Surah Al-Falaq merupakan salah satu dari dua surah perlindungan dalam Al-Qur'an, bersama dengan Surah An-Nas. Diturunkan di Mekah, surah ini memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari segala keburukan yang tampak maupun yang tersembunyi. Memahami arti dan kandungannya dapat memperkuat keimanan dan keyakinan kita akan kekuasaan serta kasih sayang Allah.
Berikut adalah teks Surah Al-Falaq dalam bahasa Arab, transliterasi Latin, dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, ayat per ayat:
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menciptakan fajar (subuh)," (QS. Al-Falaq: 1)
Ayat pertama ini memerintahkan Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan kepada Allah, Tuhan semesta alam yang menguasai waktu fajar. Fajar di sini melambangkan munculnya terang setelah kegelapan, diartikan sebagai penciptaan dari ketiadaan, atau sebagai permulaan hari yang membawa harapan dan perubahan. Memohon perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan fajar berarti memohon perlindungan kepada Zat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang mampu mengubah keadaan dari gelap menjadi terang.
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
dari kejahatan makhluk-Nya," (QS. Al-Falaq: 2)
Selanjutnya, kita diperintahkan untuk berlindung dari kejahatan segala sesuatu yang telah diciptakan oleh Allah. Ini mencakup seluruh makhluk, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, yang memiliki potensi untuk mendatangkan keburukan. Kejahatan ini bisa berupa perbuatan manusia, binatang, bencana alam, atau bahkan godaan setan. Kita mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Allah, dan hanya kepada-Nya kita memohon agar dijauhkan dari segala mudharat.
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita," (QS. Al-Falaq: 3)
Ayat ketiga ini secara spesifik memohon perlindungan dari kejahatan yang terjadi di malam hari saat kegelapan merajalela. Malam hari seringkali diasosiasikan dengan waktu di mana kejahatan lebih mudah terjadi, karena banyak hal yang tidak terlihat dan akal manusia bisa menjadi lebih mudah digoyahkan oleh rasa takut atau godaan. Berlindung dari kejahatan malam adalah permohonan agar kita senantiasa dilindungi dari bahaya, kegelisahan, dan hal-hal buruk yang mungkin muncul dalam kesunyian malam.
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
dan dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang menghembus pada buhul-buhul," (QS. Al-Falaq: 4)
Ayat keempat ini menyoroti jenis kejahatan tertentu, yaitu sihir. Lafal "an-naffathat" merujuk pada perempuan-perempuan yang melakukan praktik sihir dengan meniupkan sesuatu (seperti mantra atau ludah) pada tali atau simpul (buuhul). Ini adalah bentuk perlindungan dari segala macam kekuatan gaib yang bersifat negatif, termasuk santet, guna-guna, atau pengaruh jahat lainnya yang ditujukan untuk merugikan seseorang. Ayat ini menegaskan bahwa bahkan dari praktik sihir yang dianggap memiliki kekuatan, kita tetap memiliki perlindungan mutlak dari Allah.
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki." (QS. Al-Falaq: 5)
Ayat terakhir dari Surah Al-Falaq mengingatkan kita untuk memohon perlindungan dari kejahatan orang yang hasud (pendengki). Hasad atau kedengkian adalah perasaan iri yang mendorong seseorang untuk berharap hilangnya nikmat dari orang lain dan berharap nikmat tersebut beralih kepadanya. Kedengkian bisa berujung pada perbuatan jahat, baik secara lisan maupun perbuatan, untuk mencelakai orang yang didengki. Dengan membaca ayat ini, kita memohon agar hati kita dijauhkan dari sifat dengki, dan agar kita terlindungi dari kejahatan orang lain yang dilandasi oleh kedengkian.
Surah Al-Falaq memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca surah ini sebagai bacaan wirid setelah salat, sebelum tidur, dan dalam berbagai kesempatan untuk memohon perlindungan. Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Aisyah, maukah engkau aku ajari dua surah yang paling utama dibaca orang?" Aisyah menjawab, "Tentu." Lalu beliau membacakan surah Al-Falaq dan An-Nas. Ini menunjukkan betapa pentingnya kedua surah ini dalam menjaga diri dari segala macam keburukan.
Membaca Surah Al-Falaq secara rutin adalah salah satu cara efektif untuk menguatkan benteng spiritual kita. Dengan memahami arti dan kandungannya, kita tidak hanya sekadar melafalkan ayat-ayat suci, tetapi juga meresapi makna permohonan perlindungan kepada Sang Pencipta. Ini mengajarkan kita untuk senantiasa bertawakal dan menyandarkan segala urusan kepada Allah, serta menjauhi segala bentuk kemusyrikan atau bergantung pada hal-hal lain selain-Nya. Semoga kita senantiasa dilindungi Allah dari segala keburukan.