Perbandingan antara Islam dan Kristen merupakan topik yang kaya dan kompleks, mencakup sejarah panjang, teologi, dan praktik keagamaan. Kedua agama samawi ini memiliki akar yang sama dalam tradisi Ibrahimiyah, namun menawarkan pandangan dunia dan ajaran yang berbeda mengenai hakikat Tuhan, peran nabi, kitab suci, serta jalan menuju keselamatan.
Inti dari kedua agama ini adalah keyakinan pada satu Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Islam, konsep ini dikenal sebagai Tauhid, yaitu keesaan mutlak Allah SWT. Al-Qur'an dengan tegas menyatakan, "Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas: 1-4). Islam menekankan bahwa Tuhan itu esa, tidak memiliki sekutu, dan tidak terbagi.
Sementara itu, Kristen juga menganut monoteisme, namun dengan konsep yang berbeda, yaitu Trinitas. Ajaran Trinitas menyatakan bahwa Tuhan itu satu, namun memiliki tiga pribadi yang setara dan kekal: Bapa, Anak (Yesus Kristus), dan Roh Kudus. Perbedaan mendasar ini seringkali menjadi titik diskusi dan pemahaman yang berbeda antara kedua keyakinan. Bagi umat Kristen, Yesus Kristus dianggap sebagai Anak Allah yang ilahi, yang datang ke dunia untuk menebus dosa manusia.
Baik Islam maupun Kristen menghormati para nabi sebagai utusan Tuhan. Namun, pandangan mengenai status dan peran mereka berbeda. Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW diakui sebagai nabi terakhir dan penutup para nabi. Ia diyakini menerima wahyu Al-Qur'an dari Allah SWT dan perannya adalah menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat manusia. Nabi-nabi lain seperti Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa juga dihormati dalam Islam sebagai rasul Allah.
Dalam Kekristenan, Yesus Kristus memiliki kedudukan yang unik dan sentral. Umat Kristen meyakini bahwa Yesus bukan hanya seorang nabi, tetapi juga Firman Allah yang menjadi manusia (Inkarnasi) dan Anak Allah yang ilahi. Ia dianggap sebagai Juru Selamat (Mesias) yang memberikan jalan keselamatan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Tokoh-tokoh seperti Abraham, Musa, dan para rasul dalam Perjanjian Lama juga diakui, namun Yesus diposisikan di atas semuanya.
Kitab suci merupakan sumber utama ajaran dan pedoman hidup bagi umat beragama. Umat Islam meyakini Al-Qur'an sebagai kalam Allah yang terakhir dan paling sempurna, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an dianggap terjaga keasliannya dan menjadi mukjizat abadi. Selain Al-Qur'an, Islam juga mengakui kitab-kitab suci sebelumnya seperti Taurat (diturunkan kepada Musa), Zabur (diturunkan kepada Daud), dan Injil (diturunkan kepada Isa), namun diyakini telah mengalami perubahan atau penyimpangan dari ajaran aslinya.
Umat Kristen berpegang teguh pada Alkitab, yang terdiri dari Perjanjian Lama (kitab-kitab sebelum kelahiran Yesus) dan Perjanjian Baru (tulisan-tulisan mengenai kehidupan, ajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus, serta kisah para rasul). Alkitab diyakini sebagai Firman Tuhan yang diilhamkan kepada para penulisnya. Perjanjian Baru memiliki otoritas tertinggi dalam teologi Kristen, khususnya Injil yang menceritakan kehidupan Yesus.
Konsep keselamatan juga menjadi area perbedaan signifikan. Dalam Islam, keselamatan dicapai melalui penyerahan diri total kepada Allah (Islam), mengikuti ajaran Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW, beriman kepada rukun iman, serta mengamalkan rukun Islam (syahadat, shalat, zakat, puasa, haji). Perbuatan baik dan niat ikhlas sangat ditekankan, dengan keyakinan bahwa pada akhirnya Allah yang Maha Pengasih akan memberikan keputusan.
Sementara itu, dalam Kekristenan, keselamatan umumnya diyakini dicapai melalui iman kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Melalui kematian-Nya di kayu salib, dosa-dosa manusia ditebus, dan melalui kebangkitan-Nya, umat manusia diberikan harapan kehidupan kekal. Kasih karunia (anugerah) Tuhan dan iman kepada Yesus dianggap sebagai kunci utama, meskipun perbuatan baik dipandang sebagai buah dari iman tersebut, bukan sebagai syarat utama untuk mendapatkan keselamatan.
Perbedaan antara Islam dan Kristen sangat mendalam, namun keduanya memiliki titik temu dalam penghormatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai moral universal seperti kasih, keadilan, dan kedamaian. Memahami perbedaan dan persamaan ini penting untuk membangun dialog antaragama yang konstruktif dan saling menghormati, sembari tetap teguh pada keyakinan masing-masing.