Cara Membuat Daftar Pustaka dari Jurnal Online

Dalam dunia akademis dan penelitian, mengutip sumber-sumber yang relevan adalah sebuah keharusan. Daftar pustaka atau bibliografi berfungsi sebagai pengakuan atas karya orang lain dan memberikan kesempatan kepada pembaca untuk menelusuri lebih lanjut materi yang Anda rujuk. Ketika sumber Anda berasal dari jurnal online, proses pembuatannya memiliki kekhasan tersendiri.

Membuat daftar pustaka yang akurat dan sesuai standar memang terkadang membingungkan, terutama bagi pemula. Namun, dengan memahami elemen-elemen penting dan mengikuti panduan gaya kutipan yang umum digunakan (seperti APA, MLA, Chicago, dll.), Anda dapat menyusun daftar pustaka yang rapi dan profesional. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk membuat daftar pustaka dari jurnal online.

Memahami Komponen Penting Daftar Pustaka Jurnal Online

Sebelum mulai menyusun, kenali dulu elemen-elemen kunci yang biasanya ada dalam kutipan jurnal online. Meskipun formatnya bisa sedikit berbeda tergantung gaya kutipan, beberapa informasi fundamental tetap sama:

Penulis (Author/s): Nama belakang penulis diikuti inisial nama depan. Jika ada lebih dari satu penulis, pisahkan dengan koma, dan gunakan 'dan' sebelum penulis terakhir.
Tahun Publikasi (Year of Publication): Tahun ketika jurnal tersebut diterbitkan.
Judul Artikel (Article Title): Judul lengkap dari artikel jurnal.
Nama Jurnal (Journal Title): Nama lengkap dari jurnal tempat artikel dimuat. Biasanya dicetak miring atau ditebalkan.
Volume dan Nomor (Volume and Issue Number): Informasi ini mengidentifikasi edisi spesifik dari jurnal. Volume biasanya ditulis miring atau ditebalkan, diikuti dengan nomor isu dalam kurung.
Halaman (Page Numbers): Rentang halaman tempat artikel dimuat dalam jurnal cetak.
DOI (Digital Object Identifier) atau URL: Ini adalah elemen krusial untuk jurnal online. DOI adalah pengidentifikasi unik permanen untuk artikel. Jika tidak ada DOI, gunakan URL dari situs web jurnal.

Langkah-Langkah Membuat Daftar Pustaka Jurnal Online

Berikut adalah panduan umum yang dapat Anda ikuti. Ingatlah untuk selalu menyesuaikannya dengan gaya kutipan spesifik yang diminta oleh institusi atau penerbit Anda.

1. Identifikasi Informasi Penting pada Jurnal Online

Buka jurnal online yang ingin Anda kutip. Cari dan catat semua elemen yang telah disebutkan di atas. Informasi ini biasanya terdapat di bagian awal artikel, seperti di bawah judul atau di dekat informasi penulis.

2. Pilih Gaya Kutipan yang Tepat

Gaya kutipan yang paling umum digunakan dalam berbagai disiplin ilmu adalah:

APA (American Psychological Association): Umum digunakan dalam ilmu sosial, psikologi, dan pendidikan.
MLA (Modern Language Association): Sering digunakan dalam studi bahasa dan sastra.
Chicago/Turabian: Digunakan dalam sejarah, seni, dan beberapa ilmu sosial.

Pastikan Anda mengetahui gaya kutipan mana yang harus Anda gunakan.

3. Susun Elemen Sesuai Format Gaya Kutipan

Mari kita lihat contoh format dasar untuk beberapa gaya kutipan:

Contoh Gaya APA (Edisi ke-7)

Format umum: Penulis, A. A., & Penulis, B. B. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman. DOI atau URL

Contoh APA:
Sari, R. W., & Wijaya, K. (2020). Pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumen milenial. Jurnal Manajemen Pemasaran, 15(2), 45-58. https://doi.org/10.xxxx/jmp.v15i2.1234
            

Contoh Gaya MLA (Edisi ke-9)

Format umum: Penulis, Nama. "Judul Artikel." Nama Jurnal, Volume, Nomor, Tahun, Halaman. DOI atau URL.

Contoh MLA:
Sari, Ratna W., and Krisna Wijaya. "The Influence of Social Media on Millennial Consumer Behavior." Journal of Marketing Management, vol. 15, no. 2, 2020, pp. 45-58. www.journalofmarketing.com/article/1234.
            

Perhatikan bahwa formatnya bisa sedikit berbeda, terutama pada penggunaan tanda baca, penekanan (miring/tebal), dan urutan elemen.

4. Menggunakan DOI atau URL

DOI adalah cara terbaik untuk mengutip sumber online karena bersifat permanen. Jika jurnal memiliki DOI, selalu gunakan itu. DOI biasanya terlihat seperti ini: `https://doi.org/10.xxxx/xxxx`. Jika jurnal tidak memiliki DOI, maka Anda perlu menyertakan URL lengkap dari artikel tersebut.

            Tips Penting:
            Konsistensi: Gunakan gaya kutipan yang sama untuk semua sumber dalam daftar pustaka Anda.
Periksa Ulang: Selalu periksa kembali setiap entri untuk memastikan keakuratan nama penulis, tahun, judul, dan URL/DOI.
Alat Bantu Kutipan: Gunakan manajer referensi seperti Zotero, Mendeley, atau EndNote, atau fitur kutipan di Microsoft Word/Google Docs untuk membantu menyusun daftar pustaka secara otomatis. Ini sangat menghemat waktu dan mengurangi kesalahan.

        

5. Penataan Daftar Pustaka

Daftar pustaka biasanya ditempatkan di akhir dokumen. Urutkan entri secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis pertama. Gunakan indentasi gantung (hanging indent), di mana baris pertama setiap entri rata kiri, dan baris selanjutnya menjorok ke dalam.

Contoh Indentasi Gantung:

Penulis, A. A. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman. DOI
Penulis, B. B. (Tahun). Judul artikel lain. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman. DOI

Kesimpulan

Menyusun daftar pustaka dari jurnal online adalah keterampilan penting yang akan terus Anda gunakan sepanjang karier akademis dan profesional. Dengan memahami komponen-komponennya, memilih gaya kutipan yang tepat, dan teliti dalam memasukkan setiap detail, Anda dapat menghasilkan daftar pustaka yang akurat, profesional, dan bermanfaat bagi pembaca Anda.

Jangan ragu untuk merujuk kembali pada panduan gaya kutipan resmi atau menggunakan alat bantu yang tersedia untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang berlaku. Kemampuan ini tidak hanya menunjukkan integritas akademis Anda tetapi juga memperkuat kredibilitas tulisan Anda.