Dalam Al-Qur'an, terdapat surah-surah pendek yang sarat makna dan menjadi sumber perlindungan serta ketenangan bagi umat Islam. Salah satunya adalah Surah Al-Falaq, yang berarti "Waktu Subuh". Surah ini merupakan salah satu dari dua surah Mu'awwidzatain (surah-surah perlindungan) yang diajarkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan dari berbagai macam kejahatan.
Surah Al-Falaq terdiri dari lima ayat. Setiap ayat memiliki pesan tersendiri, namun keseluruhan surah ini mengajarkan kita untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah sebagai satu-satunya sumber perlindungan yang hakiki. Ayat keempat dari surah ini memiliki makna yang sangat mendalam dan seringkali menjadi titik fokus ketika membicarakan tentang perlindungan ilahi.
وَمِنْ شَرِّ نَفَّاثَاتٍ فِي الْعُقَدِ
"dan dari kejahatan wanita-wanita penyihir yang mengembuskan pada buhul-buhul,"
Artinya: "dan dari kejahatan (makhluk) yang tiada menjahit (mengurai) pada tali-tali (simpul-simpul)."
Ayat keempat Surah Al-Falaq ini secara spesifik menyebutkan permohonan perlindungan dari "syarri naffātsāti fīl ‘uqad". Penafsiran ayat ini memiliki beberapa sudut pandang, namun benang merahnya adalah tentang kekuatan sihir dan tipu daya yang dilakukan oleh makhluk tertentu.
Dalam konteks historis dan linguistik, frasa "naffātsāti fīl ‘uqad" seringkali diartikan sebagai para wanita penyihir yang meniupkan mantra-mantra pada simpul-simpul tali. Dalam tradisi sihir kuno, seringkali digunakan media berupa tali yang disimpul sambil merapalkan bacaan tertentu untuk menciptakan efek magis, baik untuk kebaikan maupun keburukan. Dengan demikian, ayat ini mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari segala bentuk sihir, santet, guna-guna, atau kekuatan gaib lain yang bertujuan untuk merusak dan mencelakai.
Namun, makna ayat ini tidak terbatas pada praktik sihir secara harfiah. Para ulama tafsir juga memberikan makna yang lebih luas. "Naffātsāti" dapat diartikan sebagai sesuatu yang meniupkan atau menyebarkan. "Al-‘uqad" bisa merujuk pada ikatan atau simpul, tetapi juga bisa diartikan sebagai tipu daya, intrik, atau kebohongan yang dirangkai sedemikian rupa untuk menjebak orang lain.
Oleh karena itu, Surah Al-Falaq ayat 4 juga mencakup perlindungan dari:
Dalam ayat ini, Allah SWT mengajari kita untuk sadar bahwa ada kekuatan-kekuatan negatif yang bekerja, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang dapat merusak kedamaian dan keharmonisan hidup. Dengan membaca dan merenungi ayat ini, kita diingatkan untuk senantiasa berlindung hanya kepada Allah dari segala macam keburukan yang disusun secara terencana.
Membaca Surah Al-Falaq, termasuk ayat keempatnya, memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan untuk membacanya, terutama saat pagi dan petang, serta sebelum tidur. Beliau bersabda, "Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhanku yang menguasai subuh (Qul a'udzu birabbil falaq)'". Maka, barangsiapa membacanya, ia akan dilindungi dari segala keburukan, termasuk dari apa yang disebutkan dalam ayat-ayatnya.
Membaca surah ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah bentuk penyerahan diri dan keyakinan penuh kepada Allah. Ketika kita memohon perlindungan dari kejahatan makhluk yang tiada menjahit pada tali-tali, kita mengakui kelemahan diri dan kebesaran Allah sebagai pelindung utama. Hal ini akan menumbuhkan ketenangan hati dan keberanian dalam menghadapi berbagai cobaan dan ancaman dalam kehidupan.
Mengamalkan Surah Al-Falaq ayat 4 dapat dilakukan dengan berbagai cara:
Dengan memahami dan mengamalkan Surah Al-Falaq ayat 4 secara tulus, insya Allah, hati kita akan senantiasa dilindungi dari segala macam keburukan, dan kita akan diberikan ketenangan serta kekuatan dalam menjalani kehidupan di dunia ini.