Cara Penulisan Jurnal di Daftar Pustaka
Ilustrasi: Representasi penataan elemen dalam daftar pustaka.
Menulis daftar pustaka yang akurat dan konsisten merupakan aspek krusial dalam penyusunan karya ilmiah, baik itu skripsi, tesis, disertasi, maupun artikel jurnal. Salah satu jenis sumber yang paling sering dirujuk adalah artikel jurnal ilmiah. Penulisan yang benar tidak hanya menunjukkan integritas akademik Anda, tetapi juga memudahkan pembaca untuk melacak dan memverifikasi sumber yang Anda gunakan.
Ada berbagai gaya sitasi yang umum digunakan dalam penulisan karya ilmiah, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), Chicago, IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers), dan lain-lain. Meskipun detailnya bisa bervariasi, elemen-elemen dasar dalam mencantumkan artikel jurnal di daftar pustaka umumnya mencakup informasi yang sama. Penting untuk mengetahui gaya sitasi yang diminta oleh institusi atau jurnal tempat Anda mengirimkan karya.
Komponen Esensial dalam Penulisan Jurnal
Setiap entri jurnal di daftar pustaka setidaknya harus memuat beberapa komponen penting. Memahami setiap elemen ini adalah langkah awal yang baik:
- Nama Penulis: Cantumkan nama belakang penulis terlebih dahulu, diikuti dengan inisial nama depan (dan nama tengah jika ada). Jika terdapat lebih dari satu penulis, gunakan pemisah koma dan kata "dan" sebelum nama penulis terakhir.
- Tahun Terbit: Informasi tahun kapan artikel tersebut dipublikasikan.
- Judul Artikel: Tuliskan judul artikel secara lengkap. Biasanya, judul artikel tidak dicetak miring, namun huruf pertama setiap kata utama diawali dengan huruf kapital (kecuali kata-kata seperti artikel, preposisi, atau konjungsi pendek, tergantung gaya sitasi).
- Nama Jurnal: Nama lengkap jurnal tempat artikel tersebut dimuat. Judul jurnal biasanya dicetak miring atau tebal, tergantung gaya sitasi yang digunakan.
- Nomor Volume: Nomor volume dari jurnal tersebut. Nomor volume seringkali dicetak tebal atau miring bersama dengan nama jurnal.
- Nomor Edisi (Issue Number): Jika jurnal memiliki nomor edisi dalam satu volume, cantumkan juga. Biasanya ditulis dalam tanda kurung setelah nomor volume.
- Nomor Halaman (Page Numbers): Rentang nomor halaman artikel tersebut dimuat dalam jurnal.
- DOI (Digital Object Identifier): Ini adalah identifikasi unik untuk konten digital. Jika tersedia, DOI sangat direkomendasikan untuk dicantumkan karena memudahkan akses langsung ke artikel. Formatnya biasanya berupa tautan yang dapat diklik.
Contoh Penulisan Berdasarkan Gaya APA (Edisi ke-7)
Gaya APA sangat umum digunakan dalam bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu sosial. Berikut adalah contoh format penulisan artikel jurnal berdasarkan gaya APA Edisi ke-7:
Format Umum:
Nama Belakang Penulis, Inisial Nama Depan. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Edisi), halaman.
Contoh dengan DOI:
Santrock, J. W. (2017). Psikologi Pendidikan. Erlangga.
Catatan: Contoh di atas adalah untuk buku, mari kita perbaiki ke artikel jurnal.
Contoh Artikel Jurnal APA 7:
Hidayat, B., & Lestari, S. (2022). Pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja: Sebuah tinjauan sistematis. Jurnal Psikologi Indonesia, 15(2), 112-125. https://doi.org/10.1234/jpi.2022.15.2.112
Dalam contoh ini:
- Hidayat, B., & Lestari, S. adalah nama penulis.
- (2022) adalah tahun terbit.
- Pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja: Sebuah tinjauan sistematis adalah judul artikel.
- Jurnal Psikologi Indonesia adalah nama jurnal (dicetak miring).
- 15 adalah nomor volume (dicetak miring).
- (2) adalah nomor edisi (dalam kurung).
- 112-125 adalah rentang nomor halaman.
- https://doi.org/10.1234/jpi.2022.15.2.112 adalah DOI artikel.
Penulisan Jurnal dengan Beberapa Penulis
Jika sebuah artikel memiliki banyak penulis, cara menuliskannya bergantung pada jumlah penulis dan gaya sitasi. Untuk APA 7:
- Untuk 1-20 penulis, cantumkan semua nama penulis.
- Untuk 21 penulis atau lebih, cantumkan 19 penulis pertama, diikuti elipsis (...), lalu nama penulis terakhir.
Contoh dengan 3 Penulis (APA 7):
Wijaya, A., Susanto, R., & Pratiwi, E. (2023). Analisis kualitas layanan perbankan digital. Jurnal Manajemen Bisnis, 8(1), 45-58. https://doi.org/10.5678/jmb.2023.8.1.45
Penulisan Jurnal Tanpa DOI
Jika sebuah artikel jurnal tidak memiliki DOI, Anda hanya perlu menghilangkan bagian DOI. Namun, pastikan Anda sudah benar-benar memeriksa keberadaan DOI terlebih dahulu.
Contoh Tanpa DOI (dengan asumsi tidak ada):
Gunawan, M. (2021). Implementasi kebijakan publik di era digital. Jurnal Ilmu Administrasi, 18(3), 201-215.
Tips Penting
Konsistensi adalah kunci utama dalam penulisan daftar pustaka. Gunakan tool manajemen referensi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote jika Anda mengelola banyak sumber. Tool ini dapat membantu menghasilkan daftar pustaka secara otomatis sesuai dengan gaya sitasi yang Anda pilih. Selalu periksa kembali setiap entri untuk memastikan akurasi informasi dan kesesuaian format dengan panduan gaya sitasi yang berlaku.
Membuat daftar pustaka yang baik bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang menghargai karya penulis lain dan memberikan kredibilitas pada argumen Anda sendiri. Dengan memahami cara penulisan jurnal di daftar pustaka yang benar, Anda telah mengambil langkah penting menuju karya ilmiah yang berkualitas.