Dalam Al-Quran Surat Al-Falaq Menempati Urutan yang ke

Ilustrasi abstrak yang menggambarkan ketenangan dan cahaya fajar Surat Al-Falaq

Dalam lautan ayat-ayat suci Al-Quran, setiap surat memiliki posisinya sendiri yang unik dan penuh makna. Pertanyaan mengenai posisi spesifik dari sebuah surat sering kali muncul di benak umat Muslim, baik untuk pendalaman pemahaman maupun dalam konteks hafalan dan pembelajaran. Salah satu surat yang sangat dikenal dan sering dibaca adalah Surat Al-Falaq. Surat ini, bersama dengan Surat An-Nas, merupakan dua surat terakhir dalam mushaf Al-Quran, yang juga dikenal sebagai surah Mu'awwidzatain (dua surat perlindungan).

Menelisik Urutan dalam Mushaf

Menjawab pertanyaan dalam al quran surat al falaq menempati urutan yang ke, jawabannya adalah surat Al-Falaq menempati urutan keseratus sebelas (111). Surat ini terletak setelah Surat Al-Ikhlas dan sebelum Surat An-Nas. Penomoran ini merupakan penomoran dalam mushaf standar yang kita kenal saat ini. Penting untuk dicatat bahwa urutan ini bersifat taufiqiyyah, yang berarti penempatannya telah ditetapkan oleh Allah SWT melalui wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, dan tidak berdasarkan urutan turunnya.

"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar (113:1)'"

Surat Al-Falaq adalah surat Makkiyyah, yang berarti diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Meskipun demikian, urutan mushafnya ditempatkan di bagian akhir kitab suci. Hal ini menunjukkan keagungan dan fungsi penting surat ini sebagai penutup juz 'amma dan sebagai bentuk perlindungan ilahi yang komprehensif. Keberadaannya yang berdekatan dengan Surat An-Nas memberikan penekanan lebih lanjut pada konsep perlindungan dari segala keburukan yang mungkin dihadapi manusia.

Keutamaan dan Kandungan Surat Al-Falaq

Surat Al-Falaq, yang berarti "fajar" atau "subuh", terdiri dari lima ayat. Isi surat ini adalah permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam keburukan, sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayatnya:

Ayat-ayat ini secara gamblang mengajarkan kepada umat Islam untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Sang Pencipta dari segala potensi bahaya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang berasal dari manusia maupun dari kekuatan gaib. Perlindungan yang dimaksud bukan hanya dari ancaman fisik semata, tetapi juga dari pengaruh negatif seperti sihir, hasad (dengki), dan kejahatan yang dibawa oleh kegelapan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai 'Uqbah bin 'Amir, sesungguhnya engkau tidak akan pernah membaca satu surat pun yang lebih agung di sisi Allah dan lebih mengena di hati daripada Mu'awwidzatain (dua surat perlindungan, yaitu Al-Falaq dan An-Nas)." Hadis ini menegaskan betapa besar nilai dan keutamaan dari kedua surat tersebut, termasuk Surat Al-Falaq.

Makna Fajar dan Perlindungan

Pemilihan kata "Al-Falaq" (fajar) sebagai nama surat ini juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Fajar adalah waktu peralihan dari kegelapan malam menuju terang benderang. Ia melambangkan datangnya harapan setelah masa sulit, kemunculan kebaikan setelah keburukan, dan terbukanya jalan setelah kebuntuan. Dengan memohon perlindungan kepada Tuhan yang menguasai fajar, seorang mukmin diajarkan untuk percaya bahwa Allah adalah sumber segala kebaikan dan pelindung sejati dari segala kegelapan dan kejahatan. Fajar senantiasa datang menggantikan malam, begitu pula pertolongan dan perlindungan Allah akan datang kepada hamba-Nya yang memohon, mengalahkan segala bentuk kegelapan dan keburukan.

Oleh karena itu, membaca Surat Al-Falaq, terutama saat malam hari, sebelum tidur, atau ketika merasa cemas dan terancam, adalah bentuk ikhtiar spiritual yang sangat dianjurkan. Mengingat posisi surat ini yang ke-111 dalam Al-Quran, serta kandungannya yang sarat akan makna perlindungan, menjadikannya salah satu amalan penting dalam kehidupan seorang Muslim. Pemahaman yang benar tentang urutan dan isi surat ini akan semakin memperkuat keyakinan dan kedekatan hamba dengan Rabb-nya.

🏠 Homepage