Cara Membuat Daftar Pustaka Jurnal

Ilustrasi ikon buku dan pensil untuk daftar pustaka Judul Jurnal Penulis, et al. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman.

Membuat daftar pustaka untuk sebuah jurnal penelitian atau karya ilmiah lainnya adalah aspek krusial yang seringkali menimbulkan kebingungan. Daftar pustaka yang disusun dengan baik tidak hanya menunjukkan sumber-sumber yang Anda rujuk, tetapi juga memberikan kredibilitas pada argumen Anda dan memungkinkan pembaca untuk melacak informasi lebih lanjut. Artikel ini akan mengulas secara mendalam cara membuat daftar pustaka jurnal dengan tampilan rapi dan sesuai kaidah yang berlaku.

Mengapa Daftar Pustaka Penting?

Sebelum membahas cara membuatnya, mari kita pahami terlebih dahulu esensi pentingnya daftar pustaka:

Memahami Gaya Sitasi

Langkah pertama dan terpenting dalam membuat daftar pustaka adalah memahami gaya sitasi yang diminta. Gaya sitasi adalah seperangkat aturan yang menentukan bagaimana informasi tentang sumber disajikan. Beberapa gaya sitasi yang umum digunakan dalam penulisan jurnal ilmiah meliputi:

Setiap gaya memiliki format yang spesifik untuk setiap jenis sumber (buku, artikel jurnal, website, dll.). Pastikan Anda mengetahui gaya apa yang disyaratkan oleh jurnal tempat Anda berencana mengirimkan naskah.

Elemen Kunci dalam Daftar Pustaka Jurnal

Meskipun gaya sitasi bervariasi, ada beberapa elemen informasi dasar yang umumnya selalu ada saat mencantumkan artikel jurnal dalam daftar pustaka:

  1. Nama Penulis: Nama belakang penulis, diikuti dengan inisial nama depan (dan nama tengah jika ada). Jika ada lebih dari satu penulis, perhatikan cara penulisannya sesuai gaya yang dipilih (misalnya, menggunakan simbol '&' atau 'dan' sebelum nama penulis terakhir).
  2. Tahun Publikasi: Tahun ketika artikel tersebut diterbitkan, biasanya ditulis dalam kurung.
  3. Judul Artikel: Judul lengkap dari artikel yang dirujuk. Formatnya bisa berupa kalimat atau judul yang dicetak miring, tergantung gaya sitasi.
  4. Judul Jurnal: Nama lengkap jurnal tempat artikel tersebut diterbitkan. Biasanya dicetak miring atau tebal.
  5. Informasi Volume dan Nomor: Volume dan nomor terbitan jurnal.
  6. Halaman: Rentang nomor halaman artikel tersebut di dalam jurnal.
  7. DOI (Digital Object Identifier): Jika tersedia, DOI adalah pengenal unik untuk artikel digital dan sangat direkomendasikan untuk disertakan.

Langkah-langkah Membuat Daftar Pustaka Jurnal

1. Identifikasi Jurnal yang Anda Rujuk

Kumpulkan semua detail informasi dari setiap jurnal yang Anda kutip dalam tulisan Anda. Pastikan Anda memiliki akses ke informasi yang akurat, termasuk semua elemen kunci yang disebutkan di atas. Membaca langsung dari jurnal fisik atau versi digitalnya adalah cara terbaik untuk mendapatkan informasi yang tepat.

2. Pilih Gaya Sitasi yang Tepat

Ini adalah langkah fundamental. Jika jurnal tidak menentukan gaya tertentu, Anda bisa memilih gaya yang umum digunakan dalam bidang Anda. Namun, selalu periksa panduan penulis (author guidelines) dari jurnal tersebut.

3. Format Setiap Sumber Sesuai Gaya

Setelah Anda memiliki informasi yang lengkap dan mengetahui gaya sitasi yang digunakan, mulailah memformat setiap entri. Gunakan panduan gaya sitasi secara spesifik. Sebagai contoh, format umum untuk artikel jurnal dengan gaya APA (edisi ke-7) adalah:

Nama Belakang, A. A., & Nama Belakang, B. B. (Tahun). Judul artikel: Subjudul jika ada. Nama Jurnal Lengkap, Volume(Nomor), halaman-halaman. DOI

4. Atur Daftar Pustaka

Daftar pustaka harus diurutkan secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis pertama. Jika ada beberapa karya dari penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun publikasi (dari yang terlama ke terbaru). Jika ada beberapa karya dari penulis yang sama dalam tahun yang sama, gunakan huruf kecil setelah tahun (misalnya, 2020a, 2020b).

5. Gunakan Alat Bantu (Jika Diperlukan)

Banyak penulis menggunakan alat bantu manajemen referensi seperti Zotero, Mendeley, atau EndNote. Alat-alat ini dapat membantu Anda menyimpan, mengorganisir, dan memformat kutipan serta daftar pustaka secara otomatis sesuai dengan berbagai gaya sitasi. Ini sangat membantu untuk menghindari kesalahan manual dan menghemat waktu.

6. Periksa Kembali dan Koreksi

Setelah selesai membuat draf daftar pustaka, luangkan waktu untuk memeriksanya dengan cermat. Kesalahan kecil dalam daftar pustaka dapat mengurangi profesionalisme tulisan Anda. Pastikan:

Contoh Entri Daftar Pustaka (Gaya APA 7)

Misalkan Anda merujuk pada artikel jurnal berikut:

Entri daftar pustaka yang benar menggunakan gaya APA 7 akan terlihat seperti ini:

Smith, J., & Doe, J. (2021). The impact of technology on modern education. Journal of Educational Technology, 15(2), 112–130. https://doi.org/10.1080/12345678.2021.1890123

Membuat daftar pustaka yang akurat dan rapi adalah keterampilan yang perlu diasah. Dengan memahami prinsip-prinsip dasarnya, memilih gaya sitasi yang tepat, dan melakukan pengecekan berulang kali, Anda dapat memastikan bahwa karya ilmiah Anda tersaji secara profesional dan terhormat.

🏠 Homepage