Cara Membuat Daftar Pustaka dari Skripsi Orang
Sumber Inspirasi dan Referensi
Menulis skripsi merupakan salah satu tugas akhir yang menuntut ketelitian dan kepatuhan pada kaidah penulisan ilmiah. Salah satu bagian krusial dalam skripsi adalah daftar pustaka, yang berisi seluruh sumber rujukan yang digunakan dalam penelitian. Terkadang, bagi mahasiswa yang baru pertama kali menyusun skripsi, membuat daftar pustaka bisa terasa membingungkan. Namun, jangan khawatir, artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah mengenai cara membuat daftar pustaka dari skripsi orang, yang bisa Anda jadikan sebagai acuan.
Memahami Fungsi dan Pentingnya Daftar Pustaka
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami terlebih dahulu mengapa daftar pustaka begitu vital. Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi utama:
- Memberikan Apresiasi: Mengakui dan menghargai karya orang lain yang telah Anda kutip atau jadikan rujukan.
- Membuktikan Kredibilitas: Menunjukkan bahwa penelitian Anda didasarkan pada sumber-sumber yang terpercaya dan relevan.
- Memudahkan Verifikasi: Memungkinkan pembaca (terutama dosen pembimbing atau penguji) untuk melacak kembali sumber asli informasi yang Anda gunakan.
- Mencegah Plagiarisme: Dengan mencantumkan sumber, Anda terhindar dari tuduhan menjiplak karya orang lain.
Melihat skripsi senior atau kakak tingkat seringkali menjadi cara paling praktis untuk memahami format dan isi daftar pustaka yang diharapkan oleh institusi Anda. Ini adalah sumber belajar yang sangat berharga.
Langkah-langkah Membuat Daftar Pustaka dari Skripsi Orang
Menggunakan skripsi orang lain sebagai contoh daftar pustaka bukanlah tindakan menjiplak, melainkan belajar dari praktik terbaik yang sudah ada. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
1. Akses dan Periksa Skripsi Contoh
Langkah pertama adalah mendapatkan akses ke beberapa skripsi yang telah lulus bimbingan atau diarsipkan oleh perpustakaan kampus Anda. Cari skripsi yang topiknya mirip dengan topik Anda, karena kemungkinan besar gaya penulisan dan format daftar pustakanya akan lebih sesuai. Perhatikan bagian akhir skripsi, di mana daftar pustaka biasanya terletak.
2. Identifikasi Jenis Sumber yang Digunakan
Dalam daftar pustaka skripsi contoh, Anda akan melihat berbagai jenis sumber, seperti:
- Buku (dengan penulis, tahun terbit, judul, kota terbit, penerbit)
- Jurnal ilmiah (dengan nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, halaman)
- Prosiding seminar/konferensi
- Website/artikel daring
- Laporan penelitian
- Peraturan perundang-undangan
Perhatikan bagaimana setiap jenis sumber ini dituliskan. Apakah ada perbedaan format yang signifikan?
3. Perhatikan Gaya Penulisan (Sitasi)
Setiap perguruan tinggi atau fakultas biasanya memiliki pedoman penulisan ilmiah yang spesifik, termasuk gaya sitasi yang harus digunakan. Gaya sitasi yang umum meliputi:
- APA (American Psychological Association): Sangat umum digunakan dalam ilmu sosial dan perilaku.
- MLA (Modern Language Association): Umum digunakan dalam ilmu humaniora.
- Chicago/Turabian: Memiliki dua sistem, catatan kaki/akhir dan sistem penulis-tanggal.
- Vancouver: Umum digunakan dalam bidang kedokteran.
Skripsi contoh Anda akan mencerminkan gaya sitasi yang diwajibkan oleh institusi Anda. Pelajari baik-baik bagaimana nama penulis, tahun, judul, dan informasi lainnya disusun untuk setiap kutipan dalam teks (in-text citation) dan bagaimana itu direfleksikan dalam daftar pustaka.
4. Buat Struktur Dasar Daftar Pustaka Anda
Berdasarkan pengamatan Anda terhadap skripsi contoh, mulailah membuat daftar pustaka untuk skripsi Anda sendiri. Buatlah daftar semua sumber yang Anda gunakan, lalu kelompokkan berdasarkan jenisnya jika diperlukan (meskipun biasanya daftar pustaka disusun berdasarkan abjad nama belakang penulis tanpa pengelompokan jenis sumber).
5. Tulis Setiap Entri Sumber dengan Cermat
Ini adalah bagian paling detail. Untuk setiap sumber yang Anda gunakan:
- Buku: Nama belakang penulis, Inisial nama depan. (Tahun terbit). Judul Buku (Edisi jika ada). Kota Terbit: Nama Penerbit.
- Jurnal: Nama belakang penulis, Inisial nama depan. (Tahun terbit). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman artikel.
- Artikel Daring: Nama belakang penulis, Inisial nama depan. (Tahun, Tanggal Bulan jika ada). Judul artikel. Nama Situs. Diambil dari [URL Lengkap]
Perhatikan penggunaan huruf kapital, tanda baca (titik, koma, titik dua), cetak miring (italic) untuk judul buku atau jurnal, dan urutan penyajian informasi. Skripsi contoh akan sangat membantu dalam detail-detail kecil ini.
6. Susun Secara Alfabetis
Setelah semua entri sumber tertulis, langkah selanjutnya adalah menyusunnya secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis pertama. Abaikan imbuhan seperti "bin", "binti", "dr.", "prof.", dll. saat mengurutkan.
7. Periksa Konsistensi dan Akurasi
Baca kembali seluruh daftar pustaka Anda. Pastikan bahwa setiap sumber yang tercantum di daftar pustaka juga telah dikutip dalam teks skripsi Anda, dan sebaliknya. Periksa kembali konsistensi formatnya. Kesalahan kecil dalam daftar pustaka dapat mengurangi kredibilitas skripsi Anda.
Perbedaan Gaya Penulisan antar Skripsi
Penting untuk disadari bahwa meskipun menggunakan skripsi orang lain sebagai contoh, akan ada variasi. Perbedaan gaya penulisan antar institusi, bahkan antar fakultas dalam satu institusi, bisa terjadi. Jika Anda menemukan perbedaan signifikan antara dua skripsi contoh, segera rujuk ke panduan resmi penulisan skripsi universitas Anda untuk menentukan mana yang benar.
Mengacu pada daftar pustaka skripsi orang lain adalah sebuah strategi belajar yang efektif. Dengan meneliti, memahami, dan menerapkan prinsip-prinsip yang ada, Anda akan mampu menyusun daftar pustaka skripsi Anda sendiri dengan rapi, akurat, dan sesuai dengan standar akademik yang berlaku.