Ilustrasi skematis dari alur dan struktur penulisan ilmiah.
Menulis jurnal ilmiah adalah sebuah seni sekaligus proses yang terstruktur. Bagi para peneliti, akademisi, dan mahasiswa, kemahiran dalam menyusun draf jurnal yang baik bukan hanya meningkatkan peluang diterima di jurnal bereputasi, tetapi juga memastikan bahwa gagasan ilmiah disampaikan dengan jelas, logis, dan persuasif. Memahami susunan jurnal yang ideal menjadi fondasi krusial dalam perjalanan publikasi ilmiah.
Jurnal ilmiah memiliki audiens yang beragam, mulai dari kolega sesama peneliti, mahasiswa, hingga para pengambil kebijakan. Agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh semua pihak, jurnal harus memiliki struktur yang jelas dan mudah diikuti. Struktur yang terorganisir dengan baik memastikan bahwa pembaca dapat menavigasi argumen penelitian Anda dengan mudah, mengidentifikasi kontribusi utama Anda, dan memahami implikasi dari temuan Anda.
Tanpa susunan jurnal yang kohesif, sebuah naskah penelitian berisiko menjadi membingungkan, tidak lengkap, atau bahkan menyesatkan. Ini dapat menyebabkan penolakan dari editor dan reviewer, serta hilangnya kesempatan untuk berkontribusi pada basis pengetahuan ilmiah.
Sebagian besar jurnal ilmiah, terutama di bidang sains dan teknik, mengikuti struktur yang dikenal sebagai IMRaD. IMRaD adalah akronim dari:
Bagian ini berfungsi untuk memberikan konteks penelitian Anda. Dimulai dari gambaran umum masalah yang luas, kemudian mengerucut pada masalah spesifik yang Anda teliti. Di sini, Anda perlu menjelaskan:
Bagian ini menjelaskan secara rinci bagaimana penelitian Anda dilakukan. Tujuannya adalah agar peneliti lain dapat mereplikasi studi Anda. Bagian ini biasanya mencakup:
Bagian ini menyajikan temuan penelitian Anda secara objektif. Gunakan teks, tabel, dan gambar untuk menggambarkan data yang Anda peroleh. Penting untuk:
Ini adalah bagian paling krusial untuk menginterpretasikan hasil Anda dan mengaitkannya dengan literatur yang ada. Di sini Anda akan:
Selain struktur IMRaD, sebuah jurnal ilmiah biasanya juga mencakup beberapa bagian penting lainnya:
Ringkasan singkat dari seluruh isi jurnal, biasanya antara 150-250 kata. Abstrak harus mencakup latar belakang singkat, tujuan, metode utama, hasil kunci, dan kesimpulan utama. Ini adalah bagian pertama yang dibaca pembaca, sehingga harus menarik dan informatif.
Beberapa kata atau frasa yang paling mewakili isi jurnal Anda. Kata kunci membantu dalam pengindeksan dan pencarian jurnal Anda di database ilmiah.
Beberapa jurnal memisahkan kesimpulan menjadi bagian tersendiri setelah diskusi, untuk merangkum poin-poin penting dan penegasan akhir.
Tempat untuk berterima kasih kepada individu, institusi, atau sumber pendanaan yang telah berkontribusi pada penelitian Anda.
Daftar semua sumber yang Anda kutip dalam teks. Pastikan untuk mengikuti gaya kutipan yang ditentukan oleh jurnal target.
Memahami susunan jurnal adalah satu hal, menerapkannya dengan baik adalah hal lain. Berikut beberapa tips tambahan:
Dengan memahami dan menerapkan susunan jurnal yang efektif, Anda tidak hanya akan meningkatkan kualitas draf Anda, tetapi juga membuka jalan yang lebih mulus menuju publikasi ilmiah yang sukses dan berdampak.