QS Al Bayyinah Ayat 6: Balasan & Perintah untuk Mukmin

Surat Al-Bayyinah (Pembuktian) merupakan surat ke-98 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 8 ayat. Surat ini diturunkan di Madinah (madaniyyah) dan menjelaskan tentang bukti-bukti kebenaran Islam serta balasan bagi orang-orang yang beriman dan tidak beriman. Salah satu ayat yang paling krusial dalam surat ini adalah ayat ke-6, yang berbicara tentang balasan dan perintah spesifik bagi orang-orang yang telah menerima risalah Islam.

Ayat keenam dari surat Al-Bayyinah ini memiliki makna yang mendalam, menggarisbawahi perbedaan nasib antara orang-orang kafir yang tetap dalam kekafiran mereka dan orang-orang mukmin yang senantiasa berbuat kebaikan. Ayat ini juga mengandung pesan tentang bagaimana seharusnya seorang mukmin menjalani kehidupannya di dunia ini sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur atas nikmat iman.

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik (berada) dalam neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk."

Ayat ini secara tegas membedakan kedudukan antara orang yang memilih kekafiran dan yang memilih keimanan. Bagi mereka yang tetap dalam kekafiran, baik dari kalangan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani yang menolak risalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam) maupun kaum musyrik yang menyekutukan Allah, balasan mereka adalah neraka Jahanam. Kekekalan mereka di dalamnya menunjukkan konsekuensi abadi dari penolakan terhadap kebenaran hakiki. Penegasan bahwa mereka adalah "sejahat-jahat makhluk" memberikan bobot peringatan yang luar biasa, mengindikasikan bahwa penolakan terhadap petunjuk Allah adalah puncak dari keburukan.

Namun, pesan tidak berhenti di situ. Surat Al-Bayyinah, melalui ayat-ayat selanjutnya, justru memberikan fokus yang lebih besar pada balasan dan tuntunan bagi mereka yang beriman. Ayat ke-7 dan ke-8 yang mengikuti ayat ke-6 ini memberikan gambaran tentang pahala dan kedudukan tinggi bagi orang-orang mukmin.

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."

Ayat ke-7 ini adalah penyeimbang yang indah dari ayat sebelumnya. Jika orang kafir adalah sejahat-jahat makhluk, maka orang yang beriman dan beramal saleh adalah sebaik-baik makhluk. Frasa "beriman dan berbuat amal saleh" adalah dua komponen integral yang tidak dapat dipisahkan. Iman tanpa amal adalah omong kosong, dan amal tanpa iman tidak akan diterima. Kombinasi keduanya adalah kunci untuk meraih predikat sebagai makhluk terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Lebih lanjut, ayat ke-8 merinci balasan yang akan diterima oleh orang-orang mukmin ini.

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ
"Balasan mereka di sisi Tuhannya ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."

Balasan berupa Surga 'Adn yang penuh kenikmatan abadi, tempat di mana Allah meridai mereka dan mereka pun meridai Allah, adalah puncak kebahagiaan yang didambakan setiap mukmin. Kenikmatan ini bukan sekadar fisik, tetapi juga spiritual, yaitu keridaan dari Sang Pencipta. Dan kunci untuk meraih semua ini adalah "rasa takut kepada Tuhannya" (khashyah). Khashyah adalah rasa takut yang disertai pengagungan dan kesadaran akan kebesaran Allah, yang mendorong seseorang untuk selalu taat dan menjauhi maksiat.

Oleh karena itu, QS Al-Bayyinah ayat 6 beserta kelanjutannya mengajarkan kita untuk tidak hanya memahami perbedaan konsekuensi antara keimanan dan kekafiran, tetapi juga untuk menginternalisasi perintah untuk senantiasa beriman dan beramal saleh. Ini berarti kita harus terus belajar, mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia. Tuntunan ini berlaku universal dan menjadi pengingat abadi bagi setiap muslim untuk terus berada di jalan kebenaran demi meraih ridha dan surga-Nya.

Kebaikan Iman Amal Sale Ridha Allah Neraka Jahanam
🏠 Homepage