Surat Al-Hasad
Ilustrasi simbolis tentang keagungan Al-Qur'an

Menyelami Makna dan Hikmah Surat Al-Hasad

Surat Al-Hasad, yang juga dikenal sebagai surat "Api yang Membakar", adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang memiliki makna mendalam dan pelajaran berharga bagi umat Islam. Diturunkan di Madinah, surat ini memiliki korelasi erat dengan peristiwa sejarah dan perilaku manusia yang seringkali menjerumuskan diri pada penyesalan. Memahami isi dan konteksnya bukan hanya menambah khazanah keilmuan kita tentang Al-Qur'an, tetapi juga membimbing kita untuk menjaga diri dari sifat-sifat tercela yang diuraikan di dalamnya.

Bacaan Surat Al-Hasad

Berikut adalah bacaan Surat Al-Hasad dalam bahasa Arab, beserta transliterasi dan terjemahannya untuk memudahkan pemahaman:

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍۢ وَتَبَّ مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۢ وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ فِى جِيدِهَا حَبْلٌۭ مِّن مَّسَدٍۭ

*Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.* 1. *Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia pun binasa.* 2. *Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.* 3. *Kelak dia akan masuk neraka yang berapi-api.* 4. *Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.* 5. *Yang di lehernya ada tali dari sabut.*

Konteks Penurunan dan Tokoh Utama

Surat Al-Hasad diturunkan sebagai respons terhadap permusuhan dan penghinaan yang terus-menerus dilakukan oleh Abu Lahab, salah seorang paman Nabi Muhammad SAW, beserta istrinya, terhadap dakwah Islam. Abu Lahab adalah salah satu tokoh Quraisy yang paling gigih menentang kenabian Muhammad SAW. Ia seringkali mempermalukan dan mengolok-olok Rasulullah, bahkan dalam situasi yang sangat menyakitkan. Nama "Abu Lahab" sendiri berarti "bapak api", yang kemudian diabadikan dalam surat ini, seolah menggambarkan nasibnya kelak.

Perilaku Abu Lahab ini tidak hanya merupakan penolakan pribadi, tetapi juga simbol dari sikap sombong, angkuh, dan ketidakpercayaan terhadap kebenaran ilahi. Ia sangat bangga dengan kedudukan dan hartanya, menganggap bahwa kekayaan tersebut akan melindunginya dari azab Tuhan. Namun, surat ini menegaskan bahwa harta dan kekuasaan duniawi tidak akan mampu menyelamatkannya dari hukuman akhirat.

Analisis Ayat demi Ayat dan Pelajaran Moral

Ayat pertama, "Tabbat yadaa Abii Lahabiw wa tabb" (Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia pun binasa), merupakan kutukan langsung dan doa buruk yang ditujukan kepada Abu Lahab. Kata "tabba" mengandung arti kehancuran, kebinasaan, dan kerugian. Ini menunjukkan betapa besar murka Allah terhadap tindakan Abu Lahab.

Ayat kedua, "Maa aghnaa 'anhu maaluhuu wa maa kasab" (Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan), mempertegas ketidakberdayaan harta dan usaha duniawi di hadapan siksa Allah. Abu Lahab mengandalkan kekayaannya untuk menopang status sosial dan pengaruhnya, namun di akhirat, semua itu tidak berarti. Ini mengajarkan kita untuk tidak terbuai oleh gemerlap dunia dan menyadari bahwa kekayaan sejati terletak pada ketakwaan kepada Allah.

Ayat ketiga, "Sayashlaa naaran dzaata lahab" (Kelak dia akan masuk neraka yang berapi-api), adalah ancaman hukuman yang pasti bagi Abu Lahab. Kata "lahab" (api yang membakar) menguatkan arti julukan Abu Lahab sendiri, menunjukkan bahwa ia akan mendapatkan balasan setimpal di neraka Jahanam.

Ayat keempat dan kelima, "Wamraatuhuu ham-malatal hatab, fii jiidihaa hablum mim masad" (Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut), menyeret istri Abu Lahab ke dalam hukuman yang sama. Istri Abu Lahab, Ummu Jamil, juga dikenal sebagai penyebar fitnah dan penghalang dakwah Islam. Ia sering membuang duri dan ranting di jalan yang dilalui Rasulullah untuk menyakiti beliau. Penggambaran tali sabut di lehernya menunjukkan kehinaan dan beban berat yang akan dipikulnya di akhirat. Pelajaran di sini adalah bahwa dukungan terhadap kebatilan dan permusuhan terhadap kebenaran juga akan berujung pada kehancuran, bahkan bagi orang terdekat pelaku.

Pelajaran Penting dari Surat Al-Hasad

Ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari Surat Al-Hasad:

Memahami dan merenungkan makna Surat Al-Hasad adalah salah satu cara untuk membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti kedengkian dan kesombongan. Dengan menjauhi sikap tercela yang dicontohkan oleh Abu Lahab, kita dapat lebih fokus dalam meniti jalan kebenaran dan meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.


Referensi utama: Tafsir Al-Qur'an.

🏠 Homepage