Surah Al-Baqarah: 10 Ayat Terakhir yang Penuh Keutamaan

Surah Al-Baqarah, sebagai surah terpanjang dalam Al-Qur'an, menyimpan banyak sekali hikmah dan keutamaan, termasuk di penghujung surah ini. Sepuluh ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah dikenal memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan bacaannya senantiasa dianjurkan, baik dalam shalat maupun di luar shalat. Ayat-ayat ini membicarakan tentang doa, permohonan ampunan, perlindungan dari kesulitan, serta pengakuan atas kelemahan manusia dan kekuasaan mutlak Allah SWT. Memahami dan menghafalkannya merupakan cara yang luar biasa untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Ilustrasi keindahan ayat-ayat Al-Qur'an yang menyejukkan hati

Keutamaan Membaca Sepuluh Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

Terdapat beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang secara khusus menyebutkan keutamaan membaca sepuluh ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya Surah Al-Baqarah." Hadits ini menunjukkan bahwa membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an, khususnya bagian dari Surah Al-Baqarah ini, dapat memberikan perlindungan spiritual bagi rumah dan penghuninya dari gangguan setan.

Selain itu, ayat-ayat ini juga diyakini memiliki kekuatan sebagai penawar atau pelindung dari berbagai macam keburukan, baik yang bersifat fisik maupun spiritual. Keutamaan ini menjadikan ayat-ayat tersebut sebagai bacaan yang sangat dianjurkan untuk diamalkan setiap hari. Dengan membaca dan merenungkan makna ayat-ayat ini, seorang Muslim dapat merasakan ketenangan hati, keyakinan yang semakin bertambah, serta perlindungan langsung dari Allah SWT.

Teks Arab dan Terjemahan Sepuluh Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

Berikut adalah teks arab dari sepuluh ayat terakhir Surah Al-Baqarah (ayat 284-286) beserta terjemahannya, agar kita dapat membacanya dan memahami maknanya lebih dalam.

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
(284) Milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya kepadamu. Allah mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
(285) Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, begitu pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa), "Ampunilah kami, wahai Tuhan kami, dan hanya kepada Engkaulah tempat kembali."
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
(286) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami pikul. Ampunilah kami, maafkanlah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

Merangkai Makna Keimanan dan Permohonan

Ayat terakhir Surah Al-Baqarah ini merupakan sebuah kompilasi doa dan pengakuan iman yang sangat mendalam. Dimulai dengan pengakuan bahwa segala sesuatu milik Allah, ayat ini mengingatkan kita bahwa sekecil apapun niat dan perbuatan kita, Allah mengetahuinya. Kemudian, ayat 285 menegaskan kesempurnaan iman para Rasul dan kaum Mukminin, yang menerima wahyu dan patuh pada perintah Allah. Ini adalah fondasi utama keyakinan kita, yaitu keimanan kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para Rasul-Nya, tanpa membeda-bedakan di antara mereka.

Ayat 286, yang merupakan penutup surah ini, adalah doa yang sangat ringkas namun mencakup permohonan yang sangat luas. Kita memohon agar Allah tidak menghukum kita karena kelalaian atau kesalahan yang tidak disengaja. Kita juga memohon agar tidak dibebani dengan tanggung jawab yang terlalu berat, sebagaimana yang telah dialami oleh umat-umat sebelumnya. Permohonan untuk dihapuskan dosanya, diberi ampunan, dan dirahmati adalah inti dari kerinduan seorang hamba kepada Tuhannya. Terakhir, kita menegaskan bahwa Allah adalah pelindung kita, dan kita memohon pertolongan-Nya untuk mengalahkan kaum yang mengingkari kebenaran.

Mempelajari, menghafal, dan mengamalkan sepuluh ayat terakhir Surah Al-Baqarah ini adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga hubungan kita dengan Allah SWT. Ayat-ayat ini memberikan kekuatan spiritual, ketenangan hati, dan perlindungan dari segala keburukan. Semoga kita senantiasa dapat mengamalkan bacaan-bacaan mulia ini dalam kehidupan sehari-hari.

🏠 Homepage