Ilustrasi Aksara Jawa dengan Simbol Budaya Simbol Aksara Jawa yang dirangkai indah dengan motif batik tradisional. Aksara Jawa & Pasangannya

Mengenal Huruf Jawa (Aksara Jawa) dan Pasangannya

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, dan salah satu kekayaan tersebut termanifestasi dalam beragam aksara tradisionalnya. Di antara berbagai aksara yang pernah digunakan, Aksara Jawa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hanacaraka, memegang peranan penting dalam sejarah dan budaya masyarakat Jawa. Memahami huruf Jawa beserta pasangannya adalah langkah awal untuk mengapresiasi warisan luhur ini.

Aksara Jawa merupakan sistem penulisan silabis yang berasal dari India kuno, berkembang di Nusantara, dan mencapai bentuk klasiknya pada masa kerajaan-kerajaan Jawa. Sistem ini unik karena setiap aksara dasar (seperti 'ha', 'na', 'ca', 'ra', 'ka') merepresentasikan suku kata yang terdiri dari konsonan dan vokal inheren 'a'. Untuk mengubah vokal inheren tersebut, digunakanlah tanda-tanda diakritik yang disebut sandhangan.

Dasar-Dasar Aksara Jawa

Terdapat sejumlah aksara dasar dalam Aksara Jawa yang membentuk dasar penulisan. Aksara-aksara ini umumnya dihafalkan dengan urutan tradisional yang disebut "Hanacaraka". Urutan ini sendiri memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Jawa, mencerminkan nilai-nilai kehidupan.

Aksara dasar tersebut adalah:

Aksara Nama/Bunyi Aksara Nama/Bunyi
Ha Na
Ca Ra
Ka Da
Ta Sa
Wa La
Pa Nya
Ya Ja
Ma Ba
Ta (murda) Na (murda)
Nya (murda) Ga (murda)
Ka (murda) Sa (murda)

Perlu dicatat bahwa beberapa aksara memiliki bentuk yang mirip dan bunyinya hanya dibedakan oleh penempatannya atau konteksnya. Aksara murda (yang dicetak tebal di atas) adalah aksara kapital dalam Aksara Jawa, digunakan untuk menulis nama orang, dewa, dan gelar kehormatan. Namun, penggunaan aksara murda tidak selalu diwajibkan di setiap konteks penulisan.

Pasangan Aksara Jawa

Salah satu fitur paling menarik dan penting dari Aksara Jawa adalah konsep "pasangan". Pasangan adalah bentuk aksara yang digunakan ketika sebuah suku kata konsonan ingin dibunyikan tanpa vokal inheren 'a', atau ketika ingin menghilangkan bunyi vokal dari suatu suku kata. Pasangan ditempatkan di bawah aksara yang didahuluinya, dan berfungsi meniadakan bunyi vokal dari aksara dasar tersebut.

Setiap aksara dasar memiliki pasangannya sendiri. Memahami dan menguasai bentuk-bentuk pasangan ini sangat krusial untuk dapat menulis Aksara Jawa dengan benar. Tanpa pasangan, tulisan bisa memiliki makna yang berbeda atau bahkan menjadi tidak terbaca.

Aksara Dasar Pasangan Aksara Dasar Pasangan
ꦲ (Ha) ꧀ (tidak ada pasangan khusus, biasanya dihilangkan dengan tanda layar) ꦤ (Na) ꧀ꦤ
ꦕ (Ca) ꧀ꦕ ꦫ (Ra) ꧀ꦫ
ꦏ (Ka) ꧀ꦏ ꦢ (Da) ꧀ꦢ
ꦠ (Ta) ꧀ꦠ ꦱ (Sa) ꧀ꦱ
ꦤ (Wa) ꧀ꦮ ꦭ (La) ꧀ꦭ
ꦥ (Pa) ꧀ꦥ ꦘ (Nya) ꧀ꦘ
ꦪ (Ya) ꧀ꦪ ꦗ (Ja) ꧀ꦗ
ꦦ (Ma) ꧀ꦦ ꦧ (Ba) ꧀ꦧ
ꦛ (Ta murda) ꧀ꦛ ꦟ (Na murda) ꧀ꦟ
ꦎ (Ga murda) ꧀ꦎ ꦐ (Sa murda) ꧀ꦐ

Perlu diperhatikan bahwa bentuk pasangan tidak selalu sama persis dengan aksara dasarnya. Beberapa pasangan memiliki bentuk yang sangat berbeda, sementara yang lain hanya sedikit dimodifikasi. Misalnya, pasangan 'ta' (꧀ꦠ) terlihat berbeda dari 'ta' dasar (ꦠ). Sedangkan pasangan 'ka' (꧀ꦏ) lebih mirip dengan aksara dasarnya.

Selain pasangan, Aksara Jawa juga memiliki sandhangan (tanda vokal) yang berfungsi mengubah bunyi vokal inheren 'a' menjadi 'i', 'u', 'e', 'o', atau mengurangi vokal sama sekali. Ada juga tanda baca dan angka dalam Aksara Jawa yang melengkapi sistem penulisannya.

Pentingnya Mempelajari Aksara Jawa

Mempelajari Aksara Jawa bukan hanya tentang menguasai sebuah sistem penulisan kuno. Ini adalah tentang membuka pintu ke khazanah sastra, sejarah, filosofi, dan budaya Jawa yang kaya. Prasasti kuno, manuskrip klasik, hingga karya sastra modern seringkali ditulis atau disajikan dalam Aksara Jawa. Dengan menguasai aksara ini, kita dapat membaca dan memahami sumber-sumber orisinal tersebut secara langsung.

Di era digital ini, pelestarian Aksara Jawa menjadi semakin penting. Kehadiran font Aksara Jawa di komputer dan perangkat seluler, serta aplikasi pembelajaran Aksara Jawa, semakin memudahkan siapa saja untuk belajar dan berinteraksi dengan aksara ini. Ini adalah sebuah upaya untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tidak tenggelam ditelan zaman.

Memahami huruf Jawa dan pasangannya adalah pondasi yang kokoh. Dengan kesabaran dan latihan, siapapun bisa menguasai keindahan dan kerumitan Aksara Jawa, serta berkontribusi dalam melestarikan salah satu warisan budaya terindah dari Nusantara.

🏠 Homepage