Ilustrasi kedamaian dan ketenangan hati.
Dalam lautan Al-Qur'an yang luas, terdapat permata-permata kebaikan yang menjadi sumber kekuatan, ketenangan, dan perlindungan bagi umat Islam. Dua di antaranya yang paling sering dibaca dan menjadi wirid harian adalah Surah Al-Ikhlas dan Surah Al-Falaq. Keduanya merupakan surah pendek namun sarat makna, menawarkan keagungan tauhid dan benteng perlindungan dari segala keburukan.
Surah Al-Ikhlas (secara harfiah berarti "Memurnikan Kepercayaan" atau "Keikhlasan") adalah jantung dari konsep tauhid dalam Islam. Surah ini adalah penegasan paling murni tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan keunikan-Nya yang tak tertandingi. Tiga ayatnya yang ringkas namun mendalam secara lugas menyatakan:
QS. Al-Ikhlas (112): 1-4
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Dalam bahasa Indonesia, terjemahannya adalah:
1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah tempat meminta segalanya (yang dibutuhkan).
3. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
Keutamaan Surah Al-Ikhlas begitu besar. Rasulullah SAW sendiri menyebutkan bahwa membaca surah ini bernilai sepertiga Al-Qur'an. Hal ini menunjukkan betapa sentralnya ajaran tauhid yang terkandung di dalamnya. Memahami dan meyakini kandungan surah ini adalah fondasi keimanan setiap Muslim. Ia mengajarkan kita untuk tidak menyekutukan Allah dengan apapun, hanya bergantung kepada-Nya, dan mengakui kemaha-tunggalan-Nya dalam segala aspek.
Beranjak ke surah berikutnya, Surah Al-Falaq (secara harfiah berarti "Waktu Subuh") menawarkan perlindungan dari berbagai macam keburukan yang ada di alam semesta. Bersama dengan Surah An-Nas, surah ini termasuk dalam kategori Surah Al-Mu'awwidzatain (dua surah perlindungan). Surah Al-Falaq dibaca untuk memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
QS. Al-Falaq (113): 1-5
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Dalam bahasa Indonesia, terjemahannya adalah:
1. Katakanlah (Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh.
2. Dari kejahatan makhluk-Nya.
3. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
4. Dan dari kejahatan para wanita penghembus sihir pada buhul-buhul.
5. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
Surah Al-Falaq memberikan kita panduan untuk memohon perlindungan dari segala sesuatu yang berpotensi membawa mudharat. Dari kejahatan umum ciptaan Allah, kegelapan malam yang seringkali menjadi waktu bagi aktivitas buruk, sihir yang mengikat dan merusak, hingga kedengkian hati manusia yang bisa berujung pada niat jahat. Membaca surah ini secara rutin, terutama sebelum tidur atau ketika merasa gelisah, adalah cara efektif untuk menjaga diri dan hati dari pengaruh negatif.
Kombinasi membaca Surah Al-Ikhlas dan Al-Falaq (bersama Surah An-Nas) sebelum tidur adalah sunnah Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan. Amalan ini memberikan ketenangan batin, membersihkan hati dari keraguan, dan membentengi diri dari berbagai gangguan dan keburukan. Keduanya adalah bukti bahwa Al-Qur'an bukan hanya kitab suci, tetapi juga sumber kekuatan spiritual dan perlindungan yang tak ternilai harganya.
Dengan memahami makna dan senantiasa mengamalkan kedua surah ini, seorang Muslim dapat merasakan kedamaian yang hakiki, memperkuat keyakinannya kepada Allah SWT, dan merasa lebih aman dalam lindungan-Nya. Mereka adalah pengingat konstan akan kebesaran Allah dan kasih sayang-Nya yang meliputi seluruh ciptaan-Nya.