Surah Al-Mu'awwidhatayn: Benteng Perlindungan Ilahi

Simbol abstrak menggambarkan perlindungan dan cahaya

Simbol abstrak yang mewakili perlindungan dan bimbingan ilahi.

Dalam lautan ajaran Islam yang luas, terdapat ayat-ayat suci yang memiliki kedudukan istimewa, bukan hanya karena keindahan redaksinya, tetapi juga karena kekuatan spiritual dan manfaat praktisnya. Salah satu dari kelompok ayat-ayat tersebut adalah Surah Al-Mu'awwidhatayn. Istilah "Al-Mu'awwidhatayn" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "dua surah yang memohon perlindungan". Sesuai dengan namanya, kedua surah ini secara eksplisit memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai keburukan dan marabahaya.

Makna dan Keutamaan

Surah Al-Mu'awwidhatayn terdiri dari dua surah pendek yang merupakan bagian dari Juz 'Amma, yaitu Surah Al-Falaq (Surah ke-113) dan Surah An-Naas (Surah ke-114). Kedua surah ini diturunkan di Mekkah dan Mekah, memiliki makna yang mendalam dan beragam keutamaan yang telah ditegaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW.

Surah Al-Falaq (Surah 113)

Surah Al-Falaq, yang terdiri dari lima ayat, mengajak kita untuk memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Pencipta alam semesta dari segala keburukan yang diciptakan-Nya. Ayat-ayatnya secara spesifik menyebutkan:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

(1) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai (waktu) subuh (1). (2) Dari kejahatan makhluk-Nya (2). (3) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita (3). (4) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul (4). (5) Dan dari kejahatan orang yang mendengki apabila ia dengki (5)."

Dalam surah ini, kita diajak untuk berlindung dari kejahatan yang paling umum, yaitu kejahatan ciptaan Allah secara umum, kejahatan malam yang gelap, kejahatan sihir, dan kejahatan kedengkian yang dapat merusak hubungan antarmanusia. Semuanya dikembalikan kepada kekuasaan Allah SWT sebagai sumber perlindungan tertinggi.

Surah An-Naas (Surah 114)

Sedangkan Surah An-Naas, yang juga terdiri dari enam ayat, memohon perlindungan kepada Tuhan seluruh manusia dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi. Ayat-ayatnya adalah:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَٰهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)

(1) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (pemelihara) sekalian manusia (1). (2) Raja sekalian manusia (2). (3) Sembahan sekalian manusia (3). (4) Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi (4). (5) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5). (6) Dari golongan jin dan manusia (6)."

Surah ini menekankan perlindungan dari godaan dan bisikan jahat yang datang dari setan, baik yang berasal dari golongan jin maupun manusia. Ditekankan bahwa Allah adalah Tuhan, Raja, dan Sembahan bagi seluruh umat manusia, sehingga hanya kepada-Nya kita patut memohon perlindungan dari segala jenis godaan yang bisa menyesatkan hati dan pikiran.

Praktik Membaca Al-Mu'awwidhatayn

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk membaca Surah Al-Mu'awwidhatayn secara rutin, terutama sebagai amalan sebelum tidur. Aisyah RA meriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW sakit keras menjelang wafatnya, beliau senantiasa membaca Surah Al-Mu'awwidhatayn dan meniupkannya ke tubuhnya. Setelah itu, beliau mengulanginya lagi, dan Aisyah RA sendiri yang membaca surah tersebut dan mengusapkannya ke tubuh beliau, dengan harapan mendapatkan berkah.

Membaca kedua surah ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi merupakan bentuk pengakuan atas kelemahan diri dan ketergantungan mutlak kepada Allah SWT. Ini adalah cara spiritual untuk memperkuat benteng diri dari segala ancaman, baik yang bersifat fisik maupun metafisik. Dengan hati yang tulus dan keyakinan yang kuat, seorang Muslim dapat merasakan ketenangan dan perlindungan Ilahi saat mengamalkan bacaan ini.

Keutamaan membaca Al-Mu'awwidhatayn juga sangat besar dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup, seperti penyakit, kecemasan, atau pengaruh buruk dari luar. Mereka yang konsisten membaca surah ini akan merasakan perbedaan dalam ketenteraman batin dan kekuatan spiritual untuk menghadapi tantangan.

Oleh karena itu, menjadikan Surah Al-Mu'awwidhatayn sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian, baik saat pagi, sore, maupun sebelum tidur, adalah investasi spiritual yang sangat berharga. Ini adalah bentuk ibadah yang membawa rahmat, perlindungan, dan ketenangan dari Sang Maha Kuasa.

🏠 Homepage