Surah Al-Bayyinah (البينة), yang berarti "Bukti Nyata" atau "Orang yang Kafir", adalah surah ke-98 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk dalam golongan surah Madaniyyah, meskipun ada perbedaan pendapat mengenai tempat turunnya. Surah ini menjadi penutup dalam juz 'Amma, memberikan penegasan tentang kebenaran risalah Islam dan konsekuensi bagi mereka yang menolak atau menerimanya.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Wa mā umirū illā liyaʿbudullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafāʼa wa yuqīmūṣ-ṣalāta wa yuʼtūz-zakāh; wa dhālika dīnul-qayyimah.
Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga (diperintahkan) agar mereka melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah sejahat-jahat makhluk.
Jazāʼuhum ʿinda rabbihim jannātu ʿadnin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā abadā; raḍiyallāhu ʿanhum wa raḍū ʿanhu; dhālika liman khashiya rabbah.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Penjelasan Singkat Surah Al-Bayyinah
Surah Al-Bayyinah memiliki pesan yang sangat fundamental dalam Islam. Ayat-ayat awalnya menekankan bahwa kekufuran yang dianut oleh orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) serta kaum musyrik tidak akan pernah sirna atau berhenti sampai datangnya "bukti nyata". Bukti nyata ini dijelaskan lebih lanjut yaitu kehadiran seorang Rasul dari Allah yang membacakan Al-Qur'an, kitab suci yang bersih dan penuh petunjuk lurus.
Ayat kelima menjelaskan mengapa para ahli kitab terpecah belah. Perpecahan mereka terjadi bukan tanpa sebab, melainkan karena mereka menolak kebenaran yang dibawa oleh rasul terakhir, Muhammad SAW, setelah sebelumnya mereka telah diperintahkan untuk menyembah Allah semata dengan ikhlas, menegakkan salat, dan menunaikan zakat. Perintah-perintah ini merupakan inti dari agama yang lurus, agama tauhid.
Selanjutnya, surah ini membagi manusia menjadi dua golongan besar berdasarkan respons mereka terhadap bukti nyata tersebut. Golongan pertama adalah orang-orang kafir dari ahli kitab dan musyrik. Bagi mereka, balasan adalah neraka Jahanam, tempat kekal yang penuh siksa. Mereka digambarkan sebagai "sejahat-jahat makhluk" karena menolak kebenaran yang jelas di hadapan mereka.
Golongan kedua adalah orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka adalah sebaik-baik makhluk di sisi Allah. Balasan yang menanti mereka adalah surga 'Adn yang penuh kenikmatan, mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan mereka akan kekal di dalamnya selamanya. Lebih dari itu, mereka mendapatkan keridaan Allah, suatu kedudukan yang sangat tinggi dan dambaan setiap mukmin.
Surah Al-Bayyinah menegaskan kembali bahwa tujuan akhir dari segala ibadah dan ketaatan adalah untuk mendapatkan keridaan Allah SWT. Ini adalah motivasi tertinggi yang harus dimiliki setiap Muslim dalam menjalankan ajaran agamanya. Surah ini memberikan peringatan keras bagi yang menolak kebenaran dan janji kebahagiaan abadi bagi mereka yang beriman dan bertakwa.