Menyusun daftar pustaka atau bibliografi adalah salah satu tahapan krusial dalam penulisan karya ilmiah, baik itu skripsi, tesis, jurnal, maupun artikel penelitian. Tujuannya adalah untuk memberikan apresiasi kepada sumber yang telah dirujuk dan memungkinkan pembaca untuk menelusuri lebih lanjut informasi yang relevan. Salah satu skenario yang seringkali membingungkan adalah ketika sebuah buku memiliki lebih dari tiga orang penulis. Berbeda dengan buku yang hanya memiliki satu atau dua penulis, penulisan sumber dengan banyak penulis memerlukan format khusus agar tetap ringkas dan informatif.
Sebelum masuk ke detail buku dengan lebih dari tiga penulis, penting untuk mengingat prinsip-prinsip dasar penulisan daftar pustaka. Setiap entri daftar pustaka umumnya mencakup informasi inti seperti:
Format ini mungkin sedikit bervariasi tergantung pada gaya sitasi yang digunakan (misalnya, APA, MLA, Chicago, Harvard). Namun, prinsip dasarnya tetap sama: memberikan identitas yang jelas dan lengkap dari sumber yang dirujuk.
Ketika sebuah buku memiliki empat penulis atau lebih, mencantumkan nama seluruh penulis dalam daftar pustaka dapat membuat entri tersebut menjadi sangat panjang dan kurang efisien. Bayangkan sebuah buku dengan tujuh penulis, mencantumkan ketujuh nama secara lengkap tentu akan memakan banyak ruang dan berpotensi mengganggu keterbacaan daftar pustaka secara keseluruhan.
Untungnya, hampir semua gaya sitasi menyediakan solusi untuk masalah ini. Solusi umum yang diterima adalah penggunaan singkatan Latin "et al.". Singkatan ini merupakan kependekan dari "et alia" yang berarti "dan lain-lain". Penggunaan "et al." dimaksudkan untuk merangkum sejumlah penulis yang terlalu banyak untuk disebutkan namanya satu per satu.
Mari kita bedah cara penulisannya sesuai dengan gaya sitasi yang paling umum digunakan, yaitu gaya APA (American Psychological Association) dan gaya yang sedikit dimodifikasi untuk keperluan umum (sering disebut gaya Harvard atau gaya varian). Perlu diingat, selalu periksa pedoman spesifik dari institusi atau jurnal yang Anda tuju.
Sejak edisi ke-7 APA, aturan penulisan untuk lebih dari 20 penulis pun telah disederhanakan. Namun, untuk kasus lebih dari 3 penulis, prinsipnya adalah mencantumkan nama penulis pertama hingga penulis ke-19, diikuti dengan "et al.". Jika jumlah penulis kurang dari 20 tetapi lebih dari 3, maka aturan berikut berlaku:
Contoh:
Dalam contoh di atas, jika buku tersebut memiliki empat penulis (Smith, Johnson, Williams, dan Davis), maka yang dicantumkan adalah tiga nama pertama diikuti dengan "et al.". Perhatikan bahwa setelah nama penulis ketiga, kita menggunakan koma, lalu "et al.". Tidak ada titik setelah nama penulis terakhir sebelum "et al.". Titik hanya diletakkan setelah "et al." itu sendiri.
Namun, jika Anda merujuk pada gaya sitasi yang lebih lawas dari APA (misalnya, edisi ke-6), aturan untuk 3-5 penulis adalah mencantumkan semua nama. Untuk 6 penulis atau lebih, barulah digunakan "et al." setelah nama penulis keenam. Selalu periksa edisi APA yang Anda gunakan.
Banyak institusi menggunakan gaya Harvard atau gaya turunan yang lebih fleksibel. Dalam banyak kasus, gaya Harvard mengikuti aturan yang mirip dengan APA edisi ke-7, yaitu menggunakan "et al." untuk buku dengan empat penulis atau lebih.
Contoh:
Dengan empat penulis seperti di atas, kita akan menulis:
Perbedaan utama di sini adalah penempatan "et al." (biasanya setelah nama penulis ketiga, diikuti koma) dan format penulisan judul buku serta informasi penerbit yang mungkin sedikit berbeda dari APA.
Konsistensi: Apapun gaya sitasi yang Anda pilih, hal terpenting adalah konsisten. Terapkan aturan yang sama untuk semua entri daftar pustaka Anda.
Pedoman Spesifik: Selalu rujuk pedoman penulisan yang diberikan oleh dosen, pembimbing, atau penerbit. Mereka mungkin memiliki preferensi gaya sitasi tertentu yang harus diikuti secara ketat.
Urutan Abjad: Daftar pustaka harus diurutkan berdasarkan abjad nama belakang penulis pertama (atau entri pertama jika nama penulis tidak ada). Jika menggunakan "et al.", pengurutan tetap didasarkan pada nama penulis pertama yang disebutkan.
Tanda Baca: Perhatikan penggunaan tanda baca seperti titik, koma, dan titik dua. Kesalahan kecil dalam tanda baca dapat mengubah makna atau membuat entri terlihat tidak profesional.
Akses Informasi Penulis: Kadang-kadang buku tidak mencantumkan nama penulis, melainkan nama editor atau nama organisasi. Aturan penulisan daftar pustaka juga berlaku, hanya saja Anda akan menggunakan nama editor atau organisasi tersebut sebagai pengganti nama penulis pertama.
Menulis daftar pustaka dengan banyak penulis memang memerlukan perhatian terhadap detail. Namun, dengan memahami aturan penggunaan "et al." dan tetap berpegang pada panduan gaya sitasi yang relevan, Anda dapat menyusun daftar pustaka yang akurat, profesional, dan mudah dibaca. Ini menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset yang mendalam dan menghargai karya para peneliti lain.