Simbol kisah dan pelajaran dari Surat Al Baqarah.
Surat Al Baqarah, yang berarti "Sapi Betina", merupakan surat terpanjang dalam Al-Qur'an dan sarat akan makna, hukum, serta kisah inspiratif. Menyelami kandungan surat ini bagaikan membuka perpustakaan kebenaran ilahi yang memberikan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Dari permulaan, surat ini langsung menegaskan status Al-Qur'an sebagai kitab suci yang tanpa keraguan, sebuah pedoman bagi mereka yang bertakwa.
Salah satu kisah paling fundamental yang terbentang dalam Al Baqarah adalah tentang penciptaan Nabi Adam AS. Allah SWT mengumumkan kepada para malaikat tentang rencana-Nya menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi. Kisah ini menyoroti kesombongan Iblis yang menolak perintah sujud kepada Adam, yang menjadi akar dari segala keengganan dan pembangkangan terhadap perintah Allah. Adam dan Hawa kemudian ditempatkan di surga, namun dengan satu larangan tegas. Pengkhianatan terhadap larangan tersebut membawa mereka turun ke bumi, sebuah babak baru yang penuh dengan ujian, cobaan, dan kesempatan untuk bertobat serta mencari ridha Allah.
Sebagian besar Surat Al Baqarah didedikasikan untuk menceritakan kisah-kisah Bani Israil, umat terdahulu yang memiliki hubungan erat dengan Allah melalui para nabi-Nya. Mulai dari kisah Nabi Musa AS, keberaniannya menghadapi Firaun, mukjizat terbelahnya laut merah, hingga pemberian Taurat di Bukit Sinai. Namun, surat ini juga tidak luput dari catatan tentang kekufuran, pembangkangan, dan sifat keras kepala Bani Israil. Mereka diperintahkan menyembelih sapi betina untuk mengungkap sebuah misteri pembunuhan, namun berulang kali menunda dan mempersulit diri sendiri. Kisah-kisah ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya ketaatan, kesabaran, dan kejernihan hati dalam menjalankan perintah Allah. Kegagalan Bani Israil dalam menepati janji dan menjaga amanah menjadi pengingat bagi umat Islam untuk senantiasa introspeksi diri.
Melalui berbagai kisah dan ayat-ayat hukum, Surat Al Baqarah secara konsisten menekankan pentingnya ketakwaan sebagai fondasi utama. Ketakwaan bukanlah sekadar ritual, melainkan kesadaran ilahi yang termanifestasi dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari ibadah murni seperti shalat dan zakat, hingga muamalah atau hubungan antarmanusia. Surat ini mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum waris, larangan riba, puasa, haji, serta etika pergaulan. Setiap aturan yang diturunkan memiliki tujuan untuk membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan diridhai Allah. Keimanan yang tulus kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta qada dan qadar adalah pilar utama yang membimbing seorang mukmin.
Judul surat ini sendiri merujuk pada kisah yang unik dan penuh pelajaran. Ketika terjadi pembunuhan di kalangan Bani Israil dan tidak diketahui pelakunya, Allah memerintahkan Musa untuk menyuruh kaumnya menyembelih seekor sapi betina. Keengganan dan pertanyaan berulang mereka menunjukkan kerasnya hati dan kecenderungan untuk mempersulit diri sendiri. Pada akhirnya, setelah melakukan perintah tersebut, Allah memerintahkan mereka untuk memukul mayat korban dengan sebagian daging sapi itu. Ajaibnya, korban itu hidup kembali dan menunjukkan pelakunya. Kisah ini, selain sebagai mukjizat, juga mengajarkan tentang kekuatan rahmat Allah, pentingnya ketundukan tanpa syarat, dan bagaimana kebenaran seringkali tersembunyi di balik kesederhanaan yang diperintahkan.
Surat Al Baqarah juga tidak luput dari gambaran tentang kehidupan akhirat. Hari kiamat, hisab (perhitungan amal), surga, dan neraka dijelaskan dengan rinci untuk memberikan kesadaran akan adanya pertanggungjawaban mutlak atas setiap perbuatan di dunia. Gambaran tentang penderitaan orang kafir dan balasan nikmat bagi orang beriman berfungsi sebagai pengingat kuat agar manusia senantiasa berjuang di jalan kebaikan dan menjauhi segala bentuk kekufuran serta kemaksiatan. Setiap amal shaleh yang dilakukan di dunia akan menjadi bekal berharga di akhirat kelak.
Dengan kekayaan kisahnya yang beragam, mulai dari penciptaan manusia, ujian para nabi, hingga pengaturan hukum kehidupan, Surat Al Baqarah adalah permata dalam Al-Qur'an. Ia adalah sumber petunjuk, peringatan, dan inspirasi yang relevan sepanjang masa. Membaca, memahami, dan mengamalkan kandungan surat ini adalah kunci untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.