Kenali Gejala Encok dan Cara Mengatasinya
Encok, atau yang secara medis dikenal sebagai asam urat, merupakan salah satu jenis radang sendi yang paling umum dan sering kali menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Kondisi ini terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat secara signifikan, yang kemudian membentuk kristal tajam di persendian. Peningkatan kadar asam urat ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang tidak sehat, genetika, hingga kondisi medis tertentu.
Gejala Utama Encok yang Perlu Diwaspadai
Mengenali gejala encok sejak dini sangat penting untuk penanganan yang efektif dan pencegahan komplikasi lebih lanjut. Gejala encok sering kali muncul secara mendadak, bahkan di tengah malam, dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah gejala-gejala utama yang perlu Anda perhatikan:
- Nyeri Sendi yang Intens: Ini adalah gejala paling menonjol dari encok. Rasa sakitnya bisa sangat parah, digambarkan seperti sensasi terbakar, tertindih benda berat, atau bahkan dihantam sesuatu. Serangan nyeri biasanya dimulai pada satu sendi, paling sering pada jempol kaki, namun bisa juga menyerang pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, atau jari tangan.
- Pembengkakan: Sendi yang terkena encok akan terlihat bengkak dan terasa membesar. Pembengkakan ini merupakan respons alami tubuh terhadap peradangan yang disebabkan oleh kristal asam urat.
- Kemerahan pada Sendi: Kulit di area sendi yang meradang sering kali berubah warna menjadi kemerahan. Ini juga merupakan tanda adanya peradangan yang aktif.
- Rasa Panas pada Sendi: Selain bengkak dan merah, area sendi yang terkena encok sering terasa panas saat disentuh.
- Keterbatasan Gerak: Nyeri hebat yang timbul membuat penderita kesulitan untuk menggerakkan sendi yang terkena. Hal ini tentu saja sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan untuk berjalan.
Serangan encok biasanya mencapai puncaknya dalam 12 hingga 36 jam pertama setelah gejala awal muncul. Meskipun serangan awal sering kali mereda dalam beberapa hari hingga minggu, jika tidak ditangani, encok bisa menjadi kronis dan menyebabkan kerusakan sendi permanen.
Faktor Pemicu dan Risiko Encok
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena encok. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam upaya pencegahan.
- Pola Makan: Konsumsi makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, makanan laut (sarden, teri, kerang), serta minuman beralkohol (terutama bir) dan minuman manis yang mengandung fruktosa, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
- Berat Badan Berlebih: Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan produksi asam urat dan menurunkan kemampuannya untuk dikeluarkan oleh ginjal.
- Kondisi Medis Tertentu: Penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, sindrom metabolik, penyakit ginjal, dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko encok.
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti diuretik, aspirin dosis rendah, dan obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh, dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat encok, risiko Anda untuk mengalaminya juga meningkat.
- Usia dan Jenis Kelamin: Pria lebih berisiko terkena encok dibandingkan wanita. Namun, risiko pada wanita meningkat setelah menopause.
Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, terutama jika ini adalah serangan pertama Anda, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis yang tepat dan penanganan dini dapat membantu meredakan nyeri, mencegah kekambuhan, dan menghindari kerusakan sendi jangka panjang.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes darah untuk mengukur kadar asam urat, serta tes cairan sendi atau pencitraan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Penanganan encok biasanya melibatkan kombinasi obat-obatan untuk meredakan peradangan dan nyeri, serta perubahan gaya hidup untuk mengontrol kadar asam urat.
Dengan pemahaman yang baik mengenai gejala encok dan faktor risikonya, Anda dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan sendi dan mencegah kondisi yang menyakitkan ini.