Surah Al-Bayyinah (bahasa Arab: سورة البينة, "Bukti Nyata") adalah surah ke-98 dalam Al-Qur'an. Surah ini termasuk dalam golongan surah Madaniyah, yang berarti diturunkan di Madinah, meskipun beberapa pendapat menyatakan ada ayat yang turun di Mekkah. Surah ini terdiri dari 5 ayat dan merupakan surah pendek yang kaya akan makna dan pelajaran.
Surah Al-Bayyinah memiliki banyak keutamaan yang menjadikannya istimewa. Di antaranya adalah pahala yang besar bagi yang membacanya. Diriwayatkan bahwa barangsiapa membaca Surah Al-Bayyinah, maka ia akan dijauhkan dari syirik dan akan masuk surga tanpa hisab. Keutamaan ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman dan pengamalan isi surah ini dalam kehidupan seorang Muslim.
Surah ini juga menekankan pentingnya keyakinan yang benar (tauhid) dan penolakan terhadap segala bentuk kemusyrikan. Allah SWT menyebutkan bahwa orang-orang yang tidak mau beriman dan tetap dalam kekafiran mereka, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Hal ini menjadi pengingat bagi umat manusia untuk senantiasa menjaga keimanan dan menjauhi perbuatan yang dapat membatalkannya.
Ayat pertama surah ini menjelaskan bahwa orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik tidak akan berhenti dari kekafiran mereka sampai datang kepada mereka "al-bayyinah", yaitu bukti yang nyata. Bukti ini kemudian dijelaskan pada ayat kedua dan ketiga, yaitu seorang Rasul dari Allah yang membacakan ayat-ayat Al-Qur'an yang suci, di mana di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus.
Selanjutnya, ayat keempat menegaskan bahwa perpecahan di kalangan Ahli Kitab terjadi bukan karena ketidakjelasan, melainkan karena mereka menolak bukti nyata yang telah datang. Ini adalah sindiran keras bahwa mereka yang memiliki kitab suci sebelumnya pun masih terpecah belah dan enggan menerima kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Ayat terakhir (ayat kelima) adalah inti dari ajaran Islam. Allah memerintahkan manusia untuk tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas, menjalankan agama yang lurus (hanif), mendirikan salat, dan menunaikan zakat. Ketaatan yang murni hanya kepada Allah, tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain, merupakan fondasi utama ajaran Islam. Salat dan zakat adalah dua pilar penting yang menunjukkan hubungan vertikal (dengan Allah) dan horizontal (dengan sesama manusia).
Surah Al-Bayyinah secara keseluruhan mengajak umat manusia untuk merenungkan hakikat kebenaran. Ia menekankan bahwa kebenaran itu datang dengan jelas melalui wahyu Allah dan Rasul-Nya. Keputusan untuk menerima atau menolak kebenaran tersebut akan menentukan nasib seseorang di dunia dan akhirat. Dengan memahami dan mengamalkan isi Surah Al-Bayyinah, diharapkan setiap Muslim dapat memperkuat keimanannya, menjauhi syirik, dan senantiasa berada di jalan Allah yang lurus.