Islam, sebagai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, bukan sekadar seperangkat ritual ibadah semata. Lebih dari itu, Islam adalah sebuah way of life atau cara hidup yang komprehensif, mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik spiritual maupun material. Memahami tujuan Islam secara mendalam membuka cakrawala baru tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya menjalani hidup di dunia ini. Inti dari tujuan Islam adalah mencapai keridaan Allah SWT, yang terwujud melalui dua aspek utama: memakmurkan bumi (khalifah fil ardh) dan meraih kebahagiaan abadi di akhirat (surga).
Salah satu konsep fundamental dalam Islam adalah peran manusia sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi. Tugas ini termaktub dalam Al-Qur'an, yang memerintahkan umat manusia untuk mengelola dan menjaga alam semesta ini dengan sebaik-baiknya. Ini berarti bahwa seorang Muslim memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menjaga keseimbangan ekologis, tetapi juga membangun peradaban yang adil, makmur, dan harmonis.
Tugas kekhalifahan ini mencakup berbagai bidang, antara lain:
Selain tanggung jawab di dunia, tujuan akhir seorang Muslim adalah meraih kebahagiaan yang kekal di akhirat, yaitu surga. Segala ibadah yang dilakukan di dunia, seperti salat, puasa, zakat, dan haji, sejatinya adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membersihkan jiwa agar layak mendapatkan balasan terbaik di kehidupan setelah kematian.
Konsep ini seringkali disebut sebagai 'ubudiyah, yaitu penghambaan diri kepada Allah. Seluruh aktivitas hidup seorang Muslim, bahkan yang bersifat duniawi, harus diniatkan sebagai ibadah jika dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Dengan kata lain, perbuatan baik di dunia ini akan menjadi bekal untuk kehidupan di akhirat.
Untuk mencapai tujuan akhirat ini, seorang Muslim harus:
Penting untuk dipahami bahwa tujuan memakmurkan bumi dan meraih surga bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan saling terkait erat. Kebaikan yang dilakukan di dunia, seperti menolong sesama, berbuat adil, dan menjaga alam, akan menjadi amal jariyah yang berbuah pahala di akhirat. Sebaliknya, keimanan yang kuat dan pelaksanaan ibadah yang benar akan memberikan motivasi dan kekuatan bagi seorang Muslim untuk menjalankan tugas kekhalifahannya dengan baik di dunia.
Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Umat Islam tidak diminta untuk mengabaikan urusan dunia demi akhirat, atau sebaliknya. Keduanya harus dijalani dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia..." (QS. Al-Qashash: 77).
Dengan memahami dan mengamalkan tujuan Islam ini, seorang Muslim dapat menjalani hidup yang bermakna, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan, serta meraih kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Islam memberikan panduan yang lengkap untuk mencapai kedua tujuan mulia tersebut.