Menyusun daftar pustaka merupakan salah satu tahap krusial dalam penulisan karya ilmiah, baik itu skripsi, tesis, disertasi, makalah, maupun artikel jurnal. Daftar pustaka berfungsi sebagai penanda integritas akademis, memberikan apresiasi kepada sumber-sumber yang dirujuk, serta memungkinkan pembaca untuk melacak dan memverifikasi informasi yang disajikan. Artikel jurnal menjadi salah satu sumber primer yang paling sering dikutip dalam penelitian akademik. Namun, bagi sebagian penulis, format penulisan daftar pustaka dari artikel jurnal terkadang membingungkan. Artikel ini akan mengupas tuntas cara menulis daftar pustaka dari artikel jurnal dengan rapi dan sesuai kaidah.
Memahami Komponen Penting Daftar Pustaka Jurnal
Sebelum melangkah ke formatnya, penting untuk mengenali elemen-elemen dasar yang harus ada saat mengutip sebuah artikel jurnal dalam daftar pustaka. Komponen-komponen ini biasanya meliputi:
Nama Penulis: Nama lengkap penulis, biasanya dimulai dari nama belakang, diikuti inisial nama depan dan tengah (jika ada).
Tahun Publikasi: Tahun saat artikel tersebut diterbitkan.
Judul Artikel: Judul lengkap artikel jurnal. Biasanya ditulis dengan huruf kapital di awal setiap kata penting (title case).
Nama Jurnal: Nama lengkap jurnal tempat artikel tersebut diterbitkan. Biasanya ditulis dengan huruf miring (italic).
Volume dan Nomor Jurnal: Informasi mengenai volume (jilid) dan nomor (edisi) jurnal.
Halaman: Rentang nomor halaman tempat artikel tersebut dimuat dalam jurnal.
DOI (Digital Object Identifier): Nomor identifikasi unik untuk konten digital. Ini sangat penting untuk artikel jurnal online karena memastikan pembaca dapat menemukan artikel dengan mudah.
Format Umum Penulisan Daftar Pustaka Jurnal
Meskipun terdapat berbagai gaya sitasi (seperti APA, MLA, Chicago, IEEE, dll.), prinsip dasarnya serupa. Berikut adalah format umum yang sering digunakan, dengan penekanan pada gaya yang umum dijumpai dalam penulisan ilmiah berbahasa Indonesia:
Format Berbasis Nama Penulis (Serupa APA Style)
Ini adalah format yang paling umum digunakan dalam bidang ilmu sosial dan sains.
Format Dasar:
Nama Belakang Penulis, Inisial Nama Depan. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. DOI (jika ada)
Contoh:
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Jurnal Inovasi Pendidikan, 5(2), 45-60.
Jika ada lebih dari satu penulis:
Smith, J. A., & Jones, B. K. (2020). The impact of technology on learning. Journal of Educational Psychology, 112(3), 300-315. https://doi.org/10.1037/edu0000123
Format Berbasis Nomor (Serupa IEEE Style)
Format ini sering digunakan dalam bidang teknik dan ilmu komputer, di mana kutipan diberi nomor urut sesuai kemunculannya dalam teks.
Format Dasar:
[Nomor Urut]. Nama Penulis, Judul Artikel, Nama Jurnal, Volume, No. Nomor, Halaman, DOI (jika ada).
Contoh:
[1] S. Tan, "Machine learning algorithms for data analysis," IEEE Transactions on Knowledge and Data Engineering, vol. 30, no. 1, pp. 150-165, Jan. 2022. doi: 10.1109/TKDE.2021.1234567.
Langkah-Langkah Praktis Menyusun Daftar Pustaka
Identifikasi Semua Sumber: Pastikan Anda telah mencatat semua artikel jurnal yang benar-benar Anda kutip dalam naskah Anda.
Kumpulkan Informasi Lengkap: Untuk setiap artikel, catat semua elemen yang diperlukan: nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, halaman, dan DOI.
Pilih Gaya Sitasi: Tanyakan kepada pembimbing, dosen, atau lihat panduan penulisan institusi Anda gaya sitasi apa yang harus digunakan. Jika tidak ada panduan spesifik, gaya APA seringkali menjadi pilihan aman.
Format Sesuai Gaya: Terapkan aturan pemformatan dari gaya sitasi yang Anda pilih ke setiap entri daftar pustaka. Perhatikan penggunaan huruf kapital, tanda baca (titik, koma, titik dua), penekanan (miring/bold), dan urutan elemen.
Daftar Pustaka Dibuat Alfabetis (Umumnya): Kecuali gaya sitasi mengharuskan urutan kronologis atau berdasarkan nomor kutipan, daftar pustaka biasanya diurutkan berdasarkan abjad nama belakang penulis pertama.
Periksa Ulang (Proofread): Ini adalah langkah yang paling penting. Periksa kembali setiap entri untuk memastikan konsistensi, keakuratan informasi, dan ketiadaan kesalahan ketik. Perhatikan detail seperti penggunaan titik atau koma yang hilang, atau kesalahan penulisan nama jurnal.
Tips Penting:
Konsistensi adalah Kunci: Gunakan gaya yang sama untuk semua entri dalam daftar pustaka Anda.
DOI Selalu Lebih Baik: Jika artikel memiliki DOI, selalu sertakan. Ini sangat membantu pembaca menemukan artikel, terutama yang diterbitkan secara online.
Gunakan Manajer Sitasi: Pertimbangkan penggunaan alat bantu seperti Zotero, Mendeley, atau EndNote. Alat-alat ini dapat sangat memudahkan dalam mengelola referensi dan secara otomatis memformat daftar pustaka sesuai berbagai gaya sitasi.
Perhatikan Sumber Online: Untuk artikel jurnal yang diakses secara online (tanpa DOI), Anda mungkin perlu menyertakan URL dan tanggal akses, tergantung gaya sitasi yang digunakan.
Menulis daftar pustaka dari artikel jurnal mungkin memerlukan ketelitian ekstra, tetapi dengan memahami komponennya dan mengikuti panduan gaya sitasi yang tepat, Anda dapat menyusunnya dengan rapi dan profesional. Ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas karya ilmiah Anda, tetapi juga menunjukkan rasa hormat Anda terhadap karya orang lain.