Ilustrasi simbol kebaikan dan keteguhan.
Surah Al-Bayyinah, yang berarti "Bukti", adalah surah ke-98 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 8 ayat. Surah ini sangat penting karena menjelaskan konsekuensi dari keyakinan dan perbuatan. Salah satu ayat yang paling menonjol dan memberikan harapan besar adalah ayat ketujuh, yang secara tegas menjanjikan balasan surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Memahami ayat ini secara mendalam memberikan panduan dan motivasi bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan.
Ayat ketujuh dari Surah Al-Bayyinah ini berbunyi:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."
Ayat ini secara lugas menyatakan bahwa kunci utama untuk menjadi "sebaik-baik makhluk" adalah kombinasi antara iman yang tulus dan amal perbuatan yang saleh. Iman, atau keyakinan, adalah pondasi segalanya. Tanpa iman yang benar kepada Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari kiamat, dan qada serta qadar, maka amal perbuatan sebaik apapun akan sia-sia di hadapan-Nya. Iman ini bukan sekadar pengakuan lisan, melainkan getaran hati yang membuahkan keyakinan mendalam dan ketundukan total kepada Sang Pencipta.
Namun, iman saja tidaklah cukup. Allah SWT menggandengkannya dengan "beramal saleh". Amal saleh mencakup seluruh perbuatan baik yang sesuai dengan ajaran Islam. Ini meliputi ibadah ritual seperti salat, puasa, zakat, dan haji, serta muamalah (interaksi sosial) yang baik. Berbakti kepada orang tua, menjaga silaturahmi, menolong sesama, berlaku jujur, adil, dan sabar adalah contoh-contoh amal saleh yang sangat dihargai. Kehidupan seorang mukmin sejati adalah manifestasi dari imannya yang tercermin dalam setiap tindakannya sehari-hari.
Predikat "sebaik-baik makhluk" yang disandang oleh orang-orang beriman dan beramal saleh bukanlah pujian semata. Allah SWT kemudian menjelaskan balasan yang akan mereka terima, sebagaimana disebutkan dalam kelanjutan ayat Al-Bayyinah:
Artinya: "Balasan mereka di sisi Tuhannya ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."
Ayat ini menegaskan bahwa pahala tertinggi bagi mereka yang memenuhi kriteria tersebut adalah Surga 'Adn, sebuah tempat kenikmatan abadi yang tidak pernah terbayangkan oleh akal manusia. Sungai-sungai yang mengalir di bawahnya melambangkan kesempurnaan dan keindahan yang tiada tara. Kekal di dalamnya adalah puncak kebahagiaan, terbebas dari segala kesedihan, penderitaan, dan kefanaan dunia.
Lebih dari sekadar kenikmatan fisik, kebahagiaan terbesar di surga adalah keridhaan Allah SWT. Ketika Allah rida kepada hamba-Nya, itu berarti Dia menerima semua amal perbuatan mereka, mengampuni segala dosa, dan menganugerahkan kebahagiaan yang hakiki. Demikian pula, orang-orang beriman pun akan rida kepada Allah, mensyukuri segala nikmat yang diberikan dan merasa puas dengan ketetapan-Nya.
Syarat untuk mendapatkan balasan mulia ini adalah "takut kepada Tuhannya" ( لمن خشي ربه ). Khasyah adalah rasa takut yang mendalam, disertai pengagungan dan penghormatan kepada Allah. Rasa takut ini bukan berarti gentar yang melumpuhkan, melainkan dorongan untuk senantiasa taat dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketakutan inilah yang memotivasi seseorang untuk terus memperbaiki imannya dan meningkatkan kualitas amal salehnya.
Dalam konteks kehidupan modern yang penuh godaan dan tantangan, memahami QS Al-Bayyinah ayat 7 menjadi semakin relevan. Ajakan untuk beriman dan beramal saleh mengingatkan kita bahwa tujuan hidup bukanlah sekadar meraih kesuksesan duniawi, melainkan bagaimana kita mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang kekal. Dengan senantiasa memohon taufik dan hidayah dari Allah SWT, semoga kita termasuk dalam golongan "sebaik-baik makhluk" yang dijanjikan surga dan keridhaan-Nya.