Keputihan merupakan kondisi yang umum dialami oleh wanita. Meskipun seringkali normal dan merupakan bagian dari mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembaban organ intim, keputihan yang tidak normal dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan, seperti infeksi. Oleh karena itu, mengenali jenis keputihan dan mengetahui pilihan pengobatan yang tersedia di apotek menjadi penting.
Keputihan normal biasanya berwarna bening atau keputihan, tidak berbau menyengat, dan jumlahnya bervariasi tergantung siklus menstruasi. Namun, keputihan yang patut diwaspadai adalah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Penyebab keputihan tidak normal bisa beragam, antara lain:
Di apotek, tersedia berbagai macam obat untuk mengatasi keputihan, baik yang dijual bebas maupun yang memerlukan resep dokter. Pilihan obat sangat bergantung pada penyebab keputihan itu sendiri. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum membeli dan menggunakan obat keputihan.
Jika keputihan disebabkan oleh infeksi jamur, obat antijamur adalah pilihan utama. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti:
Untuk keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan obat antibakteri. Obat ini juga tersedia dalam bentuk oral maupun topikal (misalnya, gel vagina). Contoh bahan aktif yang umum digunakan adalah metronidazole dan clindamycin.
Beberapa produk antiseptik kewanitaan tersedia di apotek untuk membantu membersihkan area intim dan mengurangi risiko infeksi. Namun, penggunaannya perlu hati-hati karena beberapa produk bisa mengganggu keseimbangan pH alami vagina jika digunakan berlebihan atau yang kandungannya terlalu keras. Produk ini biasanya mengandung bahan seperti povidone-iodine atau ekstrak herbal tertentu. Sebaiknya gunakan produk yang diformulasikan khusus untuk menjaga kesehatan organ intim tanpa mengganggu keseimbangan bakteri baik.
Harga obat keputihan di apotek sangat bervariasi, tergantung pada merek, jenis sediaan (krim, tablet, supositoria), kandungan bahan aktif, dan jumlah dosisnya. Berikut adalah perkiraan kisaran harga yang umum ditemukan:
Obat Antijamur (Krim/Salep Vagina): Mulai dari sekitar Rp 20.000 hingga Rp 70.000 per tube, tergantung merek dan ukuran.
Obat Antijamur (Tablet Oral/Supositoria): Bisa berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 150.000 per strip atau kemasan, tergantung bahan aktif dan merek.
Obat Antibakteri (Oral): Harga obat resep, seperti metronidazole atau clindamycin, biasanya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per strip.
Pembersih Vagina/Antiseptik: Harga produk ini bervariasi, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 60.000 per botol.
Perlu diingat bahwa harga di atas hanyalah perkiraan. Harga dapat berbeda di setiap apotek, kota, atau jika ada promosi khusus. Untuk keputihan yang disebabkan oleh IMS, pengobatan mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi karena obat yang digunakan lebih spesifik dan terkadang memerlukan kombinasi beberapa jenis obat.
Meskipun banyak obat keputihan yang tersedia di apotek, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami keputihan yang:
Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan fisik dan tes laboratorium (seperti pemeriksaan mikroskopis atau kultur), untuk menentukan penyebab pasti keputihan dan memberikan penanganan yang paling tepat dan efektif.
Menjaga kebersihan organ intim dengan cara yang benar, menggunakan pakaian dalam yang berbahan katun, serta menghindari penggunaan produk kewanitaan yang keras dapat membantu mencegah keputihan yang tidak normal. Jika Anda memiliki kekhawatiran, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.