Terjemahan Al Bayyinah Ayat 5: Inti Ajaran Islam

Q

Simbol yang merepresentasikan fokus dan kejelasan ajaran.

Surah Al-Bayyinah, ayat kelima, merupakan inti dari dakwah para nabi dan rasul, termasuk Nabi Muhammad SAW. Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama diutusnya para rasul adalah untuk membimbing manusia ke jalan yang lurus, yaitu agama yang murni, agama hanif yang lurus, tidak menyimpang dari tauhid dan tidak condong kepada syirik. Ayat ini bukan sekadar kalimat indah, melainkan sebuah pondasi ajaran Islam yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap Muslim.

Teks Arab dan Terjemahannya

لَهُمۡ مَّا يَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيۡنَا مَزِيدٌ
(yaitu) balasan surga yang di dalamnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan di sisi Kami ada tambahannya.

Ayat ini mengakhiri rangkaian penjelasan tentang karakteristik orang-orang beriman yang tulus dan teguh pendiriannya dalam Surah Al-Bayyinah. Setelah Allah SWT menjelaskan tentang kitab suci yang dibacakan kepada mereka, yaitu Al-Qur'an, dan penjelasan mengenai risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, serta bagaimana para ahli kitab dan kaum musyrikin meresponnya, ayat kelima ini menjadi puncak dari balasan dan anugerah yang akan diterima oleh orang-orang yang beriman. Ayat ini memberikan gambaran yang sangat indah tentang kebahagiaan abadi di akhirat.

Makna Mendalam dari Al-Bayyinah Ayat 5

Frasa "mā yashā'ūna fīhā" (apa yang mereka inginkan di dalamnya) menunjukkan sebuah kenikmatan yang tak terbatas dan kepuasan total. Dalam konteks surga, keinginan manusia adalah manifestasi dari segala sesuatu yang membawa kebaikan, keindahan, dan kesenangan, baik jasmani maupun rohani. Apa pun yang terlintas dalam benak dan hati mereka yang saleh di surga, Allah SWT akan mewujudkannya. Ini adalah tingkat kemuliaan yang tidak dapat dijangkau oleh imajinasi manusia di dunia ini. Keinginan yang dimaksud di sini adalah keinginan yang sesuai dengan fitrah dan tidak mengandung unsur keburukan atau kemaksiatan, karena surga adalah tempat yang suci dan penuh keberkahan.

Lebih lanjut, frasa "wa ladaynā mazīd" (dan di sisi Kami ada tambahannya) memberikan makna yang lebih dalam lagi. Ini mengisyaratkan bahwa kenikmatan surga yang disebutkan sebelumnya bukanlah akhir dari segalanya. Masih ada anugerah dan nikmat tambahan yang lebih besar dan lebih mulia yang disediakan oleh Allah SWT. Para ulama tafsir menjelaskan bahwa "tambahannya" ini adalah kesempatan untuk melihat wajah Allah SWT Yang Maha Mulia, sebuah kenikmatan tertinggi yang tidak tertandingi oleh apa pun di dalam surga. Melihat Allah SWT adalah puncak kebahagiaan dan keridaan bagi orang-orang mukmin.

Ayat ini secara implisit juga mengingatkan kita bahwa seluruh kenikmatan di dunia ini, betapapun besarnya, adalah fana dan terbatas. Namun, apa yang disediakan di sisi Allah SWT adalah abadi dan terus bertambah. Hal ini seharusnya memotivasi kita untuk senantiasa beramal saleh, meningkatkan keimanan, dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam, agar kita layak mendapatkan anugerah yang tak terhingga di akhirat kelak.

Implikasi bagi Umat Muslim

Memahami terjemahan Al-Bayyinah ayat 5 ini memberikan beberapa implikasi penting bagi kehidupan seorang Muslim. Pertama, ini adalah janji mulia dari Allah SWT bagi mereka yang teguh berpegang pada keimanan dan amal saleh. Ini menjadi sumber motivasi dan harapan di tengah berbagai tantangan dan cobaan hidup di dunia.

Kedua, ayat ini mengajarkan tentang pentingnya memiliki keinginan yang baik dan luhur. Di surga, keinginan yang muncul adalah keinginan yang suci dan membawa kebaikan. Oleh karena itu, sebagai persiapan untuk akhirat, umat Muslim diajarkan untuk mengarahkan keinginan mereka di dunia kepada hal-hal yang diridai Allah SWT, seperti menuntut ilmu, beribadah, berbuat baik kepada sesama, dan menyebarkan kebaikan.

Ketiga, "tambahan" yang dijanjikan Allah SWT mengingatkan kita bahwa tujuan tertinggi seorang mukmin adalah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Pencarian akan keridaan Allah SWT dan kesempatan untuk lebih dekat dengan-Nya seharusnya menjadi prioritas utama dalam hidup seorang Muslim, melampaui segala kenikmatan duniawi.

Dengan merenungkan makna dari Surah Al-Bayyinah, terutama ayat kelima ini, diharapkan setiap Muslim dapat semakin memperteguh keyakinan, meningkatkan kualitas ibadah, dan senantiasa berusaha menggapai ridha Allah SWT serta kehidupan abadi yang penuh kenikmatan di surga-Nya. Ayat ini adalah pengingat akan kemurahan hati Allah SWT yang tiada batas bagi hamba-Nya yang beriman.

🏠 Homepage