Menyusun daftar pustaka yang akurat dan terstandarisasi adalah salah satu elemen krusial dalam penulisan karya ilmiah. Ketepatan dalam mencantumkan sumber, terutama dari jurnal ilmiah, menunjukkan integritas akademik Anda dan memungkinkan pembaca untuk menelusuri kembali informasi yang Anda gunakan. Berbeda dengan buku, jurnal memiliki karakteristik unik yang perlu diperhatikan saat membuat kutipan dan daftar pustaka. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah tentang cara membuat daftar pustaka dari jurnal.
Sebelum memulai, penting untuk mengetahui elemen-elemen dasar yang harus ada dalam entri daftar pustaka untuk sebuah jurnal. Komponen-komponen ini dapat sedikit bervariasi tergantung pada gaya sitasi yang digunakan (seperti APA, MLA, Chicago, IEEE), namun pada umumnya meliputi:
Mari kita rinci proses pembuatannya:
Langkah pertama dan terpenting adalah mengumpulkan semua detail yang diperlukan dari artikel jurnal yang Anda kutip. Pastikan Anda mencatatnya dengan cermat dari halaman pertama artikel atau dari informasi metadata jika Anda mengaksesnya secara digital. Informasi yang Anda butuhkan adalah yang telah disebutkan di atas: nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, edisi, halaman, dan DOI/URL.
Ada berbagai gaya sitasi yang digunakan di dunia akademik. Yang paling umum adalah:
Selalu periksa panduan penulisan dari institusi atau publikasi Anda untuk mengetahui gaya sitasi yang diwajibkan. Masing-masing gaya memiliki aturan penulisan yang spesifik untuk nama penulis, pemformatan judul, penggunaan cetak tebal (bold), miring (italic), dan tanda baca.
Setelah mengumpulkan informasi dan mengetahui gaya sitasi, Anda bisa mulai menyusun entri daftar pustaka. Berikut adalah contoh umum format untuk beberapa gaya:
Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel: Subjudul jika ada. Nama Jurnal, Volume(Edisi), Halaman. DOI/URL
Contoh Aktual:
Aziz, A., & Pratama, B. (2021). Dampak media sosial terhadap perilaku konsumen milenial. Jurnal Pemasaran Kontemporer, 5(2), 112-130. https://doi.org/10.1234/jpmk.2021.5.2.112
Nama Belakang, Nama Depan. "Judul Artikel." Nama Jurnal, Volume, Edisi, Tahun, Halaman. DOI/URL.
Contoh Aktual:
Aziz, Abdul, and Budi Pratama. "Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen Milenial." Jurnal Pemasaran Kontemporer, vol. 5, no. 2, 2021, pp. 112-130. doi:10.1234/jpmk.2021.5.2.112
Judul Jurnal dan Artikel: Beberapa gaya mewajibkan judul jurnal dicetak miring (italic), sementara judul artikel ditulis biasa. Perhatikan kapitalisasi judul sesuai gaya yang dipilih.
Tahun Publikasi: Lokasi tahun publikasi bisa bervariasi. Di APA, tahun diletakkan setelah nama penulis dan dalam kurung. Di MLA, tahun diletakkan lebih dekat ke akhir.
DOI atau URL: DOI lebih disukai karena permanen. Jika tidak ada DOI, gunakan URL yang mengarah langsung ke artikel. Untuk DOI, biasanya diawali dengan https://doi.org/.
Tanda Baca: Perhatikan penggunaan koma, titik, dan titik dua. Kesalahan kecil dalam tanda baca dapat membuat entri Anda tidak sesuai standar.
Secara umum, daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama belakang penulis pertama. Jika ada beberapa karya dari penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun publikasi, dari yang terlama hingga terbaru. Jika ada dua karya dari penulis yang sama di tahun yang sama, tambahkan huruf kecil (a, b, c) setelah tahun, misalnya (2021a), (2021b).
Membuat daftar pustaka dari jurnal mungkin terasa rumit pada awalnya, tetapi dengan memahami komponen-komponennya dan mengikuti panduan gaya sitasi yang spesifik, proses ini menjadi lebih mudah. Kuncinya adalah ketelitian dalam mengumpulkan informasi dan konsistensi dalam penerapan format. Gunakan alat bantu manajemen referensi seperti Zotero, Mendeley, atau EndNote jika Anda sering menulis karya ilmiah untuk mempermudah proses ini. Daftar pustaka yang baik tidak hanya memenuhi persyaratan akademik, tetapi juga berkontribusi pada kredibilitas dan keterbacaan karya Anda.