Sebuah visualisasi konsep ilahi: ketakterbatasan dan kedalaman.
Kata "divine" dalam bahasa Inggris sering kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "ilahi" atau "ketuhanan". Namun, maknanya jauh lebih kaya dan berlapis daripada sekadar merujuk pada Tuhan atau entitas supranatural tertinggi. "Divine" mengacu pada sesuatu yang memiliki kualitas atau sifat yang sangat agung, suci, atau sempurna, seolah-olah berasal dari alam yang lebih tinggi atau memiliki sentuhan keilahian.
Dalam konteks teologis dan spiritual, "divine" secara langsung merujuk pada sifat-sifat Tuhan: Maha Kuasa, Maha Tahu, Maha Pengasih, dan sebagainya. Ini adalah kekuatan pencipta, sumber segala kebaikan, dan tujuan akhir dari pencarian spiritual umat manusia. Ketika kita berbicara tentang "divine intervention" (campur tangan ilahi), kita membicarakan peristiwa yang diyakini terjadi atas kehendak Tuhan yang melampaui pemahaman atau kendali manusia.
Namun, penggunaan kata "divine" tidak terbatas pada ranah agama semata. Ia dapat digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang luar biasa indah, mempesona, atau sempurna hingga terasa melampaui hal biasa. Misalnya, seorang musisi bisa memainkan sebuah melodi yang begitu indah hingga disebut sebagai "divine performance" (pertunjukan ilahi). Seorang seniman mungkin menciptakan karya seni yang begitu memukau sehingga terasa seperti sebuah manifestasi keindahan yang sempurna.
Dalam pengertian ini, "divine" menekankan kualitas yang luar biasa, yang mengangkat suatu objek, pengalaman, atau kualitas di atas rata-rata. Sesuatu yang dianggap "divine" sering kali memiliki karakteristik sebagai berikut:
Memahami arti "divine" juga membantu kita mengapresiasi bagaimana kata ini digunakan dalam berbagai cara:
"Divine" adalah inti dari pemahaman tentang Tuhan atau kekuatan ilahi. Ini mencakup ajaran, wahyu, mukjizat, dan hubungan antara manusia dengan Yang Maha Kuasa.
Ketika sesuatu dianggap memiliki kualitas "divine", itu berarti ia mencapai tingkat keindahan, keahlian, atau ekspresi yang sangat tinggi, sehingga meninggalkan kesan yang mendalam dan sering kali terasa sakral.
Kadang-kadang, kualitas manusia yang luar biasa, seperti cinta yang tanpa syarat, keberanian yang luar biasa, atau kebijaksanaan yang mendalam, dapat digambarkan sebagai "divine". Pengalaman yang sangat membahagiakan atau mencerahkan juga bisa disebut "divine".
Keagungan dan keteraturan alam semesta, dari bintang-bintang yang berkelip di langit malam hingga keajaiban ekosistem yang kompleks, sering kali dianggap sebagai manifestasi dari sesuatu yang "divine".
Pada dasarnya, "divine artinya" bukan hanya tentang mengartikan satu kata, tetapi tentang membuka diri pada pemahaman akan keagungan, kesucian, dan kesempurnaan yang ada di sekitar kita maupun di dalam diri kita. Entah itu dalam pencarian spiritual, apresiasi terhadap seni, keindahan alam, atau bahkan dalam momen-momen kecil kehidupan yang penuh makna, kita dapat menemukan percikan keilahian yang membuat hidup kita lebih kaya dan mendalam.
Kata "divine" mengingatkan kita bahwa ada dimensi dalam keberadaan yang melampaui hal-hal biasa. Ia mengajak kita untuk melihat dunia dengan mata yang lebih terbuka terhadap keajaiban, kebaikan, dan potensi kesempurnaan yang mungkin tersembunyi.