Ilustrasi Messi membela Argentina pada tahun 2015.
Tahun 2015 merupakan periode yang sangat penting dan penuh emosi bagi Lionel Messi dan tim nasional Argentina. Periode ini menandai puncak performa individu Messi di level internasional, sekaligus momen krusial yang menguji ketangguhan mental dan semangat juang "Albiceleste". Di tengah sorotan global yang selalu tertuju padanya, Messi memimpin Argentina mengarungi berbagai kompetisi, dengan ambisi besar untuk meraih gelar prestisius.
Fokus utama tim nasional Argentina pada tahun tersebut adalah Copa América, yang diselenggarakan di Chile. Setelah beberapa kali nyaris meraih gelar besar, termasuk final Piala Dunia sebelumnya, Argentina bertekad kuat untuk mengakhiri penantian panjang gelar internasional. Lionel Messi, sebagai kapten dan bintang utama, memikul harapan seluruh bangsa di pundaknya. Ia menunjukkan performa gemilang sepanjang turnamen, seringkali menjadi pembeda dalam pertandingan-pertandingan krusial.
Perjalanan Argentina di Copa América tidaklah mulus, namun konsistensi dan magi Messi seringkali mampu mengatasi tantangan. Ia tidak hanya mencetak gol-gol penting, tetapi juga berperan sebagai kreator serangan, memanjakan rekan-rekannya dengan umpan-umpan akurat dan visi bermain yang brilian. Atmosfer Copa América selalu dipenuhi rivalitas sengit, dan Argentina, dengan Messi di garis depan, berhasil menembus babak final, sebuah pencapaian yang disambut gembira oleh para pendukungnya di seluruh dunia.
Pertandingan final Copa América melawan tuan rumah Chile menjadi panggung penentuan yang mendebarkan. Kedua tim tampil begitu disiplin dan ngotot, menciptakan duel taktis yang intens. Sayangnya, setelah bermain imbang tanpa gol sepanjang 120 menit pertandingan, Argentina harus bertekuk lutut dalam adu penalti yang penuh drama. Kegagalan ini tentu menjadi pukulan telak bagi Messi dan seluruh skuad Argentina, meninggalkan rasa frustrasi yang mendalam.
Bagi Messi, final ini menjadi salah satu momen paling pahit dalam karier internasionalnya. Terlihat jelas kekecewaan yang terpancar dari wajahnya. Perasaan "nyaris" yang kembali menghantuinya, terlebih lagi setelah kekalahan di final Piala Dunia dua tahun sebelumnya. Momen ini menggarisbawahi betapa sulitnya meraih trofi di level internasional, meskipun telah diperkuat oleh pemain terbaik dunia.
Meskipun tahun 2015 berakhir tanpa gelar untuk Argentina, periode ini tetap memiliki arti penting. Perjalanan hingga final Copa América menunjukkan daya juang tim dan kepemimpinan Messi. Kegagalan tersebut justru menjadi pelajaran berharga yang menguatkan tekad mereka untuk terus berjuang di masa depan. Messi sendiri, meski sempat mengambil keputusan kontroversial terkait tim nasional, membuktikan dedikasinya yang luar biasa.
Tahun 2015 adalah bukti nyata bahwa Messi adalah pejuang sejati. Ia selalu memberikan segalanya di lapangan hijau, terlepas dari hasil akhir yang diraih. Kisah tentang Messi dan Argentina pada tahun tersebut adalah pengingat akan kekuatan impian, ketekunan, dan perjuangan tanpa henti demi meraih kejayaan bagi bangsa dan negara.