Al-Bayyinah: Cahaya Kebenaran

Ilustrasi: Kebenaran yang Jelas

Surat Al-Bayyinah Ayat 1-8: Latin dan Artinya

Surat Al-Bayyinah, yang berarti "Pembuktian" atau "BuktI yang Nyata", adalah surat ke-98 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyyah (diturunkan di Mekkah), meskipun beberapa pendapat menyatakan sebagian ayatnya diturunkan di Madinah. Kandungan utamanya adalah penjelasan mengenai hakikat orang-orang beriman dan orang-orang kafir, serta penegasan bahwa bukti kebenaran Islam telah jelas diturunkan.

Inti dari Surat Al-Bayyinah adalah penolakan dan kesombongan kaum musyrikin Mekkah dan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) yang tetap dalam kekafiran mereka meskipun telah datang seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Allah yang suci dan jelas. Allah SWT menegaskan bahwa kebenaran telah datang secara gamblang, namun mereka memilih untuk tetap berada dalam kesesatan. Artikel ini akan menyajikan terjemahan latin dan arti dari ayat 1 hingga 8 Surat Al-Bayyinah.

Teks dan Terjemahan Surat Al-Bayyinah (Ayat 1-8)

لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Lam yakunil-ladziina kafaruu min ahlil-kitaabi wal-musyrikiina munfakkiiina hattaa ta'tiyahumul-bayyinah
Orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan berpuas diri (dalam kekafiran mereka) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
Rasuumum minallaahi yatluu suhufam muthahharah
(Yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan (ayat-ayat) Al-Qur'an yang suci.
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Fiihaa kutubun qayyimah
Di dalamnya terkandung kitab-kitab (ayat-ayat) yang lurus (benar).
وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Wa maa tafarraqal-ladziina uutul-kitaaba illaa min ba'di maa jaa'at-humul-bayyinah
Dan tidaklah berpecah-belah orang-orang yang telah diberi Kitab melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Wa maa umiruu illaa liya'budullaaha mukhlishiina lahud-diina hunafaa'a wa yukiimus-salaata wa yu'tuz-zakaata wa dzaalika diinul-qayyimah
Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar mereka melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
Innal-ladziina kafaruu min ahlil-kitaabi wal-musyrikiina fii naari jahannama khaalidiina fiihaa; ulaaa'ika hum syarrul-bariyyah
Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (berada) di neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
Innal-ladziina aamanuu wa 'amilus-shaalihaati ulaaa'ika hum khairul-bariyyah
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُ
Jazaaa'uhum 'inda rabbihim jannatu 'adnin tajrii min tahtihal-anhaaru khaalidiina fiihaa abadaa; radhiyallaahu 'anhum wa raduuu 'anh; dzaalika liman khashiya rabbah
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Surat Al-Bayyinah memberikan pelajaran yang mendalam tentang pentingnya keimanan yang tulus dan amal saleh. Penegasan tentang kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW menjadi bukti mutlak bagi seluruh umat manusia. Allah SWT membedakan secara tegas antara orang-orang yang menerima kebenaran dan orang-orang yang menolaknya. Bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, dijanjikan balasan berupa surga yang penuh kenikmatan dan keridhaan Allah SWT. Sebaliknya, bagi mereka yang tetap dalam kekafiran dan kesombongan, ancaman siksa neraka Jahanam menanti.

Ayat-ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa merenungkan ajaran Islam, menjaga keikhlasan dalam beribadah, serta konsisten dalam menjalankan perintah Allah. Bukti kebenaran Islam telah sangat jelas tersaji, dan terserah pada diri masing-masing untuk memilih jalan kebahagiaan abadi atau kesesatan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang senantiasa diridhai Allah SWT.

🏠 Homepage