Ilustrasi visual tentang kelembutan dan pencarian ampunan di malam hari.
Dalam lautan hikmah Al-Qur'an, setiap ayat menyimpan permata-permata spiritual yang membimbing umat manusia menuju keselamatan dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Salah satu ayat yang memiliki kedalaman makna luar biasa adalah Surat Al-Baqarah ayat 187. Ayat ini bukan sekadar serangkaian kata, melainkan sebuah tuntunan yang menenangkan jiwa, terutama di saat-saat hening malam.
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآئِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَأَعْفَا عَنكُمْ ۖ فَالْـَٔانَ بَـٰشِرُوهُنَّ وَٱبْتَغُواْ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُواْ وَٱشْرَبُواْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّواْ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَـٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَـٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَـٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ آيَـٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Uḥilla lakum laylataṣ-ṣiyāmi ar-rafatsu ilā nisā'ikum. Hunna libāsun lakum wa antum libāsun lahunna. 'Alimallāhu annakum kuntum takhtānūna anfusakum fatāba 'alaikum wa 'afā 'ankum. Fāl'āna bāśirūhunna wabtaghū mā kataballāhu lakum, wa kulū washrabū ḥattā yatabayyana lakumul-khaithul-abyaḍu minal-khaithil-aswadi min al-fajri, tsumma atimmūṣ-ṣiyāma ilal-layli. Wa lā tubāśirūhunna wa antum 'ākifūna fil-masājidi. Tilka ḥudūdullāhi falā taqrabūhā. Kadzālika yubayyinullāhu āyātihi lin-nāsi la'allahum yattaqūna.
Dihalalkan bagimu pada malam bulan puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima taubatmu dan memaafkanmu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam (fajar), kemudian sempurnakanlah puasa hingga (datang) malam. Dan janganlah kamu campuri mereka ketika kamu beriktikaf di dalam masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.
Ayat ini diturunkan pada awal pensyariatan puasa Ramadan. Pada awalnya, terdapat kekhawatiran dan kebingungan di kalangan sahabat mengenai batasan aktivitas seksual selama bulan puasa. Terkadang, ada yang melakukan hubungan badan setelah terlelap tidur sebelum waktu berbuka, yang kemudian menimbulkan rasa bersalah dan penyesalan. Allah Swt. melalui ayat ini memberikan keringanan dan penjelasan yang sangat lembut.
Frasa "mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka" adalah metafora yang indah. Pakaian melindungi, menutupi aib, dan memberikan kehangatan. Ini menggambarkan kedekatan, keintiman, dan saling menutupi antara suami istri. Hubungan ini adalah bagian alami dan diizinkan dalam pernikahan, bahkan diperbolehkan di malam hari saat berpuasa, sebagai wujud rahmat Allah.
Penjelasan mengenai "benang putih dari benang hitam" adalah cara Al-Qur'an yang puitis untuk menggambarkan batas waktu antara malam dan siang, yaitu terbitnya fajar. Ini menegaskan pentingnya ketepatan waktu dalam menjalankan ibadah. Setelah fajar menyingsing, kewajiban puasa dimulai hingga matahari terbenam. Penegasan ini memberikan kepastian hukum bagi umat Islam.
Selain itu, ayat ini juga menetapkan larangan berhubungan badan bagi mereka yang sedang beriktikaf di masjid. Iktikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan mengasingkan diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kekhusyukan dan kesucian ibadah iktikaf, agar konsentrasi penuh tertuju pada zikir, ibadah, dan munajat kepada Allah.
Secara keseluruhan, Surat Al-Baqarah ayat 187 menunjukkan betapa detail dan penuh kasih sayang Allah dalam mengatur syariat-Nya. Ayat ini tidak hanya mengatur hukum, tetapi juga mengajarkan tentang keseimbangan antara kebutuhan fitrah manusia dan tuntutan ibadah, serta pentingnya menjaga batas-batas yang telah ditetapkan-Nya demi meraih ketakwaan.
Memahami Surat Al Baqarah ayat 187 latin dan artinya secara mendalam dapat membantu kita untuk lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa, menjaga hubungan rumah tangga yang harmonis, serta senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. melalui pemahaman dan pengamalan ayat-ayat-Nya.