Ilustrasi Sederhana Surat Al Bayyinah
Bagi umat Islam, Alquran adalah kitab suci yang berisi petunjuk kehidupan dan kalam ilahi. Memahami struktur dan isi Alquran merupakan bagian penting dari pendalaman spiritual. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai letak surat-surat tertentu dalam mushaf Alquran, termasuk Surat Al Bayyinah.
Surat Al Bayyinah merupakan salah satu surat dalam juz terakhir dari Alquran. Lebih spesifik lagi, surat ini terletak pada Juz 30, yang juga dikenal sebagai Juz 'Amma. Dalam Juz 30 ini, terdapat banyak surat-surat pendek yang sering dibaca dalam ibadah sehari-hari, seperti surat-surat An-Naba', An-Nazi'at, 'Abasa, dan surat-surat lainnya hingga akhir mushaf.
Surat Al Bayyinah memiliki nomor urut 98 di antara 114 surat dalam Alquran. Surat ini termasuk dalam kategori surat Madaniyah, yang berarti surat ini diturunkan di Kota Madinah. Meskipun demikian, ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa sebagian ayatnya diturunkan di Mekkah. Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa surat ini adalah Madaniyah.
Nama "Al Bayyinah" sendiri berarti "bukti yang nyata" atau "penjelasan yang terang". Nama ini diambil dari ayat pertama surat ini yang menegaskan bahwa Allah tidak akan membiarkan orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tetap dalam kekafiran mereka sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
Pesan utama dari Surat Al Bayyinah sangat mendalam dan menyentuh inti dari ajaran Islam. Surat ini berbicara tentang pemisahan yang jelas antara kebenaran dan kebatilan, antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir, serta tentang balasan yang setimpal bagi kedua kelompok tersebut.
Dalam surat ini, Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah sebaik-baik makhluk. Mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal di dalamnya. Ini adalah janji manis bagi mereka yang senantiasa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menjaga kesucian iman dan amal perbuatan.
Sementara itu, bagi orang-orang kafir, baik dari kalangan Ahli Kitab maupun musyrikin, mereka akan mendapatkan balasan yang pedih. Mereka akan ditempatkan di dalam neraka Jahanam, kekal di dalamnya. Ini adalah peringatan keras bagi mereka yang menolak kebenaran dan tetap berada dalam kesesatan.
Surat Al Bayyinah terdiri dari enam ayat. Mari kita telaah makna dari setiap ayatnya:
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ (1)
Artinya: Orang-orang yang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan lenyap (dari kekafiran mereka) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًۭا مُّطَهَّرَةً (2)
Artinya: (yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan (isyarat-isyarat) Al Quran yang suci.
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (3)
Artinya: di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus (isinya).
وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ (4)
Artinya: Dan tidaklah ber-beda-beda orang ahli Kitab itu (dalam perselisihan mereka) kecuali sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكٰوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ (5)
Artinya: Padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan (supaya) mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ (6)
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik (ditempatkan) di neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
Dari ayat-ayat tersebut, terlihat jelas penegasan mengenai kedatangan nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah kebenaran yang hakiki. Alquran yang dibacanya merupakan petunjuk yang lurus. Surat ini juga mengkritisi perpecahan di kalangan Ahli Kitab yang terjadi setelah datangnya kebenaran. Inti perintah yang diberikan kepada mereka, yang seharusnya juga menjadi pedoman bagi umat Islam, adalah menyembah Allah dengan ikhlas, mendirikan salat, dan menunaikan zakat.
Surat Al Bayyinah menjadi pengingat yang kuat akan pentingnya keimanan yang murni dan amal saleh. Pemahaman tentang di mana surat ini berada dalam Juz 30 Alquran dapat membantu pembaca untuk lebih mudah menemukan dan merenungkan pesannya dalam konteks surat-surat lain yang juga memiliki makna mendalam di juz tersebut.