Surat Al-Bayyinah, yang berarti "Pembuktian", adalah surat ke-98 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk dalam golongan surat Madaniyyah, meskipun sebagian ulama berpendapat ia adalah Makkiyyah. Surat ini memiliki keutamaan yang sangat besar dan makna mendalam bagi umat Islam yang membacanya serta merenungkan kandungannya. Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan "doa" dalam arti memohon sesuatu, namun membaca dan mengamalkan isi kandungan surat ini adalah bentuk ibadah yang penuh keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam berbagai riwayat, membaca surat Al-Bayyinah memiliki keutamaan yang luar biasa. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang tidak akan menguji Allah dengan sesuatu yang lebih berat daripada azab hari kiamat. Dan sesungguhnya orang yang membaca surat Al-Bayyinah, Allah tidak akan mengazabnya dan tidak akan melihatnya di neraka pada hari kiamat. Dan sesungguhnya ia akan membaca surat Al-Bayyinah, maka ia akan memperoleh perlindungan dari murka Allah pada hari itu."
Hadits ini mengindikasikan bahwa membaca surat Al-Bayyinah dengan penuh keimanan dan penghayatan akan menjadi sebab dijauhkannya seseorang dari azab neraka dan murka Allah pada hari kiamat. Keutamaan ini menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk senantiasa membacanya, baik dalam shalat maupun di luar shalat.
Membaca surat Al-Bayyinah bukan sekadar menghafal lafadznya, tetapi juga memahami pesan-pesan tauhid dan keimanan yang terkandung di dalamnya. Ini adalah bentuk komitmen diri untuk senantiasa teguh di jalan Allah.
Surat Al-Bayyinah dimulai dengan penegasan bahwa Allah tidak akan membiarkan orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrik tetap berada dalam kekafiran mereka, sampai datang kepada mereka bukti yang nyata (Al-Bayyinah).
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka), sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan menurunkan bukti yang jelas untuk membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Bukti yang dimaksud adalah kedatangan Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa Al-Qur'an.
رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوٓا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
Yaitu seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan (berita-berita Al-Qur'an) yang tersucikan.
Ayat kedua menyebutkan bahwa Al-Bayyinah itu adalah seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran suci yang telah disucikan dari segala kepalsuan dan kebatilan. Kitab suci ini berisi petunjuk yang lurus dan jelas.
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus (benar).
Surat ini kemudian membagi manusia menjadi dua golongan utama: orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta orang-orang yang mengingkari kebenaran. Golongan pertama akan mendapatkan balasan surga dan keridaan Allah.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik (berada) dalam neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Pemisahan yang tegas ini menunjukkan bahwa keimanan dan amal saleh adalah kunci utama untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Sebaliknya, kekafiran dan penolakan terhadap kebenaran akan membawa pada kesengsaraan kekal.
Inti dari surat Al-Bayyinah adalah seruan untuk beriman kepada Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, dan mengikuti risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Surat ini menegaskan bahwa bukti kebenaran Islam sudah sangat jelas, dan tidak ada alasan bagi siapapun untuk tetap berada dalam keraguan atau penolakan.
Bagi seorang Muslim, membaca surat Al-Bayyinah adalah sebuah pengingat untuk terus memperbaharui komitmen keimanan dan meningkatkan kualitas amal ibadah. Ini adalah bentuk "doa" dalam arti memohon keteguhan hati agar senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah, serta terhindar dari azab dan murka-Nya. Dengan memahami dan mengamalkan isi surat ini, diharapkan kita termasuk dalam golongan "khoirul bariyyah" (sebaik-baik makhluk) yang dijanjikan kenikmatan surga.
Marilah kita jadikan membaca dan merenungkan makna Surat Al-Bayyinah sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas ibadah kita. Semoga Allah senantiasa membimbing kita di jalan kebenaran dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang beruntung.