Surat Al-Baqarah, sebagai surat terpanjang dalam Al-Qur'an, menyimpan banyak sekali keutamaan dan keberkahan. Di antara ayat-ayatnya yang agung, terdapat tiga ayat terakhir yang memiliki kedudukan sangat istimewa. Keutamaan tiga ayat terakhir Surat Al-Baqarah ini seringkali menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan memohon perlindungan-Nya.
Tiga ayat terakhir Surat Al-Baqarah, yaitu ayat 284, 285, dan 286, adalah firman Allah yang sangat sarat makna. Ayat-ayat ini mencakup pengakuan keimanan yang mendalam, permohonan ampunan, serta penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya menjadikan ayat-ayat ini sebagai bacaan yang sangat dianjurkan, baik dalam ibadah sehari-hari maupun saat menghadapi kesulitan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
" barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka kedua ayat itu mencukupinya."
(HR. Muslim)
Para ulama berbeda pendapat mengenai makna "mencukupinya" ini. Sebagian berpendapat bahwa kecukupan tersebut adalah dari keburukan di malam hari, kejahatan setan, dan berbagai macam bahaya yang mungkin menimpa. Ada pula yang menafsirkan bahwa kedua ayat itu mencukupinya dari qiyamul lail atau salat malam. Namun, makna yang paling utama adalah kecukupan dari segala hal yang tidak diinginkan, baik duniawi maupun ukhrawi, karena ayat ini mengandung pengakuan iman, permohonan ampunan, dan perlindungan ilahi yang komprehensif.
Mari kita perhatikan makna dari tiga ayat terakhir tersebut:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan) rasul-rasul-Nya,' dan mereka mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat.' (Mereka berdoa): 'Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan hanya kepada Engkaulah tujuan (akhir kami).'" (QS. Al-Baqarah: 285)
Ayat ini merupakan pengakuan iman yang sempurna dari Rasulullah SAW dan seluruh orang mukmin. Mereka beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya tanpa membeda-bedakan. Mereka menyatakan mendengar dan taat, serta memohon ampunan kepada Allah sebagai tujuan akhir perjalanan hidup mereka.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diakukannya. (Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami pikul. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami dalam menghadapi kaum yang tidak beriman.'" (QS. Al-Baqarah: 286)
Ayat terakhir ini mengandung makna penting bahwa Allah tidak membebani hamba-Nya melebihi kemampuannya. Ayat ini juga mengajarkan kita untuk memohon kepada Allah agar tidak dihukum karena lupa atau salah, agar tidak dibebani dengan beban berat, dan agar diberi keringanan serta ampunan. Permohonan untuk mendapatkan pertolongan dalam menghadapi kaum kafir juga menjadi penutup dari ayat-ayat penuh keberkahan ini.
Selain keutamaan sebagai pelindung dari marabahaya, tiga ayat terakhir Surat Al-Baqarah juga mengandung aspek spiritual yang mendalam. Membacanya secara rutin dapat menenangkan hati, memberikan keteguhan iman, dan memperkuat keyakinan kepada Allah SWT. Dalam kondisi genting atau saat menghadapi ujian hidup, merujuk pada ayat-ayat ini dapat memberikan kekuatan dan kesabaran.
Membaca ayat-ayat ini juga merupakan bentuk ibadah yang dicintai Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, amalan ini memberikan kecukupan. Artinya, dengan mengamalkan ayat-ayat ini, Allah akan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Ini menunjukkan betapa besar karunia Allah bagi mereka yang senantiasa membaca dan merenungkan firman-Nya.
Untuk mendapatkan keberkahan penuh dari tiga ayat terakhir Surat Al-Baqarah, disarankan untuk membacanya secara konsisten. Banyak ulama menganjurkan untuk membacanya setiap malam sebelum tidur, sebagai bentuk perlindungan dan penyerahan diri kepada Allah. Selain itu, membacanya setelah salat fardhu juga merupakan amalan yang baik. Memahami makna setiap ayat dan meresapinya akan membuat bacaan kita lebih bermakna dan berkesan.
Marilah kita jadikan tiga ayat terakhir Surat Al-Baqarah sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas ibadah kita. Dengan begitu, kita berharap senantiasa berada dalam lindungan Allah, mendapatkan ketenangan jiwa, dan kekuatan dalam menjalani kehidupan di dunia ini hingga kembali kepada-Nya.