Surat At-Tin Ayat 2: Lafal, Makna, dan Kedalaman Ilahi

Surat At-Tin, yang berarti "Buah Tin", adalah surat ke-95 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari delapan ayat. Surat ini dikenal karena sumpahnya yang dimulai dengan menyebutkan dua buah yang sangat istimewa: buah tin dan buah zaitun. Ayat-ayat awal surat ini sarat akan makna filosofis dan teologis yang mendalam, mengantarkan kita pada pemahaman tentang penciptaan manusia dan tujuan keberadaannya. Fokus utama artikel ini adalah pada surat At-Tin ayat 2 lafalnya dan bagaimana ayat ini membuka pintu gerbang pemahaman terhadap kebesaran Allah SWT.

Lafal Surat At-Tin Ayat 2

Ayat kedua dari Surat At-Tin berbunyi:

وَطُورِ سِينِينَ

Pembacaan lafal Arab di atas dapat diterjemahkan sebagai "dan demi pohon Thūr Sīnīn". Lafal ini sering diucapkan dengan tartil (bacaan yang baik dan benar) oleh para qari' untuk menghayati keindahan dan makna di baliknya. Bagi umat Muslim, melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan tajwid yang benar adalah sebuah ibadah, dan memahami lafalnya adalah langkah awal untuk merenungkan isinya.

Penjelasan Makna dan Tafsir

Untuk memahami kedalaman surat At-Tin ayat 2 lafalnya, kita perlu melihat tafsir para ulama. Sumpah Allah SWT dalam Al-Qur'an selalu mengandung makna penting dan peringatan bagi manusia. Dalam ayat ini, Allah bersumpah demi "Thūr Sīnīn". Apa gerangan yang dimaksud dengan Thūr Sīnīn?

Mayoritas mufasir berpendapat bahwa "Thūr Sīnīn" merujuk pada Gunung Sinai atau Gunung Tursina. Gunung ini adalah tempat di mana Nabi Musa AS menerima wahyu dari Allah SWT, yaitu Kitab Taurat. Keberadaan gunung ini sangat signifikan dalam sejarah kenabian dan penyebaran ajaran agama samawi.

Para ahli tafsir menjelaskan bahwa Allah SWT bersumpah dengan menyebut gunung ini untuk menunjukkan keagungan tempat tersebut dan peristiwa mulia yang terjadi di sana. Ini adalah bukti bahwa Allah mampu menciptakan tempat-tempat yang diberkahi dan memilihnya sebagai lokasi turunnya wahyu ilahi. Sumpah ini juga bisa diartikan sebagai penekanan betapa pentingnya nilai-nilai dan ajaran yang diturunkan di tempat tersebut, yaitu ajaran tauhid dan kebenaran.

Perlu diperhatikan bahwa penyebutan "Thūr Sīnīn" dalam ayat ini memiliki beberapa riwayat penafsiran terkait asal usul kata "Sīnīn" itu sendiri. Ada yang mengaitkannya dengan nama tempat, ada pula yang mengartikannya sebagai 'yang diberkahi' atau 'yang subur'. Namun, esensi utama yang ingin disampaikan adalah pengagungan terhadap gunung tempat Nabi Musa menerima wahyu.

Kaitan dengan Ayat-Ayat Sebelumnya dan Sesudahnya

Untuk mendapatkan pemahaman yang utuh, penting untuk melihat surat At-Tin ayat 2 lafalnya dalam konteks seluruh surat. Surat At-Tin dimulai dengan sumpah demi buah tin dan zaitun, lalu diikuti sumpah demi Gunung Sinai. Allah kemudian melanjutkan dengan sumpah demi negeri yang aman (Makkah). Setelah serangkaian sumpah ini, Allah menyatakan tujuan dari sumpah-sumpah tersebut:

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)

Ayat ini menjelaskan bahwa penciptaan manusia adalah puncak kesempurnaan. Allah membekali manusia dengan akal, hati, dan jasad yang mampu menjalankan tugas-tugas mulia. Kebaikan fisik dan mental ini adalah anugerah yang patut disyukuri dan digunakan untuk kebaikan.

Selanjutnya, Allah memperingatkan tentang kemungkinan manusia jatuh ke derajat yang paling rendah jika tidak mensyukuri nikmat-Nya dan berbuat kebaikan:

"Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya." (QS. At-Tin: 5)

Namun, bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, ada balasan yang tak terhingga:

"Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." (QS. At-Tin: 6)

Dari runtutan ayat ini, kita bisa melihat bagaimana sumpah Allah pada ayat kedua, yaitu demi Gunung Sinai, menjadi pengingat akan pentingnya wahyu dan petunjuk ilahi sebagai bekal manusia untuk menggapai kesempurnaan dan menghindari kehinaan. Gunung Sinai menjadi simbol tempat diterimanya syariat yang memandu manusia menuju jalan kebenaran.

Pelajaran yang Dapat Diambil

Memahami surat At-Tin ayat 2 lafalnya dan maknanya memberikan pelajaran berharga bagi setiap Muslim:

Dengan merenungkan surat At-Tin ayat 2 lafalnya dan seluruh ayat dalam surat ini, kita diajak untuk lebih mensyukuri nikmat penciptaan, berpegang teguh pada ajaran agama, dan senantiasa berusaha meraih ridha Allah SWT melalui amal perbuatan yang baik. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, yang dijanjikan pahala tiada putus-putusnya.

Untuk mendalami lebih lanjut, sangat disarankan untuk membaca berbagai tafsir Al-Qur'an dan mendengarkan bacaan ayat ini dari qari' terkemuka.

🏠 Homepage