AS Roma, sebuah nama yang bergema kuat di kancah sepak bola Italia dan Eropa, adalah lebih dari sekadar klub sepak bola. Didirikan pada tahun 1927, klub ini mewakili semangat dan identitas kota Roma yang abadi. Dengan jersey khas berwarna merah tua dan kuning emas, AS Roma telah mengukir sejarah panjang yang penuh dengan kemenangan, drama, dan loyalitas penggemar yang tak tergoyahkan.
Kelahiran AS Roma adalah hasil dari sebuah persatuan ambisius yang bertujuan untuk menciptakan kekuatan sepak bola tunggal di ibu kota Italia, yang mampu bersaing dengan klub-klub kuat di utara Italia. Pada tanggal 7 Juni 1927, tiga klub romawi – Alba-Audace, Fortitudo-Pro Roma, dan Roman – bergabung untuk membentuk Associazione Sportiva Roma. Tujuan utamanya adalah mempromosikan olahraga di Roma dan menciptakan tim yang bisa menyatukan kota.
Sepanjang sejarahnya, AS Roma telah mengoleksi sejumlah trofi bergengsi. Gelar Serie A, liga sepak bola teratas Italia, telah beberapa kali mereka raih. Pencapaian paling ikonik termasuk musim 2000-2001, di mana mereka berhasil mengangkat trofi Scudetto di bawah kepemimpinan Francesco Totti, sang legenda hidup klub.
Selain Serie A, AS Roma juga memiliki rekor yang mengesankan di ajang Coppa Italia. Mereka seringkali menjadi penantang kuat di kompetisi ini, meraih kemenangan beberapa kali dan menjadi salah satu klub dengan koleksi trofi Coppa Italia terbanyak. Jangan lupakan juga dominasi mereka di ajang UEFA Europa Conference League yang baru saja diraih, menandai era baru kesuksesan Eropa di bawah pelatih Jose Mourinho.
Tidak ada pembahasan tentang AS Roma yang lengkap tanpa menyebut nama Francesco Totti. Dijuluki "Il Capitano" atau "Il Bimbo d'Oro" (Anak Emas), Totti menghabiskan seluruh karir profesionalnya bersama AS Roma, sebuah dedikasi yang jarang ditemukan di sepak bola modern. Ia tidak hanya menjadi ikon klub, tetapi juga simbol dari kesetiaan dan kecintaan pada satu tim. Dengan rekor penampilan terbanyak dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub, Totti telah menginspirasi jutaan penggemar dan menjadi legenda abadi dalam sejarah sepak bola.
Stadion kebanggaan AS Roma adalah Stadio Olimpico, sebuah arena megah yang berbagi dengan rival sekota, SS Lazio. Namun, ketika AS Roma bermain, Stadio Olimpico bertransformasi menjadi lautan merah-kuning. "Curva Sud," tribun selatan stadion, adalah rumah bagi para Ultras Roma yang fanatik. Mereka terkenal dengan koreografi yang spektakuler, nyanyian yang tak henti-hentinya, dan atmosfer yang membara, menciptakan salah satu lingkungan paling intimidatif bagi tim tamu.
Loyalitas para penggemar AS Roma, yang dikenal sebagai "Romanisti," patut diacungi jempol. Mereka selalu mendukung timnya, baik di masa kejayaan maupun ketika menghadapi masa sulit. Semangat "Forza Roma" terdengar di seluruh penjuru kota dan dunia, menunjukkan betapa besar dampak klub ini bagi para pendukungnya.
Di era modern, AS Roma terus berusaha untuk kembali ke jajaran elit sepak bola Eropa. Dengan pergantian kepemilikan dan kedatangan para pelatih top serta pemain berbakat, klub terus berinovasi dan beradaptasi. Jose Mourinho, seorang pelatih yang penuh karisma dan rekam jejak gemilang, telah membawa semangat baru dan ambisi besar bagi tim Giallorossi.
Investasi pada pemain muda, strategi transfer yang cerdas, dan pengembangan infrastruktur menjadi kunci bagi AS Roma untuk meraih kesuksesan jangka panjang. Perjuangan untuk Scudetto, kemajuan di kompetisi Eropa, dan terus menginspirasi generasi baru Romanisti adalah mimpi yang terus diperjuangkan oleh klub yang berakar kuat di jantung Italia ini.