Simbol cahaya ilahi yang menerangi kebenaran.
Surah Al-Bayyinah, yang berarti "Bukti yang Nyata" atau "Keterangan yang Jelas", merupakan salah satu surah dalam Al-Qur'an yang memiliki makna mendalam dan relevan bagi setiap Muslim. Surah ini menegaskan tentang kebenaran risalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan membedakan antara orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kufur. Memahami kandungan surah ini, yang sering disebut juga sebagai surah "Lam Yakun", membantu kita untuk memperkuat keyakinan dan memperbaiki amal perbuatan.
Surah Al-Bayyinah dibuka dengan pernyataan tegas bahwa orang-orang yang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan beranjak (dari kekafiran mereka) sampai datang kepada mereka keterangan yang nyata. Keterangan yang nyata ini merujuk pada kedatangan seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (yaitu Al-Qur'an).
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan terpisah (dari kekafiran) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata.
Ayat ini memberikan penekanan kuat bahwa kebenaran risalah Islam tidak dapat ditolak atau diabaikan begitu saja. Sebelum datangnya Al-Qur'an dan kenabian Muhammad, banyak di antara mereka yang masih berada dalam keraguan atau kesesatan. Namun, dengan hadirnya Al-Qur'an, telah tegaklah sebuah bukti yang tak terbantahkan.
Surah Al-Bayyinah kemudian menjelaskan apa bentuk "keterangan yang nyata" tersebut. Allah berfirman:
رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan Al-Qur'an yang suci.
Tafsir Al-Qur'an dan hadis Nabi menjelaskan bahwa "lembaran-lembaran yang disucikan" (shahufan mutahharah) adalah ayat-ayat Al-Qur'an itu sendiri. Al-Qur'an adalah kitab suci yang bebas dari segala kebohongan, keraguan, dan kemusyrikan. Ia mengandung ajaran tauhid yang murni, hukum-hukum yang adil, serta petunjuk yang lurus bagi seluruh umat manusia. Keberadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang membacakan ayat-ayat ini secara langsung menjadi bukti otentik atas risalah yang dibawanya.
Setelah menjelaskan tentang kedatangan bukti yang nyata, surah ini kemudian membagi manusia menjadi dua golongan besar berdasarkan respons mereka terhadap bukti tersebut: orang yang beriman dan orang yang kufur.
Bagi mereka yang menerima kebenaran Al-Qur'an dan beriman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah menjanjikan balasan surga yang penuh kenikmatan.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (berada) dalam neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Sebaliknya, bagi mereka yang menerima risalah ini dan mengamalkannya, Allah menjanjikan imbalan yang luar biasa:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan bagi mereka adalah surga 'Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal selama-lamanya di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang besar.
Bagi mereka yang menolak kebenaran dan tetap dalam kekufuran, nasibnya adalah neraka Jahanam. Allah menyebut mereka sebagai "seburuk-buruk makhluk" karena penolakan mereka terhadap bukti yang begitu jelas dari Tuhan Yang Maha Esa.
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَا غَـٰلِبًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ
Balasan mereka di sisi Tuhannya ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Penting untuk direnungkan: Surah Al-Bayyinah menekankan bahwa iman yang diterima oleh Allah bukan hanya sekadar pengakuan lisan, melainkan harus dibarengi dengan amal saleh. Keduanya adalah syarat utama untuk meraih keridhaan Allah dan balasan surga.
Surah Al-Bayyinah memberikan banyak pelajaran berharga:
Dengan mempelajari dan merenungkan surah Al-Bayyinah, kita diingatkan kembali tentang esensi keimanan dan tanggung jawab kita sebagai Muslim. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, sehingga meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.