Ilustrasi Ayat Suci Al-Qur'an
Surat Al-Falaq, Al-Ikhlas, dan An-Nas merupakan tiga surat terakhir dalam Al-Qur'an, yang dikenal sebagai "Mu'awwidzatain" (dua surat perlindungan) bersama dengan surat Al-Baqarah ayat 255 dan ayat Kursi. Ketiga surat pendek ini memiliki kedalaman makna yang luar biasa dan menyimpan banyak keutamaan bagi umat Muslim yang senantiasa membacanya, terutama sebagai sarana memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam keburukan. Dalam kesederhanaan bacaannya, tersimpan kekuatan spiritual yang sangat besar, menjadikannya amalan harian yang sangat dianjurkan.
Surat Al-Falaq adalah surat ke-113 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 5 ayat. Surat ini dinamakan Al-Falaq yang berarti "pagi" atau "fajar". Surat ini turun di Mekkah dan merupakan salah satu surat yang diwahyukan untuk memberikan perlindungan kepada Nabi Muhammad SAW dari sihir dan keburukan lainnya. Isi surat ini adalah permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam kejahatan yang diciptakan-Nya.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara fajar,
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
dari kejahatan makhluk-Nya,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
dan dari kejahatan wanita-wanita penyihir yang menghembus pada buhul-buhul,
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
Dalam ayat-ayat ini, kita diajak untuk memohon perlindungan kepada Tuhan semesta alam dari berbagai bentuk kejahatan, mulai dari kejahatan umum yang diciptakan-Nya, kegelapan malam yang seringkali menjadi tempat bersembunyi keburukan, hingga kejahatan yang sifatnya lebih spesifik seperti sihir dan kedengkian. Membaca Al-Falaq secara rutin membantu menumbuhkan rasa aman dan keyakinan bahwa Allah SWT adalah pelindung terbaik dari segala marabahaya.
Surat Al-Ikhlas adalah surat ke-112 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 4 ayat. Surat ini disebut Al-Ikhlas yang berarti "ketulusan" atau "murni". Surat ini turun di Mekkah dan menegaskan tentang keesaan Allah SWT yang mutlak. Surat ini merupakan inti dari ajaran tauhid, yaitu pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah adalah satu-satunya Dzat yang Maha Esa, tempat segala sesuatu bergantung. Keutamaan membaca surat ini setara dengan membaca sepertiga Al-Qur'an.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اللَّهُ الصَّمَدُ
Allah adalah tempat bergantungnya segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
Surat Al-Ikhlas adalah pondasi keimanan. Dengan mengakui keesaan Allah, kita menegaskan bahwa hanya kepada-Nya kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan. Sifat "Ash-Shamad" menjelaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang tidak membutuhkan apapun, sementara semua makhluk membutuhkan-Nya. Pemahaman mendalam tentang surat ini akan menguatkan keyakinan kita dan memurnikan ibadah hanya untuk-Nya.
Surat An-Nas adalah surat ke-114 dan surat terakhir dalam Al-Qur'an, terdiri dari 6 ayat. Surat ini dinamakan An-Nas yang berarti "manusia". Surat ini turun di Mekkah dan merupakan surat pelengkap dari surat Al-Falaq untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam keburukan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, termasuk godaan setan dari kalangan jin dan manusia.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (pemelihara) sekalian manusia,
مَلِكِ النَّاسِ
Raja manusia,
إِلَـٰهِ النَّاسِ
sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
dari (golongan) jin dan manusia."
Dalam surat An-Nas, kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah SWT sebagai Rabb (pemelihara), Malik (Raja), dan Ilah (sesembahan) seluruh manusia. Hal ini menegaskan kekuasaan dan kebesaran Allah atas segala ciptaan-Nya. Surat ini secara spesifik menyoroti kejahatan dari "al-waswas al-khannas", yaitu setan yang suka membisikkan keburukan ke dalam hati manusia, baik dari golongan jin maupun manusia. Membaca surat ini membantu kita untuk waspada terhadap godaan dan bisikan negatif yang dapat menjerumuskan kita dari jalan kebaikan.
Ketiga surat ini, Al-Falaq, Al-Ikhlas, dan An-Nas, merupakan benteng spiritual yang kokoh bagi seorang Muslim. Membacanya secara istiqamah, terutama setelah shalat fardhu, sebelum tidur, atau saat merasa membutuhkan perlindungan, akan memberikan ketenangan jiwa dan perlindungan dari berbagai macam ancaman, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Keutamaan membaca surat ini adalah bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, memberikan sarana bagi kita untuk senantiasa bergantung dan memohon perlindungan hanya kepada-Nya.