Surat Al-Bayyinah (البينة), yang berarti "Bukti yang Nyata", adalah surat ke-98 dalam kitab suci Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 12 ayat dan termasuk dalam golongan surat Madaniyyah, yang berarti diturunkan di Madinah. Surat ini memiliki makna mendalam yang menekankan tentang kebenaran wahyu Ilahi dan konsekuensi bagi mereka yang menolaknya.
Berikut adalah teks Arab beserta terjemahannya untuk setiap ayat dalam Surat Al-Bayyinah, disajikan agar mudah dipahami sebagaimana dalam konsep LiteQur'an:
1. لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
1. Orang-orang yang kafir dari golongan ahli Kitab dan orang-orang musyrik (berkata): "Kami tidak akan berpisah (dari agamamu) sebelum datang kepada kami bukti yang nyata".
2. رَسُولٌ مِّنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
2. (Yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al-Qur'an).
3. فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
3. Di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus (benar).
4. وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang diberi Kitab kecuali setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5. وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
5. Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan (untuk) melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
6. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
6. Sungguh, orang-orang kafir dari golongan ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk.
7. إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
7. Sungguh, orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
8. جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
9. ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
9. (Ayat 8 bagian kedua, diulang untuk penekanan) Itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Surat Al-Bayyinah membuka dengan menegaskan bahwa orang-orang kafir dari kalangan ahli Kitab dan musyrik tidak akan pernah berhenti dalam kekafiran mereka sampai datangnya sebuah 'bukti yang nyata' (Al-Bayyinah). Bukti ini kemudian dijelaskan sebagai kedatangan Nabi Muhammad SAW bersama dengan Al-Qur'an yang suci, serta ajaran lurus yang dibawa olehnya.
Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan inti dari ajaran yang dibawa oleh para rasul, yaitu untuk menyembah Allah semata dengan ikhlas, menegakkan salat, dan menunaikan zakat. Inilah yang disebut sebagai agama yang lurus dan benar. Penekanan pada keikhlasan dalam beribadah dan ketaatan pada perintah Allah sangatlah penting.
Surat ini kemudian membagi manusia menjadi dua kelompok besar berdasarkan respons mereka terhadap kebenaran yang dibawa oleh Al-Qur'an dan Rasulullah SAW. Kelompok pertama adalah orang-orang kafir dari ahli Kitab dan musyrik, yang digambarkan akan masuk neraka Jahanam dan kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk karena menolak bukti yang jelas.
Kelompok kedua adalah orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka adalah sebaik-baik makhluk dan balasan mereka di sisi Allah adalah surga 'Adn yang penuh kenikmatan, di mana mereka akan kekal selamanya. Puncak kebahagiaan mereka adalah keridaan Allah kepada mereka dan keridaan mereka kepada Allah.
Penekanan pada ayat 8 dan 9 mengenai "balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya" menegaskan bahwa kunci utama untuk meraih surga dan keridaan Allah adalah rasa takut yang tulus kepada-Nya, yang mendorong seseorang untuk beriman dan beramal saleh.
Konsep "LiteQur'an" yang mengutamakan kemudahan akses dan pemahaman mendalam sangat relevan dengan penyajian Surat Al-Bayyinah ini. Dengan menyajikan teks Arab berdampingan dengan terjemahan yang jelas, serta penjelasan makna dari setiap ayat, umat Muslim dapat lebih mudah mempelajari dan merenungkan isi surat ini. Tampilan yang rapi dan ramah pengguna di perangkat mobile juga mendukung tujuan LiteQur'an untuk membawa keagungan Al-Qur'an lebih dekat kepada setiap individu.
Surat Al-Bayyinah adalah pengingat penting akan kebenaran wahyu Allah, pentingnya keikhlasan dalam beribadah, dan konsekuensi abadi dari pilihan iman dan amal seseorang. Dengan memahami dan mengamalkan isinya, diharapkan kita termasuk dalam golongan sebaik-baik makhluk yang diridai oleh Allah SWT.