Ilustrasi: Doa dan perlindungan
Surat Al-Falaq, surat ke-113 dalam Al-Qur'an, merupakan salah satu dari dua surat mu'awwidzat (surat-surat perlindungan) yang diturunkan di Mekkah atau Madinah. Surat ini memiliki keutamaan yang sangat besar dalam memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam keburukan. Ayat kedua dari surat ini, "مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ" (min syarri ma khalaq), memiliki makna mendalam yang patut kita renungkan dan pahami. Ayat ini adalah inti dari permohonan perlindungan yang tulus kepada Sang Pencipta semesta alam.
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
dari kejahatan makhluk-makhluk yang Dia ciptakan.
Ayat kedua ini secara eksplisit menyatakan bahwa kita memohon perlindungan Allah SWT dari "kejahatan makhluk-makhluk yang Dia ciptakan." Kata "makhluk" di sini mencakup segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT. Ini bukanlah sekadar pernyataan umum, melainkan sebuah pengakuan akan luasnya potensi keburukan yang bisa timbul dari ciptaan-Nya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
Allah SWT adalah Al-Khaliq (Sang Pencipta), yang menciptakan segala sesuatu dalam keseimbangan dan hikmah-Nya. Namun, dalam kerangka penciptaan tersebut, ada pula potensi timbulnya keburukan. Kejahatan ini bisa berasal dari berbagai sumber:
Dengan mengucapkan "min syarri ma khalaq," seorang Muslim mengakui bahwa kekuasaan mutlak berada di tangan Allah SWT. Tidak ada satu pun makhluk, sekecil atau sebesar apa pun, yang dapat berbuat jahat tanpa izin-Nya. Oleh karena itu, hanya kepada Allahlah kita harus berlindung dari segala bentuk keburukan yang mungkin datang dari ciptaan-Nya.
Ayat ini bukan hanya sekadar pengakuan, melainkan juga sebuah amalan. Membaca dan merenungkan makna surat Al-Falaq, khususnya ayat kedua ini, berfungsi sebagai benteng spiritual bagi seorang Muslim. Dengan secara sadar memohon perlindungan, kita mengalihkan ketergantungan kita dari kekuatan makhluk kepada kekuatan Sang Pencipta. Ini menumbuhkan rasa tawakal yang mendalam dan keyakinan bahwa Allah Maha Pelindung.
Dalam menghadapi berbagai kesulitan dan ancaman dalam hidup, baik yang kasat mata maupun yang tersembunyi, ayat ini mengajarkan kita untuk tidak merasa putus asa atau ketakutan berlebihan. Sebaliknya, kita diarahkan untuk mencari perlindungan pada Zat yang Maha Kuasa atas segalanya. Ini adalah bentuk ibadah yang mencerminkan kerendahan hati dan pengakuan akan keterbatasan diri di hadapan kebesaran Allah.
Keindahan surat Al-Falaq terletak pada kesederhanaan dan kedalamannya. Ayat kedua ini, dengan cakupannya yang luas, mengingatkan kita untuk selalu waspada terhadap potensi keburukan dan senantiasa menjadikan Allah sebagai tempat berlindung. Dengan memahami dan mengamalkan bacaan ini, seorang Muslim senantiasa berada di bawah naungan perlindungan Allah, terjaga dari segala marabahaya dunia dan akhirat. Ini adalah salah satu cara efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merasakan ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan.