Simbol Al-Qur'an
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa neraka."
Ayat ke-201 dari Surat Al-Baqarah ini merupakan salah satu doa yang paling ringkas namun sarat makna dan penuh keberkahan. Doa ini diajarkan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya untuk memohon kebaikan secara menyeluruh, baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan akhirat. Permohonan ini mencakup segala aspek yang dapat membawa kebahagiaan dan keselamatan bagi seorang Muslim.
Kebaikan di dunia yang dipohonkan mencakup berbagai hal, mulai dari rezeki yang halal dan berkah, kesehatan jasmani dan rohani, ilmu yang bermanfaat, pekerjaan yang layak, keluarga yang harmonis, ketenangan jiwa, hingga segala bentuk kenikmatan yang diperbolehkan dan diridhai oleh Allah SWT. Kebaikan dunia bukan berarti kemewahan semata, melainkan kecukupan dan keberkahan yang membawa ketentraman dan kebahagiaan hakiki. Kehidupan dunia yang baik adalah yang senantiasa diiringi dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sementara itu, kebaikan di akhirat adalah tujuan akhir dari seorang mukmin. Kebaikan di akhirat merujuk pada kebahagiaan abadi di surga, di mana tidak ada lagi kesedihan, penderitaan, maupun kekurangan. Ini mencakup ampunan dosa, kemudahan dalam menghadapi hisab, selamat dari siksa kubur dan neraka, serta mendapatkan ridha Allah SWT dan ditempatkan di surga firdaus. Kebaikan akhirat adalah dambaan setiap insan yang beriman, karena kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya dan abadi.
Permohonan terakhir dalam ayat ini adalah perlindungan dari siksa neraka. Neraka adalah tempat azab yang pedih bagi orang-orang yang durhaka dan mengingkari ayat-ayat Allah. Permohonan ini menunjukkan betapa pentingnya keselamatan dari api neraka bagi seorang mukmin. Ini adalah bentuk kesadaran akan kelemahan diri dan ketergantungan mutlak kepada rahmat Allah untuk terhindar dari murka-Nya.
Doa yang diajarkan dalam Al-Baqarah ayat 201 ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Beberapa di antaranya adalah:
Mengamalkan doa ini secara rutin, terutama setelah shalat fardhu atau pada waktu-waktu mustajab, dapat menjadi bekal berharga bagi seorang Muslim dalam menghadapi tantangan kehidupan di dunia dan meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Doa ini mengingatkan kita bahwa segala kebaikan bersumber dari Allah, dan hanya kepada-Nya kita memohon.
Ayat ini turun pada konteks ketika umat Islam pada masa itu sedang berjuang dalam berbagai ujian dan cobaan. Ada yang diuji dengan peperangan, ada yang diuji dengan kemiskinan, dan ada pula yang diuji dengan godaan duniawi. Di tengah situasi tersebut, Allah SWT mengajarkan doa ini sebagai pengingat bahwa perjuangan hidup di dunia memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu kehidupan akhirat yang kekal.
Hikmah dari ayat ini adalah mengajarkan umat manusia untuk tidak terbuai oleh kenikmatan dunia semata, namun juga senantiasa mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian. Dunia adalah ladang amal, sedangkan akhirat adalah tempat pembalasan. Oleh karena itu, segala amal perbuatan di dunia hendaknya diniatkan untuk meraih kebaikan di akhirat.
Lebih lanjut, ayat ini juga menekankan pentingnya keseimbangan dalam hidup. Seorang mukmin tidak hanya memohon kesuksesan duniawi tanpa memikirkan tanggung jawab akhirat, begitu pula sebaliknya. Doa ini mengajarkan permohonan yang berimbang, agar kehidupan di dunia diberkahi dan membawa manfaat, serta kehidupan di akhirat mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan yang tiada tara.