran untuk menampung tetesan air.
Pegang aerator lama dengan satu tangan dan pegang moncong keran dengan tangan lain atau lapisi moncong keran dengan kain jika Anda perlu menggunakan alat bantu seperti kunci inggris.
Putar aerator lama berlawanan arah jarum jam untuk melepaskannya. Jika macet, gunakan sedikit tenaga ekstra sambil tetap berhati-hati agar tidak merusak keran.
Setelah terlepas, bersihkan area ulir pada moncong keran dari kotoran atau sisa-sisa aerator lama.
4. Memasang Aerator Baru
Ini adalah inti dari cara memasang aerator yang benar:
Periksa aerator baru. Pastikan segel karet atau gasket terpasang dengan baik di dalamnya.
Jika Anda menggunakan plester pipa, lilitkan beberapa putaran plester pipa searah jarum jam pada ulir di moncong keran. Ini akan membantu menyegel ulir dengan lebih baik.
Pasang aerator baru ke moncong keran.
Putar aerator searah jarum jam. Awalnya, Anda bisa memutarnya dengan tangan hingga terasa kencang.
Setelah cukup kencang dengan tangan, Anda bisa menggunakan alat bantu (jika perlu) untuk mengencangkannya sedikit lagi. Namun, jangan terlalu kencang karena bisa merusak ulir atau bodi aerator. Kencangkan secukupnya hingga terasa pas dan tidak goyang.
5. Menguji Pemasangan
Setelah terpasang, uji kembali:
Buka keran perlahan. Perhatikan apakah ada kebocoran di sekitar sambungan aerator.
Jika ada rembesan atau tetesan, coba kencangkan aerator sedikit lagi. Jika masih bocor, mungkin segelnya tidak pas atau ulirnya rusak. Pertimbangkan untuk mengulang langkah pemasangan atau menggunakan plester pipa lebih banyak.
Periksa aliran air. Rasakan apakah aliran sudah lebih lembut, tidak memercik, dan terasa bertenaga.
Tips Tambahan untuk Pemasangan yang Sukses
Jangan Gunakan Alat Terlalu Keras: Kebanyakan aerator hanya perlu dikencangkan dengan tangan. Penggunaan alat yang berlebihan bisa merusak komponen plastik pada aerator atau ulir keran.
Perhatikan Arah Ulir: Ingat, untuk memasang adalah searah jarum jam, dan untuk melepas adalah berlawanan arah jarum jam.
Bersihkan Secara Berkala: Aerator dapat tersumbat oleh kotoran atau kerak air. Bersihkan secara berkala dengan merendamnya dalam larutan cuka atau air hangat.
Ganti Jika Rusak: Jika aerator sudah tua, retak, atau tidak berfungsi dengan baik lagi, segera ganti dengan yang baru.
Dengan mengikuti panduan cara memasang aerator yang benar ini, Anda dapat dengan mudah meningkatkan efisiensi penggunaan air di rumah Anda, serta menikmati kenyamanan aliran air yang lebih baik. Ini adalah investasi kecil yang memberikan manfaat besar bagi dompet dan lingkungan.