Surah Al-Bayyinah (Bukti yang Nyata)

Surah Al-Bayyinah merupakan surah ke-98 dalam Al-Qur'an dan termasuk golongan surah Madaniyah, meskipun ada beberapa pendapat yang menyatakan surah ini diturunkan di Mekah. Nama "Al-Bayyinah" sendiri berarti "Bukti yang Nyata" atau "Penjelasan yang Terang", diambil dari ayat pertama surah ini yang menjelaskan tentang kedatangan bukti yang jelas dari Allah SWT. Surah ini memiliki makna mendalam mengenai kebenaran risalah Islam, perbedaan antara orang mukmin dan kafir, serta akibat dari keyakinan yang berbeda. Dengan 9 ayat, surah ini memberikan ringkasan kuat tentang esensi keimanan dan kekufuran.

Teks Arab dan Terjemahannya

لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ

1. Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik (yang tetap menyembah berhala) tidak akan terlepas (dari kekafiran mereka), sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.

رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًۭا مُّطَهَّرَةً

2. (Yaitu) seorang rasul dari Allah (Nabi Muhammad) yang membacakan (isyarat-isyarat) Al-Qur’an yang disucikan.

فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ

3. Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).

وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ

4. Dan tidaklah berpecah-belah orang-orang yang diberi Kitab kecuali setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

5. Padahal mereka tidak diperintahkan, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar mereka melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ

6. Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan) masuk neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ

7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ

8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga-surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ

9. (Ayat ini mengulang ayat pertama, sebagai penegasan dan penutup surah, merujuk pada bukti nyata yang sama seperti disebutkan di ayat 1).

Makna dan Pesan Surah Al-Bayyinah

Surah Al-Bayyinah secara gamblang membedakan antara dua kelompok manusia: orang yang beriman dan berbuat amal saleh, serta orang yang kafir. Ayat-ayat awal menekankan bahwa bukti kebenaran, yaitu kedatangan Nabi Muhammad SAW beserta Al-Qur'an yang suci, merupakan titik krusial. Sebelum bukti ini datang, para ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan kaum musyrik Mekah berada dalam kesesatan mereka masing-masing. Namun, setelah bukti itu hadir, mereka terpecah belah; sebagian menerima kebenaran dan beriman, sementara yang lain tetap dalam kekafiran.

Pentingnya ikhlas dalam beribadah hanya kepada Allah SWT ditegaskan dalam ayat kelima. Semua nabi dan rasul diperintahkan untuk menyampaikan ajaran tauhid yang murni, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Ajaran-ajaran ini membentuk pondasi agama yang lurus dan benar. Ini menunjukkan bahwa kebenaran agama tidak terletak pada ritual semata, melainkan pada keikhlasan hati dan ketaatan yang menyeluruh kepada Allah.

Surah ini juga memberikan gambaran yang tegas mengenai konsekuensi dari pilihan keyakinan. Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan kaum musyrik yang menolak kebenaran akan menghadapi siksa neraka Jahanam yang kekal. Mereka digambarkan sebagai "sejahat-jahat makhluk". Sebaliknya, bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, dijanjikan balasan terbaik, yaitu surga 'Adn yang penuh kenikmatan, tempat mereka akan merasakan keridaan Allah dan mereka pun rida kepada-Nya. Janji surga ini diperuntukkan bagi orang yang senantiasa merasa takut kepada Tuhannya, yang mendorong mereka untuk selalu menjaga ketaatan dan menjauhi larangan-Nya.

Ayat kesembilan yang mengulang makna ayat pertama berfungsi sebagai penekanan. Ia menegaskan kembali bahwa sebelum datangnya bukti nyata (risalah Islam), kondisi orang-orang kafir belum pasti terlepas dari kekafiran mereka. Namun, setelah bukti itu hadir, status mereka menjadi jelas: beriman atau tetap kafir, dengan konsekuensi masing-masing. Surah Al-Bayyinah adalah pengingat abadi tentang pentingnya menerima kebenaran, mengikhlaskan ibadah, dan konsekuensi abadi dari pilihan iman dan amal perbuatan kita di dunia ini.

🏠 Homepage