Ikan guppy, dengan warna-warni cerahnya dan sifatnya yang aktif, merupakan salah satu ikan peliharaan paling populer di kalangan penghobi akuarium, terutama bagi pemula. Salah satu kekhawatiran umum saat memulai memelihara ikan adalah kebutuhan akan peralatan tambahan seperti aerator atau pompa udara. Namun, kabar baiknya, ikan guppy adalah jenis ikan yang relatif tangguh dan dapat dipelihara dengan baik tanpa menggunakan aerator, asalkan beberapa faktor penting diperhatikan.
Ikan guppy, secara alami, berasal dari perairan yang mungkin tidak selalu memiliki arus kuat atau oksigenasi buatan. Mereka adalah ikan yang terbiasa hidup di lingkungan dengan kadar oksigen yang cukup dapat diperoleh dari pertukaran gas alami antara permukaan air dan udara. Kunci utama memelihara guppy tanpa aerator terletak pada memastikan permukaan air memiliki cukup kontak dengan udara dan kualitas air tetap terjaga.
Ukuran akuarium sangat krusial. Akuarium yang terlalu kecil akan cepat mengalami penurunan kualitas air dan kekurangan oksigen. Untuk sekelompok kecil guppy (sekitar 5-10 ekor), akuarium berukuran minimal 20 liter sudah cukup memadai. Semakin besar volume air, semakin stabil kondisi di dalamnya dan semakin mudah menjaga kualitas air.
Pertukaran gas oksigen terjadi di permukaan air. Oleh karena itu, pastikan akuarium memiliki permukaan air yang relatif luas dibandingkan dengan volumenya. Bentuk akuarium yang persegi panjang dengan lebar yang memadai lebih baik daripada akuarium yang tinggi dan sempit jika Anda tidak menggunakan aerator.
Tanaman air hidup adalah aset berharga dalam akuarium tanpa aerator. Tanaman seperti Elodea (Egeria densa), Hornwort (Ceratophyllum demersum), atau Anubias tidak hanya mempercantik tampilan akuarium, tetapi juga berperan penting dalam fotosintesis. Selama ada cahaya, tanaman ini akan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan ikan. Selain itu, mereka juga membantu menyerap nitrat dan polutan lainnya, menjaga kualitas air.
Agar tanaman air dapat berfotosintesis secara optimal, mereka membutuhkan pencahayaan yang memadai. Gunakan lampu akuarium dengan spektrum yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman selama kurang lebih 8-10 jam sehari. Hindari paparan sinar matahari langsung yang berlebihan karena dapat memicu pertumbuhan alga.
Pemberian pakan berlebih adalah salah satu penyebab utama menurunnya kualitas air. Sisa makanan yang membusuk akan mengurai dan menghabiskan oksigen terlarut di dalam air. Berikan pakan guppy hanya dalam jumlah yang dapat mereka habiskan dalam waktu 2-3 menit, dan berikan pakan 1-2 kali sehari.
Jangan terlalu banyak memasukkan ikan ke dalam akuarium. Kepadatan yang berlebihan akan meningkatkan beban biologis (limbah ikan) dan dengan cepat menghabiskan oksigen. Aturan umum adalah sekitar 1 cm panjang ikan dewasa per liter air, namun untuk guppy, sedikit lebih longgar lebih baik jika tidak menggunakan aerator.
Meskipun tidak menggunakan aerator, penggantian air secara rutin tetaplah penting. Lakukan penggantian air sebesar 20-30% setiap minggu atau dua minggu sekali. Gunakan air yang sudah diendapkan atau air yang suhunya sama dengan air di akuarium untuk menghindari stres pada ikan.
Jika memungkinkan, Anda bisa sedikit mengarahkan arus dari filter (jika menggunakan filter internal yang arusnya tidak terlalu kuat) ke arah permukaan air untuk menciptakan sedikit riak. Riak ini akan membantu meningkatkan pertukaran gas antara udara dan air.
Memelihara guppy tanpa aerator bukan hanya mungkin, tetapi juga dapat menjadi pengalaman yang memuaskan. Dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan dasar mereka dan perhatian pada faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, Anda dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan menyenangkan bagi ikan guppy Anda tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk peralatan aerasi.