Dalam lautan ajaran Islam, terdapat sumber-sumber kekuatan spiritual yang senantiasa dapat diakses oleh setiap Muslim. Salah satunya adalah bacaan "Qul a'udzu birabbil falaq", yang merupakan ayat pembuka dari Surah Al-Falaq. Surah ini, meskipun pendek, menyimpan makna yang sangat dalam dan menjadi amalan perlindungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Memahami tulisan "Qul a'udzu birabbil falaq" beserta makna dan keutamaannya, memberikan kita sebuah benteng spiritual yang kokoh dalam menghadapi berbagai cobaan dan keburukan.
Secara harfiah, "Qul a'udzu birabbil falaq" berarti "Katakanlah (wahai Muhammad), aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui fajar". Kata "Qul" (قُل) adalah perintah untuk berkata atau mengucapkannya. "A'udzu" (أَعُوذُ) berarti aku berlindung atau mencari perlindungan. "Birabbi" (بِرَبِّ) adalah gabungan dari "bi" (dengan) dan "Rabbi" (Tuhanku). Dan "Al-Falaq" (الْفَلَقِ) merujuk pada fajar, yaitu saat kegelapan malam mulai tersibak dan cahaya mulai muncul.
Dalam tafsir para ulama, makna "Al-Falaq" bisa lebih luas. Ada yang mengartikannya sebagai segala sesuatu yang terbelah atau terpecah, seperti terbelahnya biji-bijian di dalam tanah untuk tumbuh, atau terbelahnya malam dari siang. Ada pula yang mengartikannya sebagai sumber segala kebaikan yang muncul di pagi hari. Apapun penafsirannya, inti dari ayat ini adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT sebagai satu-satunya sumber perlindungan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai (fajar),"
Surah Al-Falaq, bersama dengan Surah An-Nas dan Surah Al-Ikhlas, dikenal sebagai surah-surah Mu'awwidzatain (surah-surah yang memohon perlindungan). Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk membaca ketiga surah ini, terutama sebagai perlindungan diri. Beliau bahkan mengajarkan untuk membacanya sebelum tidur, setelah shalat, dan pada waktu-waktu tertentu lainnya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Aisyah RA berkata, "Ketika Rasulullah SAW sakit, beliau membacakan untuk dirinya sendiri Al-Mu'awwidzat (Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) lalu meniupkan pada kedua telapak tangannya, kemudian mengusapkannya ke wajah dan anggota tubuhnya. Ketika rasa sakitnya semakin parah, beliau meminta saya membacakan Al-Mu'awwidzat untuknya, lalu meniupkan pada kedua telapak tangannya, dan saya mengusapkannya ke anggota tubuhnya karena mengharap berkah bacaannya."
Hadis ini menunjukkan betapa agungnya keutamaan membaca Surah Al-Falaq dan surah-surah pelindung lainnya. Ia bukan sekadar bacaan, melainkan doa dan permohonan yang tulus kepada Allah SWT untuk dijauhkan dari segala marabahaya, sihir, kejahatan makhluk, kegelapan, dan segala bentuk keburukan yang tidak terlihat maupun terlihat.
Memahami dan mengamalkan bacaan "Qul a'udzu birabbil falaq" memiliki aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Di saat-saat menghadapi ketakutan, kecemasan, keraguan, atau bahkan ketika merasa terancam oleh sesuatu yang tidak jelas sumbernya, membaca surah ini dapat memberikan ketenangan jiwa dan keyakinan akan perlindungan Allah SWT.
Bagi mereka yang sering merasa khawatir akan kesehatan, keselamatan diri atau keluarga, atau bahkan terpengaruh oleh hal-hal gaib yang meresahkan, menjadikan Surah Al-Falaq sebagai wirid harian adalah langkah yang sangat bijak. Perlindungan yang hakiki hanya datang dari Allah, dan kita diperintahkan untuk memohonnya melalui cara-cara yang telah diajarkan, termasuk melalui bacaan ayat-ayat suci-Nya.
Lebih dari sekadar ritual, membaca "Qul a'udzu birabbil falaq" adalah sebuah bentuk pengakuan atas kelemahan diri dan kebesaran Allah SWT. Ini adalah pengingat bahwa tidak ada yang perlu ditakuti selain durhaka kepada-Nya, dan bahwa hanya dengan berlindung kepada-Nya, kita akan menemukan kedamaian dan keamanan yang sejati. Dengan mengintegrasikan bacaan ini dalam rutinitas harian, kita membangun benteng spiritual yang kokoh, yang insya Allah akan senantiasa menjaga kita dari segala keburukan.