Surat Al-Falaq: Urutan Surat Ke-113 dalam Al-Qur'an dan Keutamaan Melindunginya

Simbol perlindungan dan ketenangan.

Dalam kitab suci Al-Qur'an, terdapat ratusan surat yang masing-masing memiliki keutamaan, makna, dan hikmah tersendiri. Salah satu surat pendek yang sangat familiar dan sering dibaca oleh umat Muslim adalah Surat Al-Falaq. Pertanyaan mengenai surat Al-Falaq urutan surat ke berapa dalam Al-Qur'an seringkali muncul, terutama bagi mereka yang baru mempelajari atau ingin memperdalam pemahaman tentang susunan kitab suci ini.

Surat Al-Falaq menduduki urutan yang sangat spesifik dalam mushaf Al-Qur'an. Ia adalah surat ke-113. Penempatannya ini tidaklah acak, melainkan mengikuti urutan mushafi yang telah disusun berdasarkan petunjuk dari Rasulullah Muhammad SAW. Surat Al-Falaq ini merupakan bagian dari kelompok surat Al-Mu'awwidzatain, yaitu dua surat terakhir dalam Al-Qur'an yang dimulai dengan lafaz "Qul A'udzu Bi Rabb..." (Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan...). Kedua surat ini adalah Surat Al-Falaq (surat ke-113) dan Surat An-Nnas (surat ke-114).

Surat Al-Falaq: Urutan Surat Ke-113

Sebagai surat ke-113, Al-Falaq terletak tepat sebelum surat terakhir dalam Al-Qur'an, yaitu Surat An-Nnas. Susunan ini menunjukkan adanya keterkaitan erat antara keduanya dalam hal makna dan fungsi perlindungan. Surat Al-Falaq memiliki tiga ayat yang ringkas namun padat makna, mengajarkan kita untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam keburukan.

Berikut adalah lafal Surat Al-Falaq beserta terjemahannya:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang Maha Mengetahui fajar.

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

Dari kejahatan makhluk-Nya.

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.

وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ

Dan dari kejahatan wanita-wanita penyihir yang menghembus pada buhul-buhul.

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."

Makna dan Keutamaan Surat Al-Falaq

Ayat pertama dari Surat Al-Falaq memerintahkan kita untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT, yang disebut sebagai "Rabb al-Falaq". Al-Falaq diartikan sebagai fajar atau terangnya siang. Ini menyimbolkan bahwa Allah adalah Tuhan yang mengatur segala sesuatu, termasuk datangnya terang setelah kegelapan, yang merupakan tanda harapan dan permulaan yang baru. Dengan memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Mengatur alam semesta, kita mengakui kelemahan diri dan kekuasaan mutlak Allah.

Ayat kedua menegaskan bahwa perlindungan ini mencakup "dari kejahatan makhluk-Nya". Ini adalah permintaan perlindungan yang sangat luas, mencakup segala bentuk kejahatan yang mungkin timbul dari manusia, jin, hewan, atau bahkan fenomena alam yang merugikan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang Dia ciptakan, sehingga hanya kepada-Nya kita dapat berlindung dari segala mudarat.

Ayat ketiga berbicara tentang "kejahatan malam apabila telah gelap gulita". Malam hari seringkali dikaitkan dengan ketakutan, bahaya yang tersembunyi, dan aktivitas yang kurang baik. Memohon perlindungan dari kejahatan malam menunjukkan bahwa kita menyadari potensi bahaya yang mungkin datang saat kegelapan, dan kita membutuhkan penjagaan ilahi.

Ayat keempat secara spesifik menyebutkan "kejahatan wanita-wanita penyihir yang menghembus pada buhul-buhul". Ini merujuk pada sihir, sebuah praktik yang dilarang keras dalam Islam dan diyakini dapat mendatangkan mudarat bagi korbannya. Ayat ini memberikan penekanan pada perlindungan dari kejahatan yang bersifat supranatural atau magis yang dapat merusak kehidupan seseorang.

Terakhir, ayat kelima memohon perlindungan "dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki". Hasad atau kedengkian adalah sifat buruk yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat jahat kepada orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ayat ini mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari segala niat buruk dan perbuatan zalim yang timbul dari rasa iri dan dengki.

Surat Al-Falaq, bersama dengan Surat An-Nnas, memiliki keutamaan yang sangat besar sebagai pelindung diri bagi seorang Muslim. Rasulullah SAW sendiri menganjurkan untuk membaca kedua surat ini setiap hari, terutama setelah shalat Maghrib dan Subuh, serta sebelum tidur di malam hari. Membaca dan merenungkan makna Surat Al-Falaq dapat memberikan ketenangan hati, keyakinan akan pertolongan Allah, dan benteng pertahanan dari segala marabahaya dunia maupun akhirat.

Dengan memahami surat Al-Falaq urutan surat ke-113, kita tidak hanya menambah pengetahuan tentang susunan Al-Qur'an, tetapi juga semakin terdorong untuk mengamalkan bacaannya sebagai bentuk ibadah dan sarana memohon perlindungan kepada Zat Yang Maha Esa. Surat ini adalah pengingat bahwa di tengah berbagai ancaman dan keburukan yang ada di dunia, Allah SWT adalah sebaik-baik tempat berlindung.

🏠 Homepage