Ayat-ayat Al-Qur'an seringkali menjadi sumber inspirasi, ketenangan, dan pedoman hidup bagi umat Muslim. Di antara sekian banyak ayat yang sarat makna, Surat Al Baqarah ayat 250 memiliki kedudukan penting, terutama dalam mengisahkan tentang perjuangan, keyakinan, dan kemenangan yang hakiki. Ayat ini menceritakan sebuah peristiwa monumental dalam sejarah perjuangan Nabi Musa AS beserta kaumnya melawan penguasa zalim.
Surat Al Baqarah 250 ini muncul dalam konteks ketika Bani Israil diperintahkan untuk berjihad melawan musuh mereka yang bernama Jalut dan pasukannya. Saat itu, Bani Israil berada dalam kondisi yang sangat terdesak dan banyak di antara mereka yang diliputi rasa takut dan keraguan. Mereka memohon kepada Nabi Musa agar memohon kepada Allah untuk menetapkan pasukan bagi mereka agar dapat berperang.
“Dan tatkala Jalut dan tentaranya telah melihat pertapakan kaki pasukan orang-orang mukmin, mereka berkaum: 'Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.'” (QS. Al Baqarah: 250)
Ayat ini mengandung doa yang sangat indah dan penuh makna. Para pejuang mukmin, meskipun berhadapan dengan musuh yang tampak jauh lebih kuat dan menakutkan, tidak berputus asa. Mereka tidak bersandar pada kekuatan fisik semata, melainkan memohon pertolongan dan keteguhan dari Tuhan Yang Maha Esa. Doa ini menunjukkan beberapa aspek penting dari perjuangan yang sesungguhnya:
Kesabaran (صبر - Sabr): Permohonan pertama adalah agar Allah melimpahkan kesabaran. Dalam setiap perjuangan, baik itu melawan musuh fisik, hawa nafsu, atau tantangan hidup, kesabaran adalah kunci utama. Tanpa kesabaran, mudah sekali seseorang tergelincir, putus asa, atau melakukan tindakan yang salah. Kesabaran bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan kemampuan untuk tetap teguh dan berjuang meskipun menghadapi kesulitan.
Keteguhan Pendirian (تثبيت الأقدام - Tatsbyt al-Aqdam): Poin kedua adalah permohonan agar pendirian mereka diteguhkan. Ini mencakup keteguhan iman, keyakinan terhadap janji Allah, dan konsistensi dalam menjalankan perintah-Nya. Di tengah medan perang yang penuh dengan ketidakpastian dan ancaman, keteguhan hati adalah benteng terpenting yang mencegah mereka lari dari medan juang atau mengingkari keyakinan mereka.
Pertolongan Allah (النصر من الله - An-Nasr min Allah): Permohonan terakhir adalah pertolongan Allah untuk mengalahkan orang-orang kafir. Ini adalah pengakuan bahwa kemenangan sejati hanya datang dari Allah SWT. Manusia boleh berusaha sekuat tenaga, namun hasil akhir sepenuhnya berada dalam kuasa-Nya. Doa ini mengajarkan pentingnya tawakal, yaitu berserah diri kepada Allah setelah berikhtiar maksimal.
Kisah ini, yang terangkum dalam Surat Al Baqarah 250, bukan hanya sekadar narasi sejarah. Ia adalah pelajaran abadi bagi setiap generasi Muslim. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga menghadapi "Jalut" versi kita masing-masing. Bisa jadi itu adalah ujian ekonomi, penyakit, konflik keluarga, godaan dunia, atau bahkan perjuangan batin melawan hawa nafsu.
Ayat ini mengajarkan bahwa di hadapan rintangan yang tampak insurmountable, respons terbaik bukanlah kepanikan atau keluh kesah, melainkan doa yang tulus dan usaha yang gigih. Doa tersebut harus dibarengi dengan kesiapan untuk bertindak, bukan hanya sekadar berharap. Bani Israil diuji, dan sebagian dari mereka menunjukkan keteguhan iman yang luar biasa. Peristiwa ini kemudian dilanjutkan dengan kisah seorang pemuda bernama Thalut (Saul) dan seorang pemuda perkasa bernama Daud (David) yang mampu mengalahkan Jalut.
Kemenangan Thalut dan Daud, meskipun di luar dugaan banyak orang, adalah bukti nyata dari janji Allah. Keberanian Daud yang hanya bermodalkan ketapel dan batu untuk melawan raksasa Jalut menjadi simbol bahwa kekuatan spiritual dan pertolongan ilahi jauh lebih unggul daripada kekuatan fisik semata. Ini adalah pelajaran penting bahwa dalam setiap pertarungan, terutama yang menyangkut kebenaran, Allah akan memberikan kemenangan kepada hamba-Nya yang bersabar, teguh, dan senantiasa memohon pertolongan-Nya.
Oleh karena itu, setiap kali kita membaca atau merenungkan Surat Al Baqarah 250, mari kita ingat bahwa perjuangan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang mukmin. Namun, perjuangan itu harus dilandasi oleh keyakinan yang kuat, kesabaran yang mendalam, dan doa yang tak putus kepada Allah. Dengan landasan ini, bahkan rintangan sebesar gunung pun akan terasa dapat diatasi, dan kemenangan yang hakiki akan dapat diraih.