Dalam Al-Qur'an, Allah SWT kerap menggunakan sumpah untuk menegaskan suatu kebenaran atau menekankan pentingnya suatu perkara. Salah satu surah yang diawali dengan sumpah adalah Surah At-Tur, yang memiliki arti "Bukit". Surah ini diwahyukan di Mekah dan terdiri dari 52 ayat. Kata "Waturisin" sendiri secara harfiah berarti "dan demi Bukit Tursina" (atau Gunung Sinai), yang merupakan salah satu sumpah Allah yang disebutkan di awal surah.
Sumpah yang diucapkan Allah SWT dalam Al-Qur'an bukanlah seperti sumpah yang diucapkan manusia. Sumpah Allah merupakan penegasan yang mutlak dan tidak dapat dibantah. Dengan menyebut nama ciptaan-Nya, Allah ingin menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. Bukit Tursina memiliki makna historis dan spiritual yang mendalam, terutama terkait dengan kisah Nabi Musa AS yang menerima wahyu dari Allah di sana.
"Demi (buah) tin dan (buah) zaitun." (QS. At-Tin: 1)
Meskipun ayat pertama Surah At-Tur berbunyi "وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ" (Demi (buah) tin dan (buah) zaitun), namun yang sering diasosiasikan dengan "Waturisin" adalah sumpah Allah di ayat awal Surah At-Tur sendiri:
"Dan demi Bukit Tursina." (QS. At-Tur: 1)
Beberapa mufassir menafsirkan sumpah demi tin dan zaitun pada Surah At-Tin sebagai simbol bagi dua tempat yang memiliki signifikansi besar dalam sejarah kenabian. Ada yang berpendapat bahwa "tin" merujuk pada negeri Syam (termasuk Palestina) yang diberkahi, tempat diutusnya banyak nabi, sementara "zaitun" merujuk pada negeri Al-Quds (Yerusalem) atau Baitul Maqdis. Pendapat lain mengaitkan tin dan zaitun dengan buah-buahan yang bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sebagai pengingat akan nikmat Allah.
Sementara itu, sumpah demi "Thur Sinin" (Bukit Tursina) dalam Surah At-Tur secara tegas merujuk pada gunung tempat Nabi Musa AS menerima wahyu Taurat secara langsung dari Allah SWT. Keberadaan bukit ini menjadi saksi bisu dialog agung antara seorang hamba dengan Tuhannya. Sumpah ini memiliki tujuan untuk membangkitkan kesadaran umat manusia akan kebesaran Allah yang telah berbicara kepada para nabi-Nya dan menurunkan kitab-kitab suci.
Setelah menyebutkan sumpah-sumpah tersebut, Allah SWT kemudian mengemukakan mengenai realitas dan siksa bagi orang-orang yang mendustakan-Nya. Surah At-Tur berisi peringatan keras bagi mereka yang enggan beriman dan terus menerus melakukan kezaliman. Allah berfirman:
"Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi." (QS. At-Tur: 7)
Ayat ini menegaskan bahwa azab Allah bukanlah sekadar ancaman kosong, melainkan sebuah kepastian bagi mereka yang menolak kebenaran dan berbuat kerusakan. Ini menjadi pengingat agar manusia senantiasa waspada dan tidak meremehkan murka Allah SWT.
Di sisi lain, surah ini juga menggambarkan kenikmatan yang disiapkan bagi orang-orang mukmin di surga kelak. Mereka akan mendapatkan balasan setimpal atas kesabaran dan keimanan mereka di dunia. Gambaran surga yang penuh dengan kebahagiaan dan kesenangan abadi menjadi motivasi bagi umat Islam untuk terus berjuang di jalan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
"Dan di antara malam, bertasbihlah kepada-Nya dan (juga) setelah salat fardhu." (QS. At-Tur: 49)
Ayat-ayat seperti ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT, baik di waktu malam maupun di waktu siang. Surah At-Tur secara keseluruhan mengajak kita untuk merenungkan kebesaran Allah, kekuasaan-Nya, serta konsekuensi dari setiap pilihan perbuatan kita. Ia menekankan pentingnya keimanan, kebenaran, dan keadilan, sambil memberikan peringatan keras terhadap kekufuran dan kezaliman.
Meskipun tidak ada dalil khusus yang menjelaskan keutamaan membaca Surah At-Tur secara individual seperti surah-surah lain yang memiliki keutamaan sangat populer, namun sebagai bagian dari Al-Qur'an, membacanya tentu memiliki pahala dan keberkahan tersendiri. Setiap huruf yang dibaca dari kitab suci Al-Qur'an akan mendatangkan sepuluh kebaikan. Selain itu, dengan memahami makna dan pesan yang terkandung dalam Surah At-Tur, seorang Muslim dapat semakin meningkatkan keimanannya, memperbaiki perilakunya, dan lebih taat kepada Allah SWT.
Merenungkan sumpah-sumpah Allah di awal surah ini dapat membuka wawasan tentang keagungan alam semesta dan penciptanya. Sumpah demi bukit, buah zaitun, dan berbagai hal lainnya menjadi pengingat bahwa segala sesuatu di alam ini adalah ciptaan Allah yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Ayat-ayat peringatan tentang azab dan gambaran kenikmatan surga menjadi bekal spiritual bagi setiap mukmin dalam menjalani kehidupan dunia yang fana ini, mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang kekal.
Oleh karena itu, membaca Surah At-Tur, memahami maknanya, dan merenungkan pesan-pesannya adalah sebuah investasi spiritual yang sangat berharga. Ia membimbing kita untuk senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah, menjauhi murka-Nya, dan meraih rahmat serta karunia-Nya di dunia dan akhirat.