Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina. Normalnya, keputihan berwarna bening atau putih susu, tidak berbau menyengat, dan tidak menimbulkan rasa gatal atau iritasi. Namun, ketika keputihan berubah warna menjadi hijau, disertai bau tidak sedap, gatal, atau rasa terbakar, ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi atau masalah kesehatan lain yang memerlukan perhatian medis.
Apa Penyebab Keputihan Berwarna Hijau?
Keputihan hijau seringkali merupakan gejala dari infeksi. Beberapa penyebab umum meliputi:
Infeksi Bakteri (Vaginosis Bakterialis): Ini adalah salah satu penyebab paling umum. Ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina dapat menyebabkan keputihan yang berbau amis dan berwarna hijau keabuan.
Infeksi Jamur: Meskipun lebih sering menyebabkan keputihan putih kental seperti keju cottage, dalam beberapa kasus, infeksi jamur dapat memicu perubahan warna dan tekstur keputihan.
Infeksi Menular Seksual (IMS): Beberapa IMS seperti trikomoniasis (disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis) adalah penyebab utama keputihan hijau yang berbusa dan berbau. Gonore dan klamidia juga bisa menjadi penyebabnya.
Radang Panggul (PID): Kondisi ini adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang bisa menyebabkan keputihan abnormal, nyeri perut, dan demam.
Iritasi atau Alergi: Penggunaan sabun kewanitaan yang keras, pembalut, atau kondom tertentu dapat mengiritasi area vagina dan menyebabkan perubahan pada keputihan.
Mencari Obat Keputihan Hijau di Apotik
Menemukan obat keputihan hijau di apotik memerlukan pemahaman bahwa penanganan yang tepat tergantung pada penyebabnya. Jangan pernah mendiagnosis diri sendiri. Jika Anda mengalami keputihan hijau, langkah pertama yang paling penting adalah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional. Dokter akan melakukan pemeriksaan, mungkin mengambil sampel cairan vagina, dan menentukan penyebab pasti dari keputihan Anda.
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan meresepkan pengobatan yang sesuai. Di apotik, Anda dapat menemukan berbagai jenis obat yang mungkin direkomendasikan, antara lain:
Antibiotik: Jika keputihan disebabkan oleh infeksi bakteri atau IMS tertentu, dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik oral atau antibiotik dalam bentuk sediaan vagina (ovula atau krim). Contoh antibiotik yang umum diresepkan untuk kondisi ini adalah metronidazol atau klindamisin.
Antijamur: Untuk infeksi jamur, obat antijamur dalam bentuk oral (tablet yang diminum) atau sediaan vagina (krim, ovula) akan direkomendasikan.
Obat untuk IMS: Pengobatan untuk IMS biasanya melibatkan antibiotik spesifik yang efektif melawan patogen penyebabnya. Pasangan seksual Anda juga perlu diperiksa dan diobati untuk mencegah penularan kembali.
Obat Pereda Gejala: Kadang-kadang, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk meredakan gatal atau iritasi yang menyertai keputihan.
Pentingnya Konsultasi Medis
Membeli obat keputihan hijau di apotik tanpa resep atau diagnosis yang jelas bisa jadi tidak efektif, bahkan berpotensi memperburuk kondisi Anda. Beberapa obat bebas yang dijual di apotik mungkin hanya meredakan gejala sementara tanpa mengatasi akar masalahnya. Penggunaan antibiotik atau antijamur yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi obat di masa depan atau mengganggu keseimbangan flora normal vagina.
Saran Penting: Jangan ragu untuk mendatangi dokter jika Anda khawatir tentang keputihan yang Anda alami. Diagnosis yang akurat adalah kunci untuk pengobatan yang efektif dan pemulihan yang cepat. Selalu beli obat sesuai dengan resep dokter dan ikuti petunjuk penggunaannya dengan cermat.
Tips Pencegahan Keputihan Abnormal
Selain mencari obat yang tepat, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan dan mengurangi risiko keputihan abnormal:
Jaga Kebersihan Vagina: Cukup bersihkan area vagina dengan air bersih. Hindari penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
Pilih Pakaian Dalam yang Tepat: Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan hindari pakaian yang terlalu ketat. Ganti pakaian dalam secara rutin.
Hindari Penggunaan Produk Berbahan Kimia Berlebih: Batasi penggunaan pantyliner berparfum, semprotan kewanitaan, dan douches vagina yang dapat mengganggu keseimbangan alami vagina.
Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi, termasuk yogurt yang mengandung probiotik, dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam tubuh.
Praktik Seks Aman: Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah IMS.
Keputihan hijau adalah sinyal tubuh yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami penyebabnya dan segera mencari penanganan medis yang tepat, Anda dapat mengatasi masalah ini dan menjaga kesehatan reproduksi Anda.